Bab 3

3 1 0
                                    


Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, kini mobil abrisam sudah terparkir rapi di parkiran jajaran petinggi kantor. ia segera keluar dari mobil kesayangannya itu lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantornya,selama perjalanan menuju ruangannya, banyak karyawan karyawannya menyapa yang  ia balas dengan senyuman ataupun sekedar anggukan.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Sedangkan di SMA ERLANGGA

Saat ini bunyi bel yang menandakan jam pertama belum berbunyi,syifa saat ini tengah duduk di bangku yang berada di kelasnya. syifa melipat kedua tangannya lalu menelungkupkan  kepalanya disana hingga matanya tertutup secara perlahan. Selang beberapa menit setelah syifa tertidur, seorang lelaki duduk di sebelah bangku syifa, ia lantas menirukan posisi tidur syifa dan melihat wajah damai dari syifa ketika tertidur.

"lo cantik kalo tidur gini" Katanya sambil mengelus pipi syifa


"lo, cewek kedua setelah mama yang gue cinta dan gue sayangi syif. cuman karena gara gara cowok brengsek itu lo jadi dingin ke gue. Tapi gue gapapa kok, gue tau alasan lo gini ke gue, karena lo lagi berusaha ngelindungin hati lo biar ngga tambah hancur kan? apalagi setelah nyokap lo meninggal dan bokap lo selalu menyalahkan lo"Ucap cowok tersebut dengan lirih.

"lo ngerasa sendiri kan di dunia ini?gue ga setuju, karena lo emang ngga sendiri. Masih ada gue, oma dan opa lo, serta masih ada Allah. masih banyak orang yang sayang sama lo syif, orang itu termasuk gue. Gatau apa yang lo gunain, sehingga buat gue sayang banget sama lo"sambung cowok itu terkekeh di akhir ucapannya. Sedangkan orang yang sedari tadi menjadi objek obrolan lelaki tersebut masih tertidur dengan wajah yang polos dan damai.

Tak lama kemudian, beberapa siswa siswi mulai memasuki kelas tersebut. salah seorang gadis cantik datang menghampiri lelaki tadi dan syifa yang notabene nya sahabatnya dengan muka yang khawatir.

"syifa kenapa rei?" tanya nya kepada lelaki yang di panggil rei itu

"gue gatau, tapi kayaknya dia kelelahan makanya ketiduran gini" jawabnya

"pasti gara gara bokapnya lagi, emang dah tuh lelaki bangkotan itu emang perlu di kasih pelajaran biar ga semena mena sama syifa" kata gadis tersebut dengan amarah yang terpancar dari kedua matanya

"hush, gaboleh kek gitu. mau gimanapun beliau, beliau tetap ayahnya syifa. Orang terpenting dalam hidupnya syifa, ya walaupun beliau emang rada rada ngeselin." kata rei memperingati.

"iya juga sih. oh iya,lo masih mau duduk disitu?" sindir gadis tersebut. Memang bangku yang di duduki lelaki tersebut adalah tempat duduk gadis tersebut.

"Udah nyaman gue duduk disini, mending lo pindah aja sama revan tuh" tunjuk nya kepada orang yang dipanggil revan tadi sedangkan yang di suruh membelalakan matanya tak Terima

"dih ogah gue mending gue duduk sendiri daripada duduk sama cowok rese kaya dia" kata almira

"gue juga ogah kali duduk sama cewe cerewet kaya lo!! " kata revan sedikit nge gas

"Lah kok malah berantem sih, gue do'ain deh semoga jodoh" kata Rei yang tak nyambung

"OGAH" kata almira dan revan bareng yang membuat Reihan terkekeh kecil.

"cie bareng cieee" goda reihan dengan  mengedipkan matanya satu dan oh iya, jangan lupakan tatapan menggodanya kepada dua orang tadi.Almira hanya memasang wajah cemberut, sedangkan revan hanya menampilkan wajah yang datar bak triplek.

Dengan muka yang cemberut, almira melangkahkan kakinya menuju bangku yang kosong yang letaknya di belakang bangku syifa dan reihan.

Selang beberapa menit, seorang guru bertubuh berisi serta kacamata yang berada di matanya memasuki kelas syifa. Reihan yang berada di samping syifa pun berusaha membangunkan putri tidur tersebut.

ASYIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang