Bab 3

17 0 0
                                    

Pagi ini Mecca sedang berada di sungai Han bersama sahabatnya. Mereka kesana karena ingin lari pagi di sekitar sungai Han. Hal rutin yang biasa mereka lakukan jika memiliki waktu luang.

"Mecca, lihatlah mataharinya cantik sekali pagi ini. Aku suka sekali lari pagi disini. Kita harus sering-sering kesini" terlihat raut wajah Minji sangat bahagia.

Mecca yang melihat senyum lebar terbit di bibir sahabatnya juga ikut merasa senang karena selama di Korea bisa di bilang hanya minji sahabat yang dia punya. Mecca adalah tipe gadis rumahan yang hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja di restoran pamannya dan tentunya akan kembali ke rumah untuk beristirahat jika restoran sudah tutup. Dia juga kurang mengikuti perkembangan zaman layaknya gadis-gadis seumurannya yang pergi hang out dan bersenang-senang bersama teman-temannya.

"Aku ikut senang, Minji" gadis itu tersenyum kepada sahabatnya.

"Oh ya, bagaimana kabar paman dan bibi. Aku sudah lama tidak mengunjungi mereka?"

"Alhamdulillah, mereka baik-baik saja dan mereka sedang sibuk mengurus restoran karena akhir-akhir ini jumlah pelanggan yang datang meningkat"

"Wah.. Aku ikut senang mendengarnya" Minji tersenyum kepada Mecca.

"Lalu bagaimana denganmu?" Mecca ikut menanyakan kabar sahabatnya itu karena akhir-akhir ini mereka jarang bertemu.

"Maafkan Aku Mecca, akhir-akhir ini aku sangat sibuk dengan urusan kantor sehingga jarang menghubungimu. Rasanya sangat melelahkan" raut lelah tampak di wajah sahabatnya.

"Tidak apa-apa minji, kita bisa mengatur waktu bertemu kita jika kau ada waktu luang. Jangan lupa untuk makan dan beristirahat yang cukup agar kau tidak jatuh sakit" Mecca sedikit mengkhawatirkan sahabatnya itu.

Sang sahabat nampak terharu dengan perhatian yang Mecca berikan dan hanya menganggukkan kepala sebagai tanda menyetujui perkataan Mecca. Mereka melanjutkan olahraga pagi mereka dengan berjalan  santai di sekitar sungai Han. Hampir sekitar satu jam lamanya, mereka mengakhiri lari pagi mereka.
Setelah itu mereka duduk di sebuah bangku yang menghadap ke sungai Han. Mecca yang merasa kerongkongannya kering berniat menuju ke supermarket yang berada di sekitar sana untuk membeli minum.

"Minji, aku ingin membeli minuman ke sebelah sana. Tunggulah disini sebentar" ucap sang gadis seraya berjalan menuju supermarket.

Di dalam supermarket Mecca berkeliling untuk mencari minuman yang diinginkannya. Setelah membeli 2 botol minuman dan beberapa cemilan dia berjalan menuju kasir. Namun, disana terlihat seorang pria yang memiliki tubuh tinggi dengan masker di wajahnya terlihat sedang kebingungan di depan kasir.
Samar-samar di mendengar percakapan yang terjadi antara pria itu dengan penjaga kasir.

"Maaf nona. Sepertinya aku meninggalkan dompetku di suatu tempat" ujar sang pria yang terlihat tidak enak  ketika melihat raut wajah sang kasir di depannya.

"Tuan, jika kau memang tidak berniat membayar semua barang yang kau ambil maka silahkan letakkan kembali ke tempatnya. Aku sudah banyak melihat orang yang melakukan trik sepertimu agar mereka tidak perlu membayar" sang kasir terlihat sangat kesal kepada pria itu karena membuang waktunya.

Baru saja pria itu ingin menjawab ucapan sang kasir  namun sebuah kartu sudah terulur di depannya. Terdengar suara lembut seorang gadis yang berbicara kepada kasir.

"Maaf nona,, silahkan bayar barang yang tuan ini ambil dengan kartu ini sekalian dengan belanjaan saya" terlihat sang kasir sedikit terkejut dengan kedatangan Mecca yang tiba-tiba menengahi pertengkaran mereka.

Sang kasir menarik nafas lalu akhirnya menerima kartu yang di berikan Mecca. Dia hanya ingin menyelesaikan ini se-segera mungkin dan bisa melanjutkan tugasnya yang lain.

Sang pria yang tidak lain adalah Namjoon terlihat terkejut ketika membalikkan badannya ke arah gadis yang membayar belanjaannya. Dia adalah gadis yang beberapa minggu lalu di restoran yang dia datangi dengan Jungkook. Sang gadis terlihat tersenyum kepadanya.

"Maaf nona karena telah merepotkanmu. Aku benar-benar tidak sengaja menghilangkan dompetku" Namjoon terlihat tidak enak kepada gadis itu.

"Tidak apa-apa tuan. Saya hanya ingin membantu anda yang tengah kesulitan"

"Terima kasih nona karena telah membantuku. Aku tidak tahu bagaimana jika kau tidak membantuku. Aku bahkan dikira sedang melakukan trik agar mendapatkan barang secara gratis" ujar sang pria yang terlihat sedikit kesal.

Mendengar kalimat pria itu, Mecca tersenyum karena mengerti perasaan yang dialami pria tinggi itu. Karena dulu dia juga pernah menghilangkan  dompetnya ketika berada di supermarket dan ketika ingin membayar untungnya dia di tolong oleh orang lain yang baik hati sehingga ketika melihat hal itu terjadi kepada Namjoon dia langsung teringat hal yang dulu pernah terjadi padanya.

"Sama-sama tuan,, saya senang bisa membantu orang lain yang sedang kesusahan"

"Bagaimana  saya mengganti uang anda ?"

"Ah itu tidak perlu tuan, saya benar-benar tulus membantu tuan. Kalau begitu saya pamit dulu tuan"
Perlahan gadis cantik itu melangkah menuju pintu keluar setelah kartunya di kembalikan sang kasir. Sepertinya Mecca benar-benar tidak mengenali pria yang ada di hadapannya itu adalah seorang superstar dan pernah berkunjung ke restoran milik pamannya.

Melihat kepergian sang gadis yang tampak mulai menjauh, senyum Namjoon mulai merekah. Dia tidak pernah membayangkan  akan bertemu kembali dengan gadis yang beberapa minggu lalu di jumpainya. Dia sangat senang bisa bertemu dengan gadis itu lagi walaupun sedikit kecewa karena gadis itu tidak mengingatnya. Namun di berniat untuk mengunjungi restoran itu kembali karena disamping makanannya yang enak dia juga ingin bertemu kembali dengan gadis cantik berhijab itu.

-----------------------------------------------------------------
TBC

HELLO...
Aku kembali lagi
Senang akhirnya bisa update cerita ini lagi
Semoga aku bisa rajin update
Fighting buat kita semua 💜💜💜

JATUKRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang