***
Waktu telah menunjukkan pukul 11.30 malam. Sudah hampir tengah malam tetapi para sekumpulan anak muda yang diketahui saling membenci satu sama lain itu masih bersitegang dengan amarah yang mereka pendam masing-masing. Di barisan terdepan Raka- dengan wajah dingin nya yang tak lepas memandang benci ke arah lelaki yang berdiri pada sayap sebelah kiri lawannya- Arik.
Sore tadi ia mendapat pesan dari Bara. Dan setelah dirinya memastikan Aurel sudah terlelap dalam tidur Raka pergi ke tempat yang ia dan Bara janjikan. Awalnya ia ingin pertemuan nya kali ini tidak melibatkan sahabat nya atau bahkan Rajawali. Tetapi mengetahui tabiat Bara dan terlebih sekarang Arik bersama lelaki itu- pada akhirnya Raka hanya memberitahu pada kelima sahabat nya.
Disinilah mereka sekarang- sebuah lapangan luas dan terdapat gedung tua dibelakang nya. Sampai saat ia tiba Bara dan Arik belum juga mengucapkan maksud dan tujuan mereka meminta Raka bertemu pada malam yang terasa lebih dingin dari malam-malam sebelumnya.
"HOAMMM!!!!" Rival menguap dengan keras membuat perhatian tertuju pada nya. Lelaki itu memang sudah merasa kantuk datang pada dirinya. "Heh! bar.. lo buruan dah ngomong ada apaan? gue ngantuk nih!" kesal nya karena sedari tadi tidak ada yang memberitahu situasi yang sedang ia hadapi serta maksud dan tujuan dari pertemuan ini berlangsung. Biasanya mereka hanya akan bertemu di arena.
Terdengar kekehan mengejek dari Arik yang semakin membuat urat-urat leher Raka keluar "anak mami ngapain pake ikut segala sih? pulang aja sana tidur sambil di bacain dongeng sama mami lo itu Val. HAHAHAHA" ucapan mengejek dari Arik membuat anak Barbaros yang hadir saat itu ikut tertawa mengejek. Untung saja Rival bukan tipe yang mudah tersulut emosi nya- ia hanya menggerlingkan mata malas "mendingan gue anak mami dari pada lo banci berani nya sama cewe.. cuih!" balasan Rival itu berhasil menyulut emosi lelaki yang menjabat sebagai Wakil Barbaros.
Arik yang mudah tersulut emosi nya itu sudah maju selangkah dan hendak menghajar Rival- tapi pergerakan nya tadi berhasil di hadang oleh Raka. Lelaki yang sedari tadi sudah menahan amarah nya menahan pergelangan tangan Arik dengan keras. Tentu saja Arik berusaha melepaskan pergelangan tangan nya dari Raka.
"LEPAS ANJING!" teriak Arik karena tenaga Raka yang sangat kuat membuat nya susah untuk menghindar dari lelaki itu.Dengan satu kali gerakan BUG! Raka berhasil membuat Arik jatuh tersungkur. Darah keluar dari salah satu hidung Arik dan membuat lelaki itu terkekeh mengejek kembali sambil mengusap darah segar yang keluar dari hidung nya tadi. Arik kembali berdiri dibantu oleh beberapa anggota nya- ia berjalan mendekat ke arah Raka dan mendekatkan diri nya pada telinga Raka. Arik membisikkan sesuatu yang semakin membuat darah Raka mendidih "Bro! lo tuh dapetin bekasan gue. Gausah bangga"
BUG!!
BUGG!!
BUG!!!
"DASAR BRENGSEK! MATI AJA LO!"
"HAHAHAHAHA. SAMPAI KAPANPUN AUREL CUMAN MILIK GUE!"
"GAUSAH SEBUT NAMA DIA DARI MULUT BAU LO ITU!"
"SADAR RAKA.. CUMAN GUE YANG BISA NERIMA CEWE PENYAKITAN KAYA DIA!"
"DIEM BANGSAT!! GUE BILANG JANGAN SEBUT NAMA DIA DARI MULUT KOTOR LO!!!"
uhukk!!
uhukk!!
"Berhenti Rak! anak orang bisa mati!" cegah Jeff yang melihat Raka terus memukuli Arik yang sudah tak berdaya.
"DIEM BANGSAT!! BIARIN DIA MATI DI TANGAN GUE!" emosi Raka sudah berada di puncak. Ia sudah kehilangan akal kewarasan nya. Raka sudah tidak peduli lawan nya yang benar-benar sudah tak berdaya. Sebelum Arik benar-benar mati di tangan Raka- Jeff dan yang lain menarik Raka dan me coba menenangkan lelaki itu. Mereka sudah lama tidak melihat Raka semarah ini. Satu tahun kebelakang ini, Raka terlihat lebih tenang dan dapat mengendalikan emosi nya. Tapi- malam ini mereka kembali melihat Raka yang seperti kesetanan, muka lelaki itu sampai berubah hingga merah. Sebenarnua mereka semua kaget dengan fakta yang menjadi perdebatan antara Raka dan Arik- tapi saat ini lebih penting meredakan emosi teman nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAUREL [END]
Teen Fiction-WELCOME- Cerita ini dibuat pure dari hasil pemikiran author. Jadi kalau ada kesamaan nama, tempat dan lain hal itu murni ketidaksengajaan. Terimakasih untuk yang sudah mampir ke cerita ini. Mohon maaf bila masih banyak kekurangan. ^^ ❥๑━━━━━━━━━━━...