Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu yang terdengar itu hanya di jawab si empu untuk mempersilahkan pasien selanjut nya memasuki ruangan.
"Masuk..!"
Tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer itu, Aurel hanya terfokus untuk memeriksa dokumen pasien nya. Terdengar suara kaki mendekat memasuki ruangan nya-
"Halo! Selamat sore..!" sapaan khas nya tak lupa dengan senyum hangat menyambut pasien nya memasuki ruangan."Haiii auntyyy!!!" suara riang berasal dari anak yang sudah beranjak menjadi gadis remaja, gadis yang sangat ia kenali dan selalu menamani nya beberapa tahun terakhir ini.
"Lho! ko kamu yang masuk? mana pasien ku?"
Mendengar pertanyaan menyebalkan yang dilontarkan orang yang sudah ia anggap menjadi ibu kedua nya itu, Ara hanya merolling kan mata nya jengah.
"Ga seneng banget kaya nya anak nya dateng!" ucap nya ketus yang malah dibalas tawa cekikikan.
"Irene! yang sebelum nya itu pasien terakhir saya hari ini?" tanya nya pada sang asisten dan mendapat anggukan sebagai jawaban. Memastikan jadwal pertemuan dsngan pasien nya tidak terganggu dengan kemunculan tiba-tiba si anak gadis yang sudah duduk dengan nyaman pada sofa yang berada di dalam ruangan nya.
"Iya dok! hari ini sudah selesai. Jadi dokter bisa pulang lebih cepet setelah disibukkan kemarin-kemarin ya dok" balas Irene.
"Oke. Terimakasih ya Irene! sampai bertemu besok!" ucap nya lagi sebelum sang asisten pamit undur diri dari ruangan nya.
"Jadi ada apa anak gadis aunty jauh-jauh nyamperin ke sini? mana masih pake seragam lagi" tanya nya kembali sembari segera merapihkan meja kerja nya dan mematikan komputer yang sejak pagi sudah berperang tanpa henti dengan nya, sehingga membuat mata nya sedikit lelah.
Terdengar helaan nafas berat yang keluar dari gadis itu. Aurel menatap bingung.
"Aku salah ga ya aun.. selama ini cuekin papi terus? tapi gimana dong.. aku tuh emang seneng banget waktu pertama kali tau papi kandung aku, tapi aku juga ngerasa marah dan kecewa disisi lain."
Aurel paham kenapa helaan nafas berat itu terdengar pada anak gadis di hadapan nya. Enam tahun sudah pertemuan mengejutkan yang terjadi di hidup Ara- dimana ia mengetahui papi kandung nya. Ya akhirnya. Tetapi selama itu pun ia masih belum menerima kehadiran lelaki itu sepenuhnya. Rasa senang, marah, kecewa, kesal itu tercampur di hati nya. Tapi selama itu pun Bara tidak menyerah untuk berusaha mendekatkan diri dan mencoba memperbaiki semua nya pada anak yang baru ia ketahui kehadiran nya itu. Sosok Ara yang tidak mudah mengekspresikan isi hati nya, dan begitu pun Bara membuat hubungan kedua nya terlihat sangat kaku sebagai anak dan ayah biologis.
"Ara.. kita ga pernah maksa kamu untuk cepat menerima kehadiran papi kamu. Aunty tau ini semua ga mudah bagi kamu, tapi papi kamu keliatan tulus sayang dan di posisi nya pun ga mudah. Tapi kaya yang sering aunty Aurel dan papa Raka bilang ke kamu. Dia beneran sayang tulus dan ingin dekat sama kamu." ucap Aurel sambil memeluk tubuh gadis yang sekarang lebih tinggi dari nya itu.
"Ara.. kita selalu ingin melihat kamu bahagia. Aunty tau kamu selalu ngerasa bingung dengan semua yang terjadi di hidup kamu. Kamu adalah salah satu anak terkuat yang aunty kenal. Kamu bisa bertahan se jauh ini dan selalu mencoba berdamai dengan semua nya, aunty selalu kagum dengan kebesaran hati kamu. Aunty yakin sedikit lagi rasa sayang kamu ke papi Bara pasti akan mulai terlihat. Dengan kamu yang sekarang mau diajak pergi hanya berdua sama papi kamu pun udah melihatkan ke kita kalau kamu mulai menerima kehadiran papi dengan lapang." lanjut nya lagi masih memeluk tubuh gadis itu sambil mengelus-elus punggung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAUREL [END]
Teen Fiction-WELCOME- Cerita ini dibuat pure dari hasil pemikiran author. Jadi kalau ada kesamaan nama, tempat dan lain hal itu murni ketidaksengajaan. Terimakasih untuk yang sudah mampir ke cerita ini. Mohon maaf bila masih banyak kekurangan. ^^ ❥๑━━━━━━━━━━━...