Identitas sang gadis misterius CH.3

109 11 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Indonesia duduk termenung di balkon kamarnya, lagi-lagi hujan turun dengan derasnya. Tangannya yang nganggur ia gunakan untuk menyentuh rintikan hujan yang berjatuhan. Matanya kosong menatap jauh ke depan tanpa memperdulikan tubuhnya yang perlahan-lahan basah.

   'apakah ini sudah benar? Apakah yang aku lakukan sudah benar?'

  Memori masa lalu kembali berputar di otaknya. Dimana di kehidupan lalunya dilalui sangat kelam, sampai-sampai dirinya beranggapan bahwa Tuhan sangat kejam padanya.

   "Ugh, aku..."

*Tok *tok *tok

  Indonesia menatap datar kearah pintu bercorak mawar itu. Menghela nafas dan memberikan izin untuk masuk. Seorang perempuan dengan dress biru itu masuk. Ia terkejut dengan keadaan Indonesia yang basah kuyup oleh hujan.

  Ia meraba-raba tembok mencari sakelar lampu, perlahan-lahan cahaya lampu menyala. Tampak terlihat jelas keadaan kamar Indonesia yang kacau balau seperti kapal pecah. Ditambah banyaknya debu-debu beterbangan di sekitar seakan tak pernah di bersihkan.

   "Uhuk... Kakak, ini kamar apa gudang?" Vietnam, perempuan itu menutup hidungnya ketika debu-debu itu beterbangan di depannya.

   "Tsk. Sudah ku katakan, jangan menggangguku!"

Gertakan itu membuat Viet sedikit tersentak. Ia mengabaikan itu dan mengambil handuk lalu membawa paksa masuk Indonesia ke dalam kamar.

   "Apa-apaan?!"

   "Diamlah! Tolong sekali ini saja kak. Kakak bisa sakit kalau hujan-hujanan!"

  'Kau tau? Meski aku di terpa hujan badai petir pun aku tak akan pernah sakit, Viet. Karena aku bukan manusia.' batin Indo

Tak ingin ada keributan, ia membiarkan sang adik mengeringkan rambutnya yang basah. Vietnam juga pergi mengambil sapu dan beberapa alat bersih-bersih, kemudian memanggil para pelayan untuk membersihkan kamar Indo yang seperti gudang itu.

   "Hah... Biarkan saja! Ribet sekali." Komennya tak peduli

Justru hal itu membuat Viet makin geram. Ia pergi membawa Indo ke kamar tamu di lantai 2. Dan membiarkan para pelayan membersihkan kamar Indo dan mengecat ulang kamarnya.

   "Kakak? Tumben memakai dres berwarna. Biasanya pakai dres putih." Thailand, pemuda itu berjalan memasuki kamar tamu saat ia melihat siluet kakaknya di sana.

  "Memangnya putih bukan warna?" Balas Indo tak minat membuat Thailand terdiam kaku.

  "Y-yeah..."

  "Oh iya kak, beberapa Minggu lagi utusan dari kerajaan besar akan menghadiri acara pesta. Yang Mulia Raja mengundang semua bangsawan untuk hadir, apa kali ini kakak akan hadir?"

Identitas Sang Gadis Misterius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang