TBSK | 03

18 1 1
                                    

Hallo Coklat!!!

Siapa yang nunggu cerita ini Up? Adakah mesipun satu biji ada gak?

Jangan lupa Vote, aku tekankan jangan lupa Vote coklat. Biar semangat nih nulisnya, jangan pelit pelit kalian tinggal tekan saja bintang di bawah nanti. Oke?

Buang sisi buruknya, dan ambil sisi Baiknya

Happy Reading
________

"Selain kehilangan iman, kehilangan seorang Ayah juga sangat menyakitkan."

~ TBSK ~

Terlihat di sebuah pemakaman luas, yang berisi ratusan tubuh yang sudah tertimbun tanah dengan ruh yang sudah di ambil oleh sang pemiliknya.

Terlihat keluarga Arfa yang sedang mengelilingi sebuah makam yang terdapat tulisan di batu nisan tersebut

Muhammad Arfa Al Ghoirullah

Bin

Muhammad Azmi Al Ghoirullah

Yasmine wanita itu masih sedikit tak menerima atas kepergian suami tercintanya, "Nak... Arfa bukan milik kamu, dia milik Allah. Ikhlas kan nak Arfa ya?"ucap Umma Jasmine kepada putrinya.

"Yasmine ikhlas, umma."jawab Yasmine.

"Yasudah, umma pamit duluan ya? Jaga dirimu baik baik. Three Twins, Nauval, nenek duluan ya?"tanya Jasmine kepada cucu cucunya.

"Iya nek."kompak mereka.

"Kalian yang sabar, Yasmine yang sabar. Nenek pergi duluan ya? Cicit cicitku, oma duluan ya?"ucap Nek elis pada semua.

"Iya Oma, hati hati."sahut mereka.

Perlahan satu persatu anggota keluarga pergi meninggalkan pemakaman, yang tersisa hanya Yasmine dan keempat anaknya.

"Umma... Nauval ngantuk, mau bobo."keluh sang anak bungsu.

"Nauval sama kakak saja ya? Biarkan umma disini dulu sama abang abang, Kamu sama kakak saja tidurnya, yok pulang!"ajak Nayra pada sang adik, tetapi Nauval malah memeluk tangan sang Umma.

"Ndak mau, aku mau cama umma. Ayok umma, aku ngantuk."ucap Nauval dengan menarik tangan Ummanya.

Yasmine tersenyum, lalu ia mengangkat tubuh anak bungsunya.

"Ayok Three Twins, kita pulang adik kalian sudah ngantuk."ajak Yasmine kepada ketiga anaknya.

"Baik Umma."jawab mereka, Yasmine dan anak anaknya pun pergi dari pemakaman itu.

Arvin merangkul Ummanya, dan Arkan merangkul Nayra.

"Abang, apa kita bisa tanpa abba?"tanya Nayra pada Arkan, membuat sosok yang menjadi abangnya itu terdiam.

"Bisa. Abba dan Umma pernah bilang, kalau kita itu anak anak yang kuat. Kamu jangan berbicara seperti itu, abang tau kamu adalah putri satu satu abba yang pasti lebih terpuruk. Tetapi kamu harus terus ingat kata abba, ya?"ujar Arkan seraya tersenyum tulus. Jika bertanya mengapa Arkan tidak rapuh? Sesungguhnya dia rapuh dan terpuruk, tetapi ia harus menjadi penghibur saat ini. Dia tidak boleh lemah, ia terus berucap di dalam hatinya Allah itu Maha Adil.

TAKDIR BERBEDA SI KEMBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang