[04] - : A old accident²

609 60 5
                                    

✦✧✦✧✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦✧✦✧✦

LAG-LAGI kegiatan terulang kembali. Tidur, bangun, mandi, Makan, Pergi sekolah, Lalu di ulang kembali. Benar-benar aktivitas yang sama selalu, namun (name) sendiri tak keberatan dalam kegiatan tersebut. Malahan ia bersyukur dan merasa senang di karenakan (name) sendiri tak mau di sibukkan oleh kegiatan yang melelahkan baginya.

Mungkin.. kegiatan yang lainnya adalah membantu paman nya. Paman nya adalah satu-satunya keluarga yang ia punya saat ini. Sejujurnya, Ia memiliki keluarga yang lebih dari paman. Namun.. entah kenapa orang yang di sebut keluarga itu tak acuh kepadanya.

Oh ya, kembali lagi ke masa kini. Yang di mana (name) sedang berjalan melewati lampu-lampu tiang yang berjajaran itu. Sekantong belanjaan ia genggam di tangannya, Kantong itu tak begitu berat. Menandakan isi yang di dalam kantong tak begitu banyak.

'Sip, tinggal pulang terus rebahan, terus nyemil deh.' (name) berbantin seraya membanyangkan dirinya yang sedang rebahan sambil nyemil itu, Itu adalah salah satu kegiatan yang paling ia sukai dari segala kegiatan. Kasur yang begitu empuk, cemilan yang begitu manis, tak bisa ia pungkiri.

Tiba-tiba saja ia merasa ngeri di sekujur tubuhnya. Entah kenapa malam ini terasa sangat gelap, Sejak kapan tiang lampu yang menemani nya menjadi gelap? (Name) tetap berjalan dengan lurus, Lurus sehingga ia tak tahu lagi untuk tetap maju atau mundur.

'Aneh.. aku merasa di ikuti...' Berbagai kesimpulan yang asal-asalan itu mulai bermunculan satu persatu di benaknya. (Name) menelan ludah, Ia pun memutuskan untuk berjalan lurus sambil menutup mata saking tidak mampu nya untuk melihat ke depan. Kantongnya di pegang begitu erat, (name) hanya sendirian di sini.

"Hey nona kecil, Mau kemana?" Suara yang berat itu tiba-tiba muncul, Membuat (name) terkejut sehingga tubuhnya memberikan reaksi bersamaan dengan ekspresi nya. (Name) menduga bahwa suara itu berasal dari depan, Perlahan-lahan ia buka matanya.

"A..ah, selamat malam tuan." Sapa (name) dengan senyuman canggungnya, Namun pria yang di depannya itu tak peduli. Pria itu malah menatapnya dengan mesum, Hal ini cukup membuat (name) ingin menangis.

"Apa.. apa ada yang bisa saya bantu-" Sebuah kain menutupi mulutnya, ia bisa mencium aroma yang begitu menganggu matanya. (Name) ingin melawan, Tetapi tubuh nya sudah mulai melemah. Baru saja (name) ingin memenjamkan mata, sesosok yang tak asing tiba di depannya dengan sebuah senjata tajam.

(Name) bisa ingat jelas bahwa itu adalah pedang. Tak hanya ada suara pedang, suara tinjuan pun bisa ia dengar dengan baik. (Name) memandang ke arah perkelahian itu dengan tatapan kosong, Matanya ingin segera menutup tetapi entah kenapa dirinya menahan rasa ingin kantuk itu.

𝘉𝘦𝘴𝘵 𝘞𝘪𝘧𝘦!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang