TBSK | 04

13 1 0
                                    

Hallo sobat coklat, kembali lagi di BAB terbaru TBSK yang aku janjikan. Moga feeling kalian ada yang bener. Tapi bakal salah besar sii

Jangan lupa Vote and komen!!!

Happy Reading
_________



"Bermegah megahan telah melalaikanmu."

(QS. At-Takaakasur ayat 1)

Pagi hari yang cerah pukul 07.30 ini tiga orang remaja sedang berada di ruang tamu, setelah melaksanakan sholat Duha.

Mereka sedang di sibukkan dengan kegiatan masing masing. Arkan yang terlihat tengah membaca Al Matsurat. Arvin tengah membuka Aplikasi Youtobe, pasti kalian tau apa yang sedang di tonton Arvin? Yah. Vidio Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera). Sedangkan Nayra, ia sedang membaca dengan menopang dagunya menggunakan kedua tangannya. Ia sedang membaca Novel yang berjudul Malioboro.

"Anak anak, ayok sarapan dulu!"teriak Yasmine dari ruang makan.

Ketiga anak itu mulai menutup kegiatan mereka, lalu berjalan menuju ruang makan.

Mereka bertiga mengambil tempat duduk saling berhadapan, "Umma dimana nauval? Dia belum bangun?"tanya Nayra pada sang Umma.

"Belum sayang, dia masih bobo maklumi kemarin dia gak bisa tidur. Kalian tau sendiri jika sebelum tidur, anak itu harus di bacakan dongeng dongeng oleh Abba."jawab Yasmine membuat mereka terdiam.

"Sudah sudah jangan di pikirkan, sekarang ayo dimakan sarapannya. Ntar keburu dingin."kata Yasmine dengan membuka segel selai coklat untuk dioleskan di roti tawar anak anaknya.

"Umma makan saja, biar aku yang olesin."ucap Arvin dengan mengambil Alih mengoleskan selai coklat pada roti itu.

"Terimakasih, nak."

"Sama sama, Umma."

Saat hendak Yasmine ingin mengisi piring Arkan, tiba tiba Arkan menggeleng lalu berkata "Umma makan saja, biar kita sendiri yang mengisi porsi makan kita. Umma duduk ya?"Arkan menuntun Yasmine untuk duduk di kursi makan tempat biasa Yasmine.

"Biar aku saja yang isi piring umma, sini sini."ujar Nayra dengan mengisi piring Yasmine dengan Nasi dan berbagai lauk pauk nya.

Yasmine yang melihat itu ingin sekali menangis terharu. anak anaknya sudah besar, anak anak yang selalu ia sayangi dan ia cintai setulus hati seorang ibu. Kini dibalas oleh ketiga anaknya, "Terimakasih, umma bangga kepada kalian. Umma harap jika suatu saat umma sudah tidak ada kalian harus tetap bahagia, saling tolong menolong dan satu tetap jaga hubungan kalian agar saling erat. Umma gak tau apa esok atau menit selanjutnya umma akan ada disamping kalian? Jika umma tidak ada, kalian harus tetap mandiri dan semangat!"ucap Yasmine membuat ketiga anak itu terdiam, apa yang dikatakan umma mareka barusan seperti memiliki makna mendalam.

"Umma gak boleh bicara seperti itu, aya gak suka!"bantah Nayra tak suka dengan pembicaraan Ummanya.

"Umur tidak ada yang tau, sayang."ucap Yasmine dengan tersenyum pada ketiga anaknya.

"Kita sayang Umma, jangan tinggalkan kami."ucap Arvin mewakili kedua kembarannya.

"Umma juga sayang kalian, jangan tinggalkan Umma."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR BERBEDA SI KEMBAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang