eps 7

4 1 0
                                    

"Sakittt....."
Nava menyatukan tangannya meminta ampun dari ayahnya  yang tidak memberikan nya kesempatan untuk menjelaskan apapun

"Dasar anak durhaka hal seperti ini pun harus kau perhitungkan!" Bentak agraya lagi lagi mendaratkan rotan tipis itu di punggung sang anak

"Aakhh!!! Sakitt.....maaff" tangis Nava menahan perih yang mendamba punggungnya

"Hal seperti ini saja kau tidak becus!!" Ucapa Aruna marah ketika ia memasuki ruangan kerja ayahnya

"Avan tidak bisa liburan karena ulah mu!" Teriak Aruna tidak terima

Yaah benar agraya dan yang lain nya kembali pulang di jadi pulang karena avan yang tiba tiba sakit

"Apa yang beri pada avan hah?!" Bentak Aruna tidak terima anaknya sakit karena makan makanan yang Nava berikan

"Aku ga beri avan apapun ma!" Bela Nava

"Kalau engga kenapa avan bisa sakit hah??" Tanya Tara

"Di mana avan??" Tanya Nava

"Ga usah tau" judes Tara lalu pergi keluar rumah

"Ma kasi tau di rumah sakit mana avan" pinta Nava

"Jangan berani kamu ke sana" titah Aruna

"Dasar anak sialan memang benar anak bodoh seperti mu itu pembawa sial" ucap agraya

"Udah lah yah kita ke rumah sakit dulu mama mau ngambil barang avan dulu" ucap Aruna Di angguki oleh agraya




Ternyata hanya untuk tenang sehari pun itu sulit....

Nava sudah berharap walaupun dirinya tidak ikut liburan bersama orang tuanya setidaknya ia mendapatkan ketenangan dengan kesendiriannya. Tapi apa daya kesalahan yang ia perbuat beberapa waktu lalu berdampak hingga sekarang

Iyaaa

Avan dan keluarga nya tidak jadi keluar untuk liburan karena mendadak avan sakit, avan mengalami sesak nafas dan sakit pada tenggorokan nya membuat semua orang kalang kabut karena panik

Setelah membawa avan ke rumah sakit agraya menduga sesuatu yang belum pasti, ia mengira bahwa selama avan di rumah Nava memberikan avan makanan yang seharusnya tidak ia konsumsi

Dan ya bisa di bilang Nava memang pernah memberikan avan mie instan yang sama sekali avan tidak boleh sentuh, tapi karena paksaan dari avan ia harus memberikan nya

Ini bukan salah avan tapi juga bukan salah Nava, lalu siapa yang salah?? Harus kah agraya menghakimi Nava sekeras ini?? Bahkan agraya tidak tau jika ia dengan sadar telah menyakiti salah satu anak nya saat anaknya yang lain juga merasakan sakit

Nava terduduk di sebuah bangku yang berada di pinggir jalan dengan pemandangan sungai yang deras, ia duduk sambil memikirkan bagaimana kondisi adik nya Saat ini

"Huhh" helaan berat keluar dari mulut Nava

Ia mengacak acak rambutnya merasa bingung, merasa gagal sebagai seorang kakak

"Dasar bodoh!" Ucap Nava pada dirinya sendiri sembari memukul mukul kepalanya

Beberapa saat ia merasa lelah, tubu yang awal nya duduk kokoh di atas bangku kini jatuh merosot ke tanah

Nava menyembunyikan kepalanya di antara siku yang ia tekuk

Ia bingung sungguh Nava bingung apa yang harus ia lakukan. Tidak kah satu jawaban muncul di otaknya

Nava semakin menarik rambut nya menyalurkan rasa kesal sekaligus penyesalan nya

Nava menatap telapak tangannya dengan bingung Saat ia melihat banyak helping rambut mendarat dari kepalanya

the last for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang