✦✧✦✧✦
SETELAH hari yang begitu panjang itu pun berakhir. Kamu menatap jalanan yang sepi itu. Hari ini hujan deras, Untung saja kau mempunyai mobil. Lampu lalu lintas masih bewarna merah, membuat mu harus menunggu seraya menahan kantuk mu itu. Kamu benar-benar merasa ingin tidur sekarang juga. Tetapi tindakan itu tidak bijak, dan menghasilkan diri mu menemui tuhan.
Menghela nafas dengan begitu dalam, (name) tiba tiba terpikirkan oleh istri- suaminya itu. Ia merindukannya, (name) pikir mungkin blade sedang tidur saat ini. Mungkin dirinya akan berhati-hati saat masuk rumah, Tak ingin membanguni sang suami yang tertidur pulas.
Di saat ia memikirkan suaminya, Lampu lalu lintas kini menjadi hijau. Akhirnya pun (name) lansung melaju ke arah jalan rumahnya, sekaligus rumah nya dengan blade.
****
Sesampainya, (name) bisa tahu dari kejauhan bahwa yingxin sudah tidur. Lampu rumah sudah begitu gelap, kamu pun turun dari mobil. Hujan yang deras itu tidak sengaja mengenai tubuh mu, membuat (name) basah sedikit di bagian bahunya. Hal ini membuat (name) lansung berlari ke arah pintu masuk, diam sejenak untuk mencari kunci untuk membuka pintu yang di tutup rapat itu.
Di bukanya pintu, membuat kebisingan sejenak. (Name) melangkah lebih dalam lagi sehingga pintu nya ia tutup dari belakang. Rumah begitu sunyi, Lampu di matikan sehingga begitu gelap sekali. (Name) hampir tak bisa melihat apa-pun disini. Untung saja ada sedikit pencahayaan dari bulan melalui jendela.
"Aku pulang.." sapa (name), tapi tak ada suara. Begitu ia melepaskan sepatu nya, (name) merasakan kehadiran seseorang dari belakangnya. Sebuah tangan melingkari pinggangnya, ini membuat (name) sedikit ngeri. Tetapi, Tak lama kemudian (name) menyadari siapa yang memeluknya ini.
"Selamat datang." Dagu blade di biarkan di bahu (name), kamu bisa merasakan blade yang sedang berusaha mengedus bau mu sehingga mulutnya berpindah ke leher mu. Tangan mu secara reflek memegang kepala blade.
"kamu membuat ku kaget."
"Kenapa masih bangun?" sambung (name) lagi. Namun, tak ada balasan dari blade. Justru pria itu malah semakin mengeratkan pelukan nya.
"Aku gak bisa tidur tanpa kamu." balas blade, ia masih di posisi yang sama. Hanya saja kali ini ia menatap (name).
"Apa? Ini udah larut malam kenapa masih belum tidur sih?"
"Maaf." blade berkata sambil membenamkan wajahnya di bahu mu. (Name) pun hanya bisa menghela nafas sejenak.
"Ya sudah, ayo tidur."
"Makan? Mandi?"
".. Aku mau makan aja." ketika kamu mengatakan itu, Blade dengan sigap berjalan ke arah ruang makan untuk mempersiapkannya. Sedangkan (name), berjalan ke arah kamar milik mereka berdua untuk mengganti baju.
Makanan yang sudah dingin itu segera blade panaskan kembali. Blade terpaksa harus menunggu istri nya tercinta itu untuk turun, Rasanya akan tidak sopan jika dirinya akan masuk saat istrinya berganti baju. Meski sudah menikah pun, blade harua mengakui bahwa ia sedikit malu untuk melihat tubuh istrinya yang sangat elok itu.
Tak berselang lama, (name) muncul di ruang makan. (Name) mengenakan pakaian biasa yang lebih nyaman dari yang sebelumnya, Bahkan dalam pakaian apa pun istrinya masih begitu cantik.
"Gimana hari mu?" Tanya blade untuk memecahkan keheningan yang ada, Blade sendiri tahu bahwa ia tak perlu untuk memulai topik. Pasalnya istri nya itu sudah hapal maksud atau pun tentangnya, (name) sendiri sudah mengetahui bahwa blade adalah type yang tidak banyak bicara. Blade lebih type yang bicara seadanya dan berbicara yang perlu saja. Hal ini membuat (name) terbiasa saat ada keadaan yang hening itu, Mungkin bagi orang itu adalah keadaan yang canggung. Tapi, bagi sepasang suami-istri ini tidak.
"Lumayan berat sampai aku pulang jam segini." (name) melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 23.00 alias jam 11 malam. Biasanya (Name) akan pulang di jam 9.. tapi, khusus hari ini ia di serang oleh begitu banyak tugas yang diberikan bossnya. (Name) sendiri adalah karyawan dari perusahaan ternama.
"Berat... Baiklah."
"Apanya yang 'Baiklah'?" Tanya (name) dengan bingung ketika Blade berjalan ke arah nya dengan piring di tangannya, dan duduk tepat di sebelahnya. Blade pun mengambil sendok yang di meja makan, lalu ia ambil makanan yang ada di piring. Tangannya kini sudah berada di depan (name), mengisyaratkan dirinya akan menyuapi istrinya.
"Kamu gak perlu repot-repot.." Ada sedikit blush di pipi (name) bercampur dengan wajah yang kebingungan, Tingkah yang blade tunjukkan ini terlalu cepat.
"Makan." Wajah blade tampak datar, Ia terlihat serius soal ini. Namun hal itu lah membuatnya menarik bagi (name), wajahnya yang begitu serius itu sedikit memberikan kesan gemas bagi (name). Orang yang mungkin orang lain kira yang tak bisa tersenyum.. nyatanya mudah bagi (name) untuk membuat blade tersenyum.
"ya udah.. selamat makan." (name) menerima suapan itu, (name) mengira bahwa hanya sekali atau dua kali saja ia akan di suap oleh blade, Nyata nya tidak. Blade terus menyuapinya sedari tadi, Pandangan blade tampak begitu melengket di mata (name). Sedari tadi ia terus memperhatikan dirinya, Menunggu mulut sang istri selesai mengunyah dengan baik. Lalu blade akan segera menyuapinya kembali.
"Aku bisa sendiri aduh.." (name) tersenyum lembut kepada blade, Meski ini aksi yang terlihat manis (name) merasa ini cukup berlebihan.
"Sedikit lagi." oh, Ternyata sudah terlambat. Hanya butuh beberapa suapan lagi saja piring mu sudah kosong. Mau tak mau, (name) hanya bisa pasrah saja. Membiarkan suaminya mengurus dirinya sampai mereka tiba di kasur. Berbaring seraya berpelukan, Tangan blade yang begitu kekar itu tak pernah tidak hadir saat (name) tidur.
Tangannya akan segera memeluknya dengan erat, seperti orang yang memegang sesuatu yang begitu beharga. Yang begitu tidak bisa di biarkan, itu lah cara blade berpikir tentang (name).
Dan (name)... Sedang memandang suaminya yang tertidur itu, Bibirnya terakat ke atas. Ia tersenyum, Merasa begitu tidak percaya bisa menikahi pria ini. Pria yang ia ingin hindari... Ternyata menjadi salah satu tokoh yang begitu penting dalam hidupnya.
✦✧✦✧✦
Nem wanita karir 🗣️🗣️🗣️‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘉𝘦𝘴𝘵 𝘞𝘪𝘧𝘦!!
Romansaー Kehidupan sehari-hari mu dalam menjadi wanita pekerja dengan suami mu yang menggemaskan. Mungkin dengan kehidupan yang kamu jalani ini, Kau berpikir itu semua akan berakhir dengan baik. Tetapi, akhir yang baru telah terbuka untuk kalian berdua. Ak...