ISGM chapter 4.

87 10 12
                                    

======

Sesampainya mereka di pusat kota, mereka mampir sejenak untuk membeli oleh-oleh yang akan di berikan kepada Raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya mereka di pusat kota, mereka mampir sejenak untuk membeli oleh-oleh yang akan di berikan kepada Raja. Mengingat pesta ini di adakan juga untuk merayakan ulang tahun pemimpin kerajaan ini.

"Hadiah apa yang akan ayah berikan?" Tanya Malaysia

"Entahlah, mungkin satu set teh langka. Kau tau? Raja maniak teh." Ucap Asean membuat Malaysia sedikit terkekeh.

Mereka lanjut belanja karena mereka masih memiliki waktu 4 jam untuk memilih hadiah.

"Kalian beli apa?" Tanya Indo melihat adik-adik mereka yang terlihat memperhatikan banyaknya barang di toko paling terkenal di kerajaan itu.

"Aku tak tau kak, apa kakak punya rekomendasi?" Laos berbalik melihat kakaknya yang berjalan mendekat.

"Hm... Kenapa tidak belikan mantel sebentar lagi musim dingin. Dan tidak lama juga perburuan di buka, bukan?" Saran sang sulung.

Laos berpikir sejenak. Kemudian menaiki lantai 3 yang dimana di lantai 3 di penuhi dengan berbagai macam pakaian musim dingin. Ada beberapa mantel terbuat dari kulit beruang putih yang lebat dan terlihat lembut. Laos berinisiatif untuk membeli itu, akan tetapi, harga yang tertera sangat jauh dari uang bulanannya.

"Ini sangat mahal... Uangku tak cukup. Bagaimana, kak?"

"Beli saja. Pakai uang kakak dulu." Ucap Indo kemudian berjalan ke arah tempat beberapa atribut.

"Tapi, bagaimana dengan kakak?"

"Uang bulanan ku cukup untuk membeli toko ini. Jangan khawatir, aku tak pernah menggunakan uang itu seumur hidupku."

"Berarti kakak kaya?"

"Tidak juga."

"Cepatlah, aku tunggu di bawah." Lanjutnya.

Indonesia turun ke lantai 1 setelah menemukan barang yang ia cari, simpel tapi bermakna. Ia membaranya dan menunggu Laos dan yang lain di salah satu meja.

======

Usai berbelanja, mereka melanjutkan perjalanan menuju kerajaan. Tidak memakan banyak waktu karena jarak tak terlalu jauh.

Setibanya di sana, mereka di sambut oleh banyaknya bangsawan asing dari berbagai negara yang juga baru tiba di kerajaan.

"Hah... Ini jauh lebih ramai dari yang ku kira..." Indo menghela nafasnya merasa pening melihat lautan manusia itu.

"Kak, mau ke taman dulu? Di sana tidak banyak pengunjung. Aku jamin, kakak akan merasa lebih baik." Tawar Viet dan di angguki oleh Filiphina dan Laos.

"Tidak apa. Sebaiknya kita menyapa Raja dulu, baru pergi ke taman. Akan tidak sopan jika kita melewatkannya begitu saja."

"Baiklah. Kakak bersama ayah dulu. Aku dan yang lain akan menyapa teman-teman."

Identitas Sang Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang