eps 2

11 3 0
                                    

Nava agraya, yang sering di panggil Nava adalah anak kedua dari tiga bersaudara
Tara agraya sang kakak perempuan dan  Evan agraya sang adik laki laki
Awal kehidupan Nava sebagai anak laki laki kedua dari keluarga agraya adalah hal yang sangat di inginkan semua orang. Punya keluarga lengkap dan  harmonis, serta ekonomi yang tinggi dengan tunjangan pendidikan yang sangat menjamin mejadikan keluarga agraya adalah keluarga impian semua orang. Dan kehidupan anak anaknya adalah impian bagi anak anak lain di luar sana
Semua orang melihat jika keluarga ini begitu Harmonis dan bahagia tapi tak semua orang tua tau bagaimana kehidupan yang sebenarnya di dalam keluarga ini
Semenjak kelahiran anak ketiga nya yaitu Evan agraya kasih sayang orang tua terhadap Nava beralih Pada anak bontot mereka
Termasuk kasih sayang sang kakak
Awalnya saat Nava berumur 7 tahun ia mengira jika hal ini wajar karena anak paling bontot adalah anak kesayangan tapi anak yang lain juga pasti akan di sayangi
Lambat laun mereka bertiga tumbuh menjadi anak yang pintar
Tara adalah anak yang berprestasi dalam bidang nonakademic dan sedikit di academic orang tuanya sangat menyayangi Tara karena dia anak perempuan satu satunya
Evan adalah anak terakhir yanga masih menuntut ilmu di tingkat smp dia adalah anak yang pintar di segala hal dalam academic semua prestasi yang ia dapatkan dari mulai sekolah dasar tidak pernah satupun menjadi yang kedua. Evan selalu menjadi juara pertama dalam hal apapun di sekolahnya
Berbeda dengan Nava, Nava adalah anak yang berprestasi juga namun prestasi yang ia dapatkan tidak pernah berada di posisi pertama dan Nava akan selalu jadi yang kedua
Orang tua Nava sangat ingin anak anak mereka memiliki prestasi yang sama hebatnya. Tak peduli bagaimana caranya mau menyewa tutor yang mahal pun mereka akan lakukan untuk anaknya Tara dan Evan berbeda dengan Nava yang harus belajar sendiri tapi harus punya prestasi yang sama membanggakannya seperti kedua saudaranya yang lain
Saat kelas 11 semester dua Nava pindah sekolah ke sma widitama karena permintaan orang tuanya
Di katakan jika saat Nava akan kelas 12 nanti adiknya yaitu Evan akan bersekolah di sma tempat Nava dulu sekolah tapi karena takut Evan dan Nava akan menjadi bahan perbincangan warga sekolah tentang prestasi yang mereka dapatkan. Orang tuanya memilih untuk memindahkan Nava ke sekolah lain mereka tidak peduli apakah Nava setuju atau tidak. Karena Nava pindah sekolah dengan keadaan terpaksa bukan kemauannya.


























Saat pagi hari Nava bangun pagi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Sebelum pergi Nava akan sarapan bersama keluarganya
Terlihat mereka sudah berkumpul dan bercanda ria tanpa Nava
Nava tersenyum dan menghampiri keluarganya Nava duduk di meja makan dan ia tidak mendapati sarapan yang tersedia di mejanya
"Mama sarapan Nava kok ga ada??" Nava menatap satu persatu anggota keluarga nya yang ada di depannya ini yang sedang memakan sarapannya berupa sandwich kesukaan Nava
"Oh mama kira kamu udah pergi sekolah jadi lupa bikin sarapan" jawab sang mama tanpa menoleh ke arah Nava
Nava menunduk dan tersenyum lalu beranjak membuat susunan sendiri
Nava kembali duduk dikursinya
"Papa nanti jadi nganter Nava kan?"

"Papa ada meeting ga bisa" ketus papanya
"Tapi kan pa sekolah sama kantor Papa searah juga" Nava hanya minta diantar sekolah saja susahnya udah kek apa aja
"Ga ya abang nanti Papa nganter Evan sama kak Tara udah mau telat ini" sela Evan
"Iya kan pa?" Tanya Evan pada papanya
"Iya sayang," jawab papanya lembut pada Evan
"Kamu udah gede Nava bisakan berangkat sendiri nah" mamanya melemparkan selembar uang seratus ribu "tuh pakai seminggu cukup buat naik ojol" lanjutnya
"Ya udah Nava berangkat duluan" Nava segera bangkit dari duduknya dan pergi keluar meninggalkan keluarganya yang harmonis tanpa nya
Nava berangkat menggunakan ojol yang ia pesan sebelum keluar rumah
"Huhh udahlah Nava mungkin Papa beneran sibuk" gumam Nava
Saat ojol sampai Nava pun pergi kesekolah

Sesampainya di sekolah Nava langsung menuju kelasnya dan menenggarkan kepalanya di meja belajarnya
Tak lama renja menyusul kedatangan Nava dan renja duduk di samping Nava
"Kok pagi banget sekolah nya emang kamu diantar siapa?" Tanya renja membangun topik
"Ou tadi aku berangkat pakai ojol"
"Oh? Ga di anter??"
"Enggak hehe Papa lagi sibuk" jawab Nava dengan senyum palsu nya
Renja peka dengan raut muka Nava tapi renja tak ingin bertanya karena Nava dan renja baru kenal jadi tidak enak untuk mencampuri urusan pribadi Nava

Beberapa menit kemudian bel berbunyi dan guru memasuki ruangan kelas siswanya termasuk di kelas Nava
Nava belajar dengan serius
Sesekali ia mencatat apa yang di terangkan oleh gurunya

Kurang lebih dua jam belajar jam istirahat pun tiba. Guru yang mengajar meninggalkan kelas tersebut dan siswa berhamburan meninggalkan kelas untuk menuju kantin
"Nava ayo kita kekantin kok bengong sih" ajak renja pada Nava
"Ya udah ayok" Nava dan renja pergi ke kantin untuk membeli makanan
Nava hanya membeli makanan yang murah agar uang yang di berikan mamanya cukup
Saat Nava duduk dimeja seseorang menepuk bahunya. Nava kaget dan menoleh dan mendapati kaka kelasnya yakni raksa atau yang sering di panggil aksa
"Eh kak aksa sendiri aja?" Tanya Nava basa basi "Iya nih kaka gabung ya" aksa duduk di samping Nava dan meletakkan makanannya "kok Nava sendirian temannya mana?" Tanya aksa karena melihat Nava sendiri
"Oh tadi katanya di panggil ke ruang guru mungkin ada penting" jelas Nava
Aksa memperhatikan Nava dan melihat menu makanan Nava
"Kok Nava makannya cuma segitu emang cukup?" Nava menoleh mendengar pertanyaan aksa
"Cukup kok Nava tadi udah sarapan di rumah" lagi lagi Nava jawab bohong
"Ya udah nih kakak kasih ini, kamu harus makan yang banyak biar cepet gede" aksa meletakkan sepotong ayam di tempat makan Nava
"Eung?" Nava menatap aksa bingung
"Udah makan aja"
"Makasih kalo gitu hehe Nava ga nolak makanan" jawabnya dengan cengiran
Mereka melanjutkan makan dengan sedikit candaan yang mereka lontarkan

Jam istirahat berakhir dan mereka menyadari jika sudah mengobrol terlalu lama. Dan mereka pun mengakhiri obrolan nya
"Udah jaman masuk nih kaka ke kelas dulu ya, nanti pulang tungguin kaka di parkiran" aksa langsung pergi kekelasnya sebelum itu aksa menyempatkan mengusak rambut Nava dengan lembut lalu berlalu pergi
Nava hanya menatap kepergian aksa dan ada rasa aneh yang timbul di hatinya
Apa itu? Deg degan?? Wah ada dengan Nava
Tak ingin banyak berfikir Nava akhirnya pergi menuju kelasnya
Sesampainya Nava di kelas ia melihat renja sudah duduk di bangunnya
"Eh kok renja udah di kelas aja ga nyusul Nava tadi?" Tanya Nava sembari menarik kursinya dan duduk di samping Nava
"Heheh tadi aku liat Nava bareng kak aksa ngobrol seru banget jadi aku ga mau ganggu" ucap renja
Nava mendengar itu tertawa kecil
"Emang kenapa kalo ada kak aksa, kalo renja mau gabung gapapa bagus malah kan jadi rame" jelas Nava
"Ya udah deh besok besok ga gitu lagi"
"Tadi renja di suruh ke ruang guru ada apa?" Tanya Nava sebab renja ke ruang guru cukup lama
"Ga papa kok cuma hal kecil"
"ouh ya udah" Nava menatap ke depan
Dan guru pun memasuki ruang kelas nya
"Eh renja kok guru ini muda banget ya, aku belum pernah liat" Nava heran pak gurunya terlihat sangat muda
"Ouh ini tuh guru baru dan baru lulus  s3 juga" jelas renja
"Owalah pintar toh pantes" ucap Nava manggut manggut
"Ganteng juga kan??" Ucap renja dengan tatapan genit pada gurunya
"Eh renja suka cowok??" Nava sedikit terkejut mendengar pernyataan temannya ini
"Hehe iya jangan bilang siapa siapa ya" mohon renja
"Ouh gapapa sih yang penting renja seneng dan mau jadi temen Nava. Nava gapapa" Nava tersenyum pada renja
"Uuhh gemesnya temen renja yang satu ini" renja menguyel pipi Nava membuat Nava sedikit meringis

"Hehh yang di belakang kalian ngapain, ga dengar saya lagi ngajar??" Ucap pak guru yang sedang mengajar

Mendengar itu sontak renja dan Nava mengalihkan pandangannya ke depan dan fokus dengan pelajaran
Nava fokus mendengarkan dan mencatat semua materi yang di jelaskan
Lain halnya dengan renja yang sedari tadi sibuk menatap guru didepannya

the last for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang