Bab 1

52 2 1
                                    

Dinginnya angin malam di musim dingin seakan membelai tubuh sang gadis yang tengah beranjak melangkahkan kakinya menuju sebuah restoran Indonesia yang berada disana.

Ya, gadis itu bernama adalah Mecca Andira. Seorang gadis muslimah dengan hijab cantik yang melekat di kepalanya. Mecca bukanlah penduduk asli Korea melainkan warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Korea.

Jika kalian penasaran kenapa Mecca bisa tinggal di Korea, itu karena dia hanya memiliki keluarga yang tersisa disana. Lebih tepatnya Mecca  tinggal bersama paman dan bibinya. Ya, paman Hasan merupakan adik kandung dari ayah Mecca yang telah menikah dengan seorang wanita Korea yakni bibi Gyumjae.

Semenjak kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya saat dia berusia 17 tahun. Hanya paman Hasan lah satu-satunya keluarga yang dimiliki Mecca. Hingga ketika paman Hasan mendengar kabar duka itu dia  memutuskan membawa Mecca ke Korea dan merawatnya seperti anak sendiri.

Di Korea paman Hasan mendirikan sebuah restoran Indonesia yang menjual berbagai jenis makanan Indonesia. Paman Hasan berprofesi sebagai chef di hotel bintang lima sebelum memutuskan menikah dan pindah ke Korea. Mecca akan selalu membantu paman dan bibinya dalam menjalankan restoran itu.

Seperti saat ini, gadis berparas ayu itu baru saja kembali dari mengantarkan pesanan makanan yang  telah di pesan oleh pembeli. Mecca melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu telah menunjukkan pukul 07.00 KST. Dia harus bergegas untuk kembali ke restoran karena tidak ingin membuat paman dan bibinya cemas.

-----------------------------------------------------------------

Di tempat lain, seorang lelaki tampan tengah sibuk berkutat dengan komputer dan perangkat musik lainnya yang berada di studionya. Lelaki itu terlalu larut dalam kesenangannya hingga tidak menyadari kehadiran orang lain di studio itu. Hingga tepukan di bahunya mengusik konsentrasi lelaki itu.

" Oh, jungkook. Kau mengagetkanku ! "  kaget namjoon.

" Hyung kau terlalu larut dengan komputer tercintamu  itu hingga tidak menyadari kehadiranku " ucap sang adik dengan cemberut.

" Maafkan Hyung, comeback kita semakin dekat dan aku tidak ingin membuang waktu untuk menyelesaikannya ". Namjoon meregangkan kedua tangannya sekedar untuk menghilangkan lelah di tubuhnya.

" Hyung, kau terlalu bekerja keras untuk comeback kita. Apakah kau sudah makan malam Hyung? "

" Jungkookie, aku sedang tidak berselera makan saat ini "  lirih namjoon.

" Kau jangan menyiksa diri sendiri Hyung, kau tetap harus makan untuk mengisi energimu yang terkuras sejak tadi. Aku memiliki rekomendasi tempat makan yang sangat enak Hyung. Aku jamin kau akan menyukainya " Jungkook menjadi lebih cerewet jika mendengar aku mengabaikan kesehatanku.

Namjoon hanya bisa menghela nafas dan mengiyakan keinginan adik bungsunya itu jika tidak ingin melihat jungkook merajuk. Tak ada salahnya untuk beristirahat sejenak pikirnya.

" Baiklah, beri aku waktu 5 menit untuk bersiap setelah itu kita akan pergi makan bersama "  ucap Namjoon mengalah dan seketika menghadirkan senyum di bibir adik bungsunya itu.

Namjoon tidak tahu ke restoran mana Jungkook akan membawanya. Dia berharap makanan disana enak dan dapat meningkatkan selera makannya yang hilang akhir-akhir ini. Namun namjoon tidak akan menyangka ini merupakan awal pertemuannya dengan gadis muslimah berparas ayu itu.

-----------------------------------------------------------------

TBC

Hai semuanya,, ini merupakan cerita pertamaku di wattpad. Alasan aku buat cerita ini  karena aku lihat author lain bisa buat cerita yang bagus. Jadi  aku juga termotivasi untuk mencoba membuat sebuah cerita juga.

Semoga ceritaku ini menarik dan tidak membosankan ya.

Jangan lupa kritik dan saran untuk aku si penulis baru ya 😂😁

JATUKRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang