[05] - : Midnight

780 70 19
                                    

✦✧✦✧✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦✧✦✧✦

MALAM HARI. Ya, malam. Suasana yang begitu menyejukkan dan penuh bahaya itu di hiasi oleh sinar sang bulan. Beberapa kendaraan sudah tak ada yang lewat lagi, Mungkin satu atau lebih akan lewat, tetapi siapa juga yang di tengah malam masih berkeliaran? Oh, mungkin pekerja yang sudah selesai lembur atau beberapa pekerja yang punya waktu kerja di malam hari akan berkeliaran.

Salah satu nya, kamu. (Name) menatap ponsel nya sambil menghadap ke mesin jual otomatis dengan beberapa kripik dan minuman di dalamnya sambil bersadar tepat di jendela mobil miliknya. Waktu yang di tunjukkan pada ponsel sudah sekitar dua setengah. Yang di mana jam satu lewat tiga puluh. Sebuah teks bubble masih setia di notifikasi (name), Kontak yang mengirimkan pesan tak lain adalah suami nya, blade.

(Name), cepat lah pulang.

Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada mu.

Kamu ada senjata yang ku berikan kan?

Gunakan lah, Jangan ragu membunuh kalau ada orang yang mencoba membunuh mu.

Aku cukup mengantuk.

Maaf, aku tak bisa menemani mu makan malam ini. Makanan nya ku simpan di dalam kulkas, kamu tinggal panaskan di microwave aja.

Selamat malam, (name).

Pop up teks itu kau abaikan begitu saja. Namun, ada sensasi ngeri di dalam tubuh mu ketika membaca pesan blade yang menyuruh mu untuk membunuh jika ada orang yang mencoba membunuh mu, terlebih lagi blade tampak ingin menyakinkan mu untuk tak usah ragu-ragu dalam melakukan tindakan tersebut.

'Dia tidur ya.. bagus lah.' satu hal yang cukup mengkhawatirkan dari blade adalah dia yang selalu menunggu mu untuk pulang, tak jarang blade menunggu mu untuk pulang hanya untuk memastikan kau sudah pulang dengan selamat. Kata kata andalan yang selalu Blade gunakan saat kamu pulang adalah 'Selamat datang' sambil menunjukkan wajahnya yang tampak tak pernah senyum itu.

'Syukur lah dia tidak menunggu ku, terkadang aku merasa merepotkan untuk ia tunggui..' Bantin mu di benak pikiran mu, Tak lama kemudian kau mulai meneguk tegukan terakhir dari minuman yang kau beli tadi dan melemparnya ke arah tong sampah yang tak jauh dari mesin jual otomatis itu. Atau bisa di sebut ーVending menchine.

Merasa sudah cukup dingin sampai tubuh mu mengigil sedikit, akhirnya pun kau memutuskan untuk masuk ke dalam mobil lagi. Mobil yang kendarai tadi masih menyala, Hal itu di sengajai agar mesin tak akan padam di tengah hawa dingin malam hari ini. Tangan mu mulai memegang stir mobil, Memandang ke arah kaca mobil yang berada di tengah. Untungnya di belakang mu hanya ada pantulan jalan yang kosong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘉𝘦𝘴𝘵 𝘞𝘪𝘧𝘦!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang