***
Cahaya lampu yang menyilaukan mata itu masuk ke indera penglihatan gadis yang baru sadarkan diri setelah beberapa jam ia pinsan. Yap! Aurel baru saja siuman dari pinsan nya.
"Kalo lo nanya, lo dimana. Lo di rumah sakit!" Suara yang begitu tak asing di pendengaran nya, siapa lagi kalo bukan raka.
Cowo itu saat ini sedang sibuk dengan game di ponsel nya, tapi hebat nya ia bisa tahu bahwa aurel sudah siuman.
Aurel mendelik mendengar penuturan raka tadi, baru saja ia akan menanyakan hal itu. Bagaimana bisa raka tau bahwa dirinya sudah siuman, padahal lelaki itu sedang sibuk dengan ponsel nya.
"Rakaa... aus".
'Dimana-mana orang jagain yang sakit baru siuman ditawarin minum kek ini malah di cuekin. Emang dasar cowo ga peka' batin aurel yang melihat raka masih asyik dengan games nya."Rakaa... gue pengen minum!"
Kalau kalian mikir raka bakal langsung ngasih minuman ke aurel, kalian salah besar! Cowo itu hanya melirik sekilas ke arah aurel yang masih terbaring di ranjang lalu ia melanjutkan games nya.
"Sebelah ranjang lo ada gelas. Gausah manja!" Ucap raka dengan cuek.
Aurel yang mendengar itu pun sangat kesal. Apa raka tidak tau kalau ia baru saja sadar!
"Ck, lo lupa atau bodoh. Gue baru bangun, tenaga gue juga belum kekumpul semua!" Amuk aurel sambil mendelik ke arah raka. Baru juga ia sadar dan raka sudah membuat dirinya kesal.
Gadis itu kembali memejamkan mata nya sambil berbalik arah membelakangi sofa yang di duduki raka. Dengan rasa kesal ia sedikit menghentakan selimut untuk menutupi seluruh badan nya. Tidak peduli dengan yang dilakukan raka.
Tiba-tiba saja seseorang menghampiri ranjang sebelah nya dan memberikan gelas yang terisi air tadi. Raka juga membantu aurel untuk berduduk karena ia masih tidak ada tenaga bahkan untuk bangun dari berbaring sekalipun.
"Ambekan lo!" Ucap raka yang sedikit merasa gemas dengan tingkah gadis dihadapan nya sekarang.
Aurel langsung menghabiskan satu gelas penuh yang terisi air karena merasa tenggorokan nya sangat kering saat ini.
"Ko gue bisa disini?" Tanya nya karena ia sedikit lupa dengan yang terjadi sesaat sebelum ia tidak sadarkan diri.
"Lo pinsan"
"Ko lo disini? Ga balik ke sekolah?"
"Males"
"Lo ngasih tau papi, bunda, mamah sm ayah kalo gue masuk RS?"
"Banyak nanya lo! Dah sana istirahat. Gue mau lanjut mabar" ketus raka karena aurel terus saja bertanya. Raka saja merasa heran dengan gadis itu disaat tubuhnya masih lemas dan belum ada tenaga, tapi mulut nya masih saja berisik.
"Ihh jawab dulu rakaaaaa" kekeuh aurel. Bukan apa-apa ia hanya tidak ingin keempat orang tua nya khawatir jika mendengar dirinya masuk RS.
"Ngga! Gue gabilang ke mereka. Puas lo?!" Kesal raka
"Sans aja bro, gue kan cuman nanya. Yaudah bagus deh kalo lo ga ngomong" jawab aurel dan kembali membaringkan tubuh nya karena terasa sangat lemas. Ditambah punggung dan pipi nya yang masih terasa ngilu.
Ruangan mendadak hening seketika, bahkan suara dari ponsel raka pun tidak terdengar. Aurel mencoba untuk tertidur tapi tidak bisa, ia masih terbayang dengan kejadian beberapa saat lalu dimana arik mencoba melakukan tindakan diluar batas pada dirinya. Jujur aurel merasa sangat takut dengan kembali nya arik. Ia sangat tahu, cowo itu sangat nekat dan bisa melakukan apa saja. Aurel memang merahasiakan tentang tindakan kasar yang ia terima dari mantan kekasih nya itu pada orangtua maupun sahabat nya. Selama ini tidak ada yang tau mengenai perbuatan yang telah dilakukan oleh arik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAUREL [END]
Teen Fiction-WELCOME- Cerita ini dibuat pure dari hasil pemikiran author. Jadi kalau ada kesamaan nama, tempat dan lain hal itu murni ketidaksengajaan. Terimakasih untuk yang sudah mampir ke cerita ini. Mohon maaf bila masih banyak kekurangan. ^^ ❥๑━━━━━━━━━━━...