29. Keusilan

1.6K 111 14
                                    

Setelah mereka dirumah, merekapun bersantai diruang televisi dengan Albiu yang duduk disamping Vegas bersama cemilan mereka yang sudah siap dimeja sebelah.

"Cewek tadi siapa?" tanya Albiu, dengan tatapan yang sama yaitu kearah televisi didepanya.

"Temen sekolah."

"Oh temen sekolah."

Vegas menghela nafas, menyenderkan kepalanya kebahu Albiu, "dia sudah saya anggap keluarga sendiri karena kita tumbu bersama," ujar Vegas, "saya dengar juga dia sudah memiliki pacar."

"Memang gue minta dijelasin sedetail itu?" tanya Albiu, menjauhkan bahunya dari Vegas. Membuat, Vegas kaget.

Vegas menatap Albiu lembut,"tidak, tapi saya tau jika kamu penasaran dengan hubungan saya dengan dia."

"Nggak tuh," sangkal Albiu membuat Vegas tersenyum tipis.

"Baiklah sayang," kata Vegas lembut. Lalu, ia mengingat sesuatu yang mereka beli, "oh iya, bukanya kamu membeli penampungan dua gunung yah?"

"Hah?"

"Itu loh," kata Vegas.

"Itu apaan, yang jelas kalau ngomong!"

"Kutang!"

"Oalah, lagian aneh banget ngomongnya, penampungan dua gunung pula," kata Albiu lalu mengeluarkan benda yang dimaksud Vegas.

Albiu tersenyum, memberikan benda tersebut kepada Vegas, "nih pak coba pake," kata Albiu, membuat Vegas terkejut. Karena pikiranya Albiulah yang make.

"Kok jadi saya?"

"Lah emang dari awal gue maunya lo yang make, susu lo kan gede tuh," jelas Albiu, membuat Vegas memegang kedua dadanya.

"Mana ada begitu, seharusnya juga kan kamu yang make sayang!"

"Kamu nggak sayang lagi yah sama aku?" tanya Albiu dengan wajah cemberut.

"Kenapa berbicara seperti itu hm?"

"Kan aku bilang harus make, kalau kamu nolak tandanya kamu nggak sayang aku sama Vebi lagi," kata Albiu dengan wajah cemberutnya.

"Ck, kamu selalu saja menjadikan Vebi alasan," kata Vegas lalu mengambil benda tersebut, "jika saya memakainya, apa yang akan saya dapat?"

"Aku!"

Vegas terkejut dengan jawaban Albiu, dengan penuh semangat 45 Vegaspun langsung mengiyakan apa yang Albiu minta.

Vegas membuka kaos polosnya, memakai benda tersebut kedalam tubuhnya, tersenyum tipis menatap Albiu, "sudah sayang," katanya lembut, tak berfikir rasa malu. Karena yang ia pikirkan hanyalah hadia yang diberikan Albiu.

Albiu tersenyum puas, "gila lo cocok banget jadi bencong pak," kata Albiu mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

Vegas menatap datar kearah Albiu, alisnya naik sedikit ketika ponsel Albiu kini tertangkap oleh matanya.

"Mau apa sekarang?" tanya Vegas, menutup kamera belakang Albiu dengan tangan kekarnya.

Albiu tertawa kecil, "santailah, Pak. Gue cuma mau foto lu buat kenang-kenangan doang kok."

Vegas masih mempertahankan tangannya dari kamera ponsel milik Albiu, "hanya untuk kenangan doang kan sayang? fotonya nggak dibuat aneh-aneh kan?"

"Iya loh," ujar Albiu, "nanti gantian fotonya."

Vegas menghela nafas, melepaskan tanganya dari kamera ponsel milik Albiu, "beneran yah dan fotonya jangan disebarkan."

"Siapa sih yang bakal share foto beginian," jawab Albiu sambil tersenyum.

My Husband Is Police ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang