tawaran

24.6K 766 52
                                    

Pagi hari datang begitu cepat, Rara membuka matanya lebih dahulu dan melihat suaminya yang masih terlelap dari tidur nya, rasanya memang menggelikan karena Rara dan Rei satu bulan menikah tapi mereka sudah lengket sekali bahkan reinand mengungkapkan perasaannya berkali kali kepada Rara.

Satu hal yang tidak Rara percaya, Rei mencintainya, Rei mengaku bahwa ia jatuh cinta padanya dan berjanji untuk membahagiakan Rara.

Rara memandangi suaminya yang masih pulas dalam tidurnya, semalam kami bercinta cukup lama, reinand tampak sangat bernafsu sekali sampai memenuhi diri nya dengan  sperma nya, mengingat peperangan semalam, membuat pipi Rara memerah, dirinya sekarang benar Benar mesum

Rara menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan suaminya

" mas, bangun udah pagi. Hari ini kekantor, aku mau mandi mau nyiapin sarapan.'' ucap Rara menepuk pipi suaminya

Kelopak matanya pun perlahan terbuka.rara tersenyum lebar melihat suaminya yang baru saja terbangun, tampan sekali suaminya ini.

" Ngantuk sayang, lima menit lagi ya." Ucap Rei dengan suara parau nya

" Engga, udah jam berapa ini, ayok bangun." Tegas Rara menarik tangan suaminya agar terduduk

Dengan terpaksa Rei terduduk sambil mengumpulkan nyawanya, setelah nyawanya sudah terkumpul Rei memandang wajah istrinya sebentar lalu mengajak Rara berciuman, setiap pagi selama satu bulan ini, Rei memang biasa memberikan morning kiss, Rara menyukainya

Setelah sayang sayangan, Rei menuju ke kamar mandi, sedangkan Rara turun membuat sarapan, Rara membuat sarapan simple

Menu sarapan Rara sajikan di atas meja, taklama suaminya datang dengan pakaian yang rapih, Rara yang melihatnya tersenyum dan mendekati nya.

" Kok gak make dasi? " Tanya Rara, Rei cengengesan

" Kan ada kamu." Jawab Rei dengan cengengesan, Rara kira saat dirinya membuat sarapan, suaminya akan mandiri ternyata dugaan Rara salah, Rara menghembuskan nafas kasarnya dan Rara menjulurkan tangannya memakaikan dasi suaminya, Rei memandangi wajah istrinya yang cantik, tangannya ia taruh di pinggang istrinya.

" Cantik banget istri aku." Ucap Rei kepada Rara, Rara yang sedang memakaikan dasi menahan senyumnya.

" Gombal banget bapak Rei ini." Jawab Rara

" Engga gombal sayang, ini tuh fakta." Ucap Rei, Rara memandang wajah suaminya sebentar dan merapihkan pakaian suaminya

" Yayaya, aku memang cantik, bunda dan ayah juga mengakui itu." Ucap Rara merapihkan rambut suaminya.

" Kalo orang orang? Mengakui kamu cantik? " Tanya Rei

" Engga tau, ya persepsi orang beda beda, mau dia Mandang aku jelek ya gapapa." Jawab Rara yang selesai membereskan rambut suaminya.

" Berarti yang ngeliat kamu jelek matanya katarak, istri aku cantik banget kaya gini masa di bilang jelek." Ucap Rei dan Rara hanya memasang wajah jengak.

" Freak banget ya bapak Rei ini, mending duduk dan sarapan." Ucap Rara yang menarik kursi dan mempersilahkan suaminya sarapan, Rei yang di perlakukan seperti itu hanya tertawa, istrinya itu sangat tidak percaya diri dengan fisik nya

" pulang jam berapa mas? " Tanya Rara kepada Rei

" Lihat nanti ya, kalo banyak kerjaan aku lembur kalo engga aku pulang sore." Jawab Rei sambil menikmati sarapannya.

" Hari ini mau dimasakin apa? " Tanya Rara, memang setiap harinya Rara menawarkan kepada Rei, kadang Rei request kadang tidak, tapi suaminya itu tidak terlalu pemilih dalam makanan.

MENDADAK NIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang