02.Maaf?

15 9 0
                                    

Happy Reading!!




"Ga mungkin gasi Saka pacaran sama tu cewe."

Lyora dkk masih tidak percaya dengan fakta bahwa Saka dan Sea yang menjalin hubungan.

Bagaimana tidak? Mereka tidak pernah melihat keduanya saling berkomunikasi. Baru tadi, dan itu pertama kalinya.

"Apa mereka backstreet?" Tanya Cherly yang membuat Lyora semakin panas.

Mata Lyora menajam, alisnya tertaut, wajahnya merah padam akibat pemandangan yang tidak sengaja dilihatnya.

Saka sedang mengejar kejar Sea yang akan memasuki kantin.

Seolah tidak ada makhluk hidup di sekitarnya, Sea hanya berjalan lurus mengabaikan sekelilingnya.

"Se maafin gue ya? Lo mau apa deh?"

"Bakso mau?"

"Roti gimana?"

"Coklat deh?"

"Lo denger gue gasi!" Seru Saka yang sudah lelah karena sejak tadi Sea hanya mengabaikan dirinya.

Sea hanya diam sebentar kemudian berjalan menuju lemari es untuk mengambil susu strawberry kesukaannya, lalu membayarnya dan meninggalkan Saka yang mematung di tempat.

Setelah beberapa saat, Saka kembali mengejar Sea, ia tidak membiarkan Sea lolos sebelum memaafkannya.

Aktifitas mereka tidak luput dari indra penglihatan Lyora.

Lyora memang memperhatikan mereka berdua sejak awal sambil memeras kaleng soda di tangannya, hingga mengeluarkan darah segar.

"LY TANGAN LO LY!" Pekik Kayla langsung mengambil tisu di sebelahnya untuk membersihkan darah di tangan Lyora.

"Kayanya bener deh mereka backstreet," Celetuk Cherly yang berhasil mendapatkan pukulan di kepalanya.

Lyora semakin meremas kaleng soda tadi, hingga darah kembali bercucuran.

"Lo liat aja Se, lo gabakal lepas dari gue." Lyora tersenyum miring.

"Lo mau ngapain, Ly?" Santi sangat peka terhadap Lyora, dia akan melakukan apapun untuk seseorang yang sudah menjadi penghalang kebahagiaan nya.

Sekalipun Orang tuanya.

Raut wajah Lyora yang tadinya tampak menahan emosi kini berubah menjadi seringaian kecil.

.
.
.
.

Sea duduk di kursi taman sambil menyedot susu strawberry nya, ia mengabaikan Saka yang masih terus mengusik dirinya.

"Kamu mau apasih?" Sea sudah muak dengan Saka, tidak ada lelah lelahnya laki laki satu ini.

"Maafin gue ya?" Ucap Saka memelas.

Sea hanya mengacuhkannya sambil meminum susu strawberry miliknya.

Saka mengambil coklat di sakunya lalu menyodorkan kepada Sea. "Coklat? Tapi maafin gue dulu gimana?"

Lara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang