Bab 4

16 0 0
                                    

Hari ini Namjoon dan Jungkook berniat berkunjung ke restoran yang beberapa minggu lalu mereka datangi. Setelah memiliki waktu luang mereka langsung memutuskan kesana. Jungkook sangat antusias ingin makan makanan di restoran itu lagi karena rasanya yang berbeda dari masakan Korea.
Begitupun dengan Namjoon, pria itu juga tidak sabar ingin berjumpa dengan gadis berhijab itu lagi.
Sesampainya disana mereka beranjak masuk dan disambut oleh seorang pria paruh baya dengan senyuman ramah.

"Selamat datang di restoran kami. Ingin memesan untuk berapa orang, tuan?"

" Kami pesan ruangan private untuk 2 orang paman" Namjoon lekas menjawab.

"Baik..tunggu sebentar tuan" pria paruh baya itu terlihat sibuk menyuruh karyawannya untuk menyiapkan ruangan.

Sembari menunggu, Namjoon mengedarkan matanya ke seluruh tempat di restoran itu untuk mencari keberadaan gadis cantik yang telah membantunya kemarin. Namun sepertinya gadis itu tidak berada disana. Namjoon terlihat kecewa karena tidak bisa menemukan gadis itu. Ingin bertanya kepada pemilik restoran itu tapi dia terlalu sungkan.
Tak lama pria paruh baya itu menuntun kedua pria itu ke suatu ruangan. Ruangan yang pernah mereka tempati ketika makan disini. Pria itu pun memberikan  daftar menu untuk mereka pesan. Setelah menentukan menu yang ingin mereka pesan, pria paruh baya itu pamit untuk keluar.

Sementara sang gadis yang ditunggu Namjoon baru saja sampai dari mengantarkan pesanan pelanggan. Sebenarnya paman Hasan sudah melarang Mecca untuk pergi mengantarkan pesanan. Pamannya sudah mengatakan biar dia saja yang mengantarkannya. Namun Mecca merasa tidak tega membiarkan pamannya sendiri yang mengantarkan pesanan dari restoran mereka.

Ketika sampai di restoran, Mecca langsung menuju dapur menemui paman dan bibinya yang sedang sibuk memasak.

"Kau sudah pulang, nak"

"Iya paman, Mecca baru saja pulang. Apakah ada yang bisa Mecca bantu?" Sang gadis menawarkan diri untuk membantu paman dan bibinya yang terlihat sibuk.

"Tidak perlu, nak,, sebentar lagi makanannya juga siap. Tolong antarkan makanan ini ke ruangan yang berada di sudut sana ya" bibinya meminta tolong.

"Baik bi."

Setelah itu Mecca membawa makanan tadi menuju sebuah ruangan private khusus bagi pelanggan yang ingin privasi ketika makan disana. Dia mengetuk pintu terlebih dahulu kemudian membukanya. Terlihat 2 orang pria dengan pakaian tertutup dan memakai masker tengah duduk disana. Melihat pemandangan di depannya, Mecca merasa de javu seperti pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya. Kening gadis itu berkerut berusaha mengingat sesuatu. Tak lama kemudian, akhirnya dia teringat bahwa beberapa minggu yang lalu mereka berdua pernah datang kesini.

"Permisi tuan,, ini pesanan anda"  Mecca langsung meletakkan  semua pesanan mereka di atas meja.

"Terima kasih nona. Apakah anda masih mengingat kami?" Jungkook akhirnya bertanya karena penasaran.

Setelah meletakkan semua pesanan di atas meja, Mecca kemudian mengarahkan pandangannya kepada kedua pria itu.

"Tentu saja saya mengingatnya. Tuan pernah datang ke sini beberapa minggu yang lalu".

"Waah,, ingatan anda sangat bagus nona. Aku sangat suka makanan disini dan cukup sering berkunjung" Jungkook akhirnya tersenyum.

"Aku sangat senang jika tuan menyukai makanan kami. Selamat menikmati makanannya jika tuan butuh sesuatu anda bisa memanggil saya" Mecca tersenyum dan pamit untuk keluar.

Sebenarnya, Namjoon sempat terkejut karena gadis yang ingin dia jumpai tiba-tiba masuk dan mengantarkan makanan mereka. Senyum manis terlihat di bibirnya walaupun tertutupi masker. Dia ingin menyapa gadis itu namun dia mengurungkan niatnya karena Jungkook lebih dulu bertanya kepada Mecca. Namjoon hanya memperhatikan Mecca yang sedang berbincang  dengan adik bungsunya itu.

JATUKRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang