You Hurt (Protect) Me

5

At 09:00 A.M

Shin-hye yang terbangun terlonjak karena melihat waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi. Shin-hye membangunkan Changwook yang masih tertidur.

"Oppa, bangun. Aku sudah terlambat"ujar Shin-hye sambil menguncang-guncangkan tubuh Changwook

"Eummm"

"Oppa, jebal. Illeona, bangun"ucap Shin-hye

"Iya, iya. Ini sudah bangun"jawab Changwook

"Palli, antar kan aku ke studio"pinta Shin-hye

"Kau mau langsung bekerja ?"tanya Chang-wook

"Eumm, iya. Langsung ke studio saja"jawab Shin-hye

"Apa kau tak mau pulang ke rumah dahulu ?"tanya Chang-wook

"Andwae, aku mau langsung kerja saja. Ahhh oppa palli, sudah terlambat"rengek Shin-hye

"Baiklah, morning kiss dulu"usil Changwook

Shin-hye memutar bola matanya, lalu ia memberikan kecupan singkat dibibir Changwook. Pria itu tersenyum dan memeluk Shin-hye.

"Oppa!!"teriak Shin-hye

"Arra arra"saut Changwook

Setelah perdebatan kecil tadi mereka segera membersihkan badan dan tak lupa untuk membuat sarapan lalu pergi ke studio Shin-hye.

∆∆∆∆∆∆

Haejin masih terdiam di rumah, hari ini ia libur. Entah mengapa dari semalam ia tak bisa tidur karena memikirkan Shin-hye. Istrinya itu benar-benar tidak pulang ke rumah.

"Apa nyonya muda tidak pulang tuan ?"tanya bibi Nam

"Ani, dia sedang di rumah orang tuanya"bohong Haejin

"Baiklah jika begitu tuan. Apa hari ini tuan libur ?"tanya bibi Nam lagi

"Nde, saya libur hari ini. Memang kenapa bi ?"tanya Haejin balik

"Ani, hanya saja jika tuan dan nyonya berlibur bersama. Hanya sekedar saran saja tuan, saya permisi"ujar bibi Nam

Haejin termenung, dia memikirkan apakah perlu dia membawa Shin-hye liburan hari ini. Dia bahkan masih memikirkan apa yang Shin-hye perbuat di kediaman Changwook, atau mereka melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

"Ada apa denganku ? Semalaman aku tetap tidak bisa tidur memikirkan Shin-hye"ujar Haejin

Pria itu beranjak dari duduknya, menyambar jaket dan kunci mobilnya. Haejin segera melajukan mobilnya memecah jalanan Seoul yang cukup padat.

∆∆∆∆∆

Shin-hye tengah berkutat dengan alat lukisnya, hingga ia tak sadar diperhatikan oleh suaminya, ralat suami hasil perjodohan.

Haejin memperhatikan Shin-hye sangat intens, suasana canggung tercipta diantara mereka berdua. Pria itu ragu untuk masuk menghampiri Shin-hye, hingga Shin-hye mendongakkan kepalanya menatap penuh curiga pada Haejin.

"Oppa, masuklah"ujar Shin-hye

Haejin melangkah kan kakinya masuk kedalam ruangan Shin-hye, ruangan Shin-hye sangat luas dan nyaman. Banyak lukisan yang Shin-hye buat, interior di ruangan Shin-hye juga sangat indah dipandang.