Sore hari ini Bintang sudah menunggu Jian di mana motor Jian berada. Siang tadi dirinya di pukuli oleh Jian bahkan makian hebat. Semua itu karena ajakan Bintang yang tak masuk akal. Lagi pula Bintang hanya ingin tau respon Jian dan orang sekitar setelah mendengar ucapannya. Jian terus memarahinya bahkan Bintang sadar bahwa kamera orang-orang menyorot dirinya yang sedang di pukul oleh Jian.
Bintang sedang duduk di motor Jian, sambil memainkan ponselnya. Dia sedang tidak ada pertemuan minggu ini, sehingga menghabiskan waktunya dengan langsung pulang ke kos. Di tengah scroll tiktok, Bintang melihat seorang wanita yang sedang mencari sesuatu. Wanita itu nampak terus menunduk dan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil berjalan.
"Cari apa?" Bintang bertanya kepada wanita itu.
Wanita itu menoleh kaget karena Bintang datang secara tiba-tiba.
"Gantungan kunci, bentuknya bola gitu tapi warna hitam pink." Ujar wanita itu.
Bintang langsung mencoba mencarinya, ia ikut menelusuri jalan wanita itu. Tidak jauh dari sana Bintang melihat bola mini yang berwarna hitam pink.
"Itu blackpink!" Bintang langsung berlari dan mengambilnya. Bola itu ada di bawah kursi panjang.
Bintang langsung berjalan menuju wanita itudan memberikannya.
"Nih blackpink nya, di pasang yang bener biar gak gelinding lagi."
"Oh... Makasih ya Bintang." Ucap wanita itu. Bintang terkejut karena wanita itu mengenalnya.
"Lho kenal saya?" Dengan malu-maluwanita itu menganggukan kepalanya.
"Kenal dari mana kalau boleh tau?"
"Anu.. di ruang administrasi."
"Ha? Semester berapa?"
"Saya karyawan admin." Kini Bintang membuka mulutnya karena terkejut.
"Eh ya ampun Bu, maaf maaf."
"Gapapa, biasa saja."
"Heheh maaf ya Bu, sumpah saya gak tau. Jangan marah sama saya ya Bu."
"Saya gak marah, gapapa kok. Terima kasih ya Bintang sudah mau bantu mencari."
"Iya Bu sama sama. Saya justru senang bisa bantu orang. Hati-hati blackpink gelinding lagi."
"Eh iya, saya Gladis, biar gak perlu di panggil ibu lagi sama kamu." Bintang terkejut lagi tapi meresponnya dengan senyuman.
"Boleh saya tanya satu hal Bintang?"
"Boleh Bu, eh maksud saya, boleh kok."
"Kamu dan Jian, rumor itu tidak benar kan?"
"Waduh, memang mau rumor itu jadi kenyataan ya Bu? Eh aduh maaf Gladis."
"Eh gak gitu, saya cuma tanya. Soalnya beberapa teman saya banyak yang menanyakan ini terus. Selalu di jadikan bahan pembicaraan."
"Waduh, heheh." Bintang bingung bagaimana meresponnya. Dia hanya menggaruk kepalanya sambil tersenyum.
Sebuah panggilan membuat Bintang dan Gladis menoleh.
"Bin!" Itu Jian sudah berada di motornya bahkan sudah memakai helm.
"Ehm Gladis saya pulang duluan ya. Hati-hati blackpink jangan sampai hilang." Gladis mengangguk dan Bintang pergi menuju Jian.
****
Seperti biasa Jian yang saat ini sedang merebahkan dirinya di atas kasur kamar kosnya. Sedangkan Bintang duduk di samping Jian, hanya saja Bintang terduduk di atas lantai bukan kasur. Jian yang sedang menatap langit-langit kamarnya, berbeda dengan Bintang yang sedang fokus dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E
Short StoryKisah seorang pemuda yang baik hati, intovert, namun mampu membuat para wanita jatuh hati kepadanya. Perlakuan dirinya kepada beberapa orang bukan bermaksud lain, tujuannya hanya satu ia bisa menjadi orang baik untuk sekitarnya. Namun banyak yang wa...