bertemu

28K 892 89
                                    

Paginya, Rara terbangun merasakan teriknya matahari pagi menembus jendela kamarnya, Rara hendak bangun tetapi sebuah tangan kokoh melingkar di perut nya

Rara tersenyum membalikkan tubuhnya, memandangi wajah reinand yang masih terlelap, tangannya terulur untuk menyentuh wajah reinand, menikmati keindahan ciptaan tuhan di depan nya, ia menyentuh pipi, hidung mancung, bibir yang pink dan rahang yang kokoh, seluruh bagian tersebut Rara sentuh tanpa terkecuali.

Betapa beruntungnya aku - bathin Rara,

Rara membayangkan pergulatan tadi malam melihat wajah tampan itu mengerjakan mata dan mengerutkan dahi menikmati panasnya pergulatan mereka

" Morning, sayang" bisik Rei parau khas bangun tidur, mendengar suara Rei yang sangat seksi membuat pipi Rara memerah

" Morning mas " ucap Rara menjawab sapaan suaminya

Rei memeluk Rara lebih erat, menenggelamkan wajahnya di leher Rara

" mas...." Ujarnya

Rei mendongak " hmmm..."

" Berat ihh..." Ujar Rara sambil berusaha melepaskan rengkuhan suaminya

Rei tertawa melonggarkan pelukannya

" masih sakit sayang? " Tanya Rei sambil melihat vagina istrinya

Rara mengangguk pelan " sedikit.."

" Maaf ya, nanti aku obati " ucap Rei sambil mengelus pipi Rara, Rara mengernyitkan dahi nya

" Gausah,kalo kamu obati yang ada engga bakal sembuh ." Ucap Rara khawatir akan berujung peperangan lagi, Rei tertawa mendengar jawaban Rara

" Sayang, makasih ya udah mau menerima aku menjadi suami kamu, walaupun pernikahan kita di dasarkan atas paksaan " ucap Rei kepada rara

" Sama sama mas, kita sama sama jalanin semuanya bareng bareng ya" ucap Rara mengelus pipi suaminya, Rei tersenyum merengkuh tubuh istrinya kedalam pelukan nya, ia kecup Surai rambut istrinya berkali-kali

" Jadi, istri aku udah cinta nih sama suaminya " tanya Rei jail

" Sudah, buktinya dia sudah masuk ke sarang nya " jawab Rara mengelus milik suaminya membuat Rei mendesah

" Hei! Jangan seperti itu sayang, nanti dia bangun, takut kamu tambah sakit " ucap Rei yang khawatir jika dirinya lost control, Sedangkan Rara hanya tertawa

" Udah siang mas, kamu ke kantor kan? " Tanya Rara kepada suaminya

" Engga, aku mau bermanja manja sama istri ku" ucap Rei menaruh dagu di atas kepala istrinya

" Yaudah lepas, aku mau mandi, udah jam segini" ucap Rara

Rei segera beranjak " yuk!"

" Kok 'yuk' sih? " Tanya Rara bingung kemudian Rara menangkap maksud dari Rei

" Astaga....nggak cukup apa tadi malem ?"

Rei menyengir " enggak " jawab polos suaminya itu

Rara mendengus kesal bisa bisanya Rei minta lagi, Rara ingin segera beranjak dari kasur nya, tetapi pergerakan nya terhenti

" Aaawhh" ringis Rara saat merasakan perih di bagian vagina nya, Rei yang melihat istrinya kesakitan merasa bersalah

" Sayang, sakit banget ya? Maaf ya, aku kasar sama kamu " ucap Rei yang khawatir atas istrinya

" Gapapa, kamu minta maaf terus deh " ucap Rara memperingati suaminya agar tidak merasa bersalah, toh dua duanya sama sama mau

" Sini aku gendong kamu ke toilet " ucap Rei yang segera beranjak dari kasur, ia mendekat ke arah istrinya membuka selimut istrinya dan terlihat tubuh istrinya tanpa sehelai benang, Rei menggendong nya dan langsung membawanya ke toilet

MENDADAK NIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang