Chocolate Kiss

1.1K 43 0
                                    

"Jisung pulang,"

Jisung terkejut ketika ruang tamu apartemennya penuh dengan hadiah-hadiah yang masih belum dibuka. Hadiah-hadiah itu hampir memenuhi seperempat dari tuang tamunya.

"Wow, ada wine mahal,"

Jisung mengambil ponselnya dan memfoto keadaan di ruang tamu itu.

Jisung
(Send pict) kakak kemana?

Jisung menghela nafas kasar karena pesannya tidak lamgsung ditanggapi oleh sang kekasih. Ia berjalan menuju kamar tidurnya dengan Minho. Melepas seluruh pakaiannya dengan kesal.

"Sibuk aja. Sibuk terus!"

Jisung sebenarnya tahu apa hadiah-hadiah yang ada di apartemennya saat ini. Minho pasti memenangkan sebuah penghargaan lagi. Dan sudah bagian dari tradisi jika orang-orang di agensinya akan memberi bingkisan, baik yang murah, maupun mahal.

"Ck, anak kuliahan kayak aku mana pernah didengerin," gerutu Jisung.

Dalam kurun dua minggu ini, Minho jarang berada di rumah. Pulang sangat larut dan berangkat sangat pagi, itu pun yang menjemput langsung manajernya.

Menjadi kekasih seorang aktor muda, memang tidak semudah yang dibayangkan.

Selesai membersihkan diri, Jisung kembali berjalan ke ruang tamu. Ia mencoba untuk merapikan hadiah-hadiah, serta buket-buket bunga yang berserakan disana.

"Orang-orang kenapa sih beli buket besar-besar? Kalau layu kan sayang?"

Tanpa sengaja, matanya melirik ke arah sebuah kotak beludru berwarna biru navy berukuran 12x12cm. Kotak itu mampak elegan dengan pita berwarna silver sebagai hiasannya.

"A luxurian taste from premium chocolate?" gumam Jisung.

Jisung membuka kotak tersebut dan melihat beberapa baris coklat yang sudah terususun rapi. Coklat itu berjumlah 8 buah coklat.

Bentuknya unik dan menggungah selera Jisung. Bukankah memakan sedikit coklat sangat baik untuk meningkatkan mood?

"Hmph. Toh, ini punya kak Minho kan?"

---

"Kakak pulang,"

Hening.

Tidak ada balasan dan Minho seharusnya paham bahwa kekasihnya sudah pergi terlelap. Untuk kesekian kalinya, dia merasa menyesal karena tidak bisa menghabiskan makan malam bersama tupai kesayangannya.

"Ji?"

Minho cukup kebingungan karena kondisi ruang tamu yang masih menyala. Dilihatnya sang kekasih tengah tidur di atas sofa, dengan posisi yang acak-acakan.

"Astaga Jisung, kan bisa ke kamar dulu,"

Mata Minho menangkap kotak yang dibuka oleh Jisung. Ternyata, Jisung menghabiskan tiga kotak coklat dengan merek yang sama. Pantas saja pemuda itu tertidur dengan mudah.

"Kak?"

Atensi Minho teralih ketika mendengar suara parau sang kekasih. Apa Jisung menangis? Atau ini suara bangun tidur saja?

"Kenapa kakak baru pulang jam segini? Hng,"

Jisung mabuk.

Itu adalah hal pertama yang terpikirkan oleh Minho. Bukankah Jisung tidak meminum alkohol? Benar. Tapi Jisung memakan tiga kotak cokelat yang memiliki kadar alkohol 5%.

Dan jika kalian ingat, masing-masing kotak coklat itu berisi 8 buah cokelat. Yang artinya, Jisung memakan 24 cokelat malam itu.

"Ji, kamu mabuk?" tanya Minho dengan hati-hati.

Book of MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang