eps 6

7 1 0
                                    

Setelah kepergian anggota keluarganya Nava masih terdiam tak habis pikir se asing itu kah dirinya dalam keluarga nya sendiri

"Haha lucu sekali" tawa Nava

"Mereka lucu sekali" tawa yang tadinya terdengar berubah menjadi isak tangis yang pilu

Tidak kuat kaki nya menopang badannya yang begitu lemas Nava akhirnya terduduk di tangga

Ia menunduk memegang kepalanya dengan kedua tangannya

'Lihat mereka tidak sayang padamu haha'

Nava menggeleng keras serta meremas kepalanya dengan keras tak peduli seberapa sakit yang ia rasakan, Nava hanya tidak ingin mendengarkan kata delusi yang selalu menghantuinya

"Aaarrggg sialan!!" Nava berteriak histeris memukul semua benda yang ia jumpai bahkan ia tak peduli jika itu melukai tangannya sendiri

"Astaga apa yang anda lakukan nak!!" Panik seorang maid yang baru saja masuk ke dalam rumah berniat untuk melakukan pekerjaannya pada sift siang namun karena ia mendengar keributan akhirnya menghampiri Nava

"Nak Nava anda kenapa??" Panik maid yang sering di panggil nini itu

"Pergi saja semua nya pergi!!" Histeris Nava

"Sudah nak sudah ya jangan sakiti diri sediri" ucap bi nini memohon karena Nava yang memukul mukul kepalanya

"Na..va hanya an...anak bod...bodoh....bibi" tangis Nava tersendat sendat

"Tidak nak anda adalah anak yang pintar jangan lakukan ini" pinta bi nini memegang pergelangan tangan Nava agar berhenti menarik rambutnya

"Nava lelah...Nava sakitt..." tangis Nava sedikit melemah

"Nava istirahat ya sini bibi bantu" bi nini berusaha memapah Nava yang hampir tidak bisa bangun karena pusing nya

Tidak...Nava tidak ingin kekamar nya ia malah berjalan terhuyung ke arah kolam renang di rumahnya

Bi nini yang melihat itu merasa iba pada Nava. Bagaimana bisa anak emas seperti ini bisa terlihat begitu depresi karena sikap orang tuanya, apakah orang tuanya tidak pernah menyadari keadaan anaknya ini

Bi nini adalah art yang sudah bekerja di rumah Nava selama 10 tahun tapi bi nini tidak terlalu mengenal Nava sedangkan sisanya semua ia tau. Di rumah Nava juga pendiam karena bi nini selalu melihat bagaimana pendapatan Nava yang tidak pernah di dengar dan Nava yang selalu tidak cukup untuk orang tuanya

Bi nini sering berfikir bahwa seberapa beruntung dirinya jika mendapatkan seorang anak seperti Nava, tapi mengapa orang tua yang sudah mendapatkan nya begitu tidak bersyukur dengan Nava

Nava memang bukan anak yang sempurna tapi di mata orang tua yang baik ia akan terlihat sempurna tapi apalah daya orang tua Nava memperlakukan Nava seolah olah nava tidak pernah ada

Bi nini menghela nafas lalu mengambil semua benda benda yang jatuh karena Nava

"Lagi??" Tanya maid lain yang datang

"Iya selalu dan seperti nya akan selalu seperti ini" jawab bi nini

"Cih emang anak itu saja yang tidak tau diri" ucap maid tersebut

"Alin tidak ada yang mengajarimu seperti itu, dan ini adalah urusan keluarga mereka kau tidak berhak" tegas bi nini pada Alina yang merupakan maid yang sudah bekerja di rumah itu selama hampir 6 bulan

"Dih emang bener kok dari ketiga saudaranya dia doang yang ge berguna"
Ucap Alina dengan wajah songong

"Jaga ucapan mu Alina kau tidak tau apa apa!!" Bi nini menampar Alina dengan keras berniat membuat anak itu jera

the last for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang