Zombie 2

15 2 3
                                    

Siang hari aku berencana menonton film zombie bersama teman temanku terutama Lisa. Kami berangkat ke bioskop bersama sama.

Sesampainya di bioskop tidak banyak orang. Setelah membeli tiket, kita masuk kedalam ruangan dan ternyata hanya ada aku dan teman temanku didalam ruangan, tidak ada penonton lain.

Aku dan teman temanku menonton dengan serius. Jujur saja sebenarnya aku sangat takut dengan zombie.

"Kau takut By?"

Lisa yang berada disampingku bertanya, pasalnya sejak tadi aku sering menutup mataku dengan telapak tangan.

"Sedikit." Jawabku bohong padahal aku lagi menahan takut setengah mampus.

"Ya Tuhan jangan pertemukan aku dengan zombie didunia nyata!"
Batinku lalu melanjutkan menonton.

























Setelah hampir dua setengah jam diruang bioskop akhirnya film tersebut selesai.

Aku dan teman temanku keluar dari bioskop lalu mencari makan karena sudah lapar.

Sebelum itu aku ingin ke toilet. Aku menatap semua temanku dengan wajah memelas.
"Bisakah kita ke toilet terlebih dahulu?"

Mereka berhenti dan menatapku.
"Ya, kenapa harus kita. Kau sendiri saja, aku akan memesan makanan. Aku sudah lapar!" Ucap Jessi (salah satu temanku)

Aku menghela nafas pelan. Bukan apa apa tapi setiap selesai nonton film thriller yang cukup menyeramkan, aku akan menjadi penakut.

Lisa yang melihat wajah lesuku langsung menggandeng tanganku menuju toilet.
"Kalian pesan duluan saja, sekalian pesankan kita juga. Aku akan menemani Ruby dulu."
Setelah mengatakan itu aku dan Lisa pergi ke toilet.

Sampai di depan pintu toilet aku menatap Lisa dan dia yang merasa aku belum masuk lalu menatapku balik.
"Apa? Mau aku temenin sampai dalam?"

Aku takut tapi tidak mungkin aku menyuruhnya ikut masuk.
"Hehehe tidak, tapi jangan tinggalin aku. Kamu tetap didepan pintu oke?"

"Iyain biar cepet."
Setelah itu aku langsung masuk toilet.










































Sore hari yang cukup cerah dan tidak mendung sedikitpun aku dan teman temanku sedang menikmati cuaca cerah ini di depan rumahku.

"Bosen nih main game yuk!"
Ucap salah satu temanku

"Bolehhh, main apa?"
Lisa excited.

"Gimana kalau kita main zombie zombiean aja!" Seru temanku yang lain.

"Akusih gass! Lisa kamu yang jadi zombie yaa!" Ucap Jessi

Lisa tidak protes dan mengiyakan, lalu kita memulai permainan tersebut.

Jadi aturan permainan ini adalah siapapun yang tertangkap oleh Lisa berarti orang itu mati.

Kalian tahu bukan kalau aku sejak awal cerita sudah bilang takut dengan zombie. Tapi karena ini hanya game dan yang jadi zombie Lisa aku tidak masalah.

Lisa mulai mengajar kami semua. Aku berlari dan bersembunyi di balik tembok tetanggaku.

Yang lain juga berusaha menghindar dari kejaran zombie Lisa.










Sudah hampir sepuluh menit tapi belum ada satupun yang Lisa tangkap dan akhirnya kita memutuskan untuk istirahat sebentar.

Beberapa tetanggaku yang sedang menikmati cuaca cerah sore hari dirumahnya juga ikut menyaksikan permainan zombie yang sedang kita lakukan.


"Ishhh kenapa sih susahhhh banget nangkap mangsa nya!"
Lisa menggerutu kesal dengan nafas lelahnya karena sejak tadi berlari.

Semuanya tertawa melihat Lisa yang kesal.
Saking gemasnya melihat Lisa yang kesal aku mencubit pipinya.
"Awhh sakitt tau gaaa!"

Lisa tambah kesal membuatku tambah gemasss dan "cuphh" aku mencium pipinya.

Dia sudah berada dipuncak kesalnya sambil menatapku tajam tapi aku malah menatapnya mengejek!

"Apa Lala? Mau bales nih nih." Ucapku mengejek sambil menunjuk pipi ku karena aku yakin dia tidak akan melakukan nya.

Aku menjulurkan lidahku tanda aku menang tapi detik berikutnya.

"Muachhh muachhhhh muachh."
Tanpa aba-aba seorang Lalisa mencium pipiku dengan brutal dan setelah itu dia beranjak dengan wajah tanpa dosa nya.

Aku sangat sangat terkejut dan aku terjatuh lemas ditanah.

"Ya Lala! Kamu ga perlu susah susah mengejar mangsa! Cukup cium aku dan aku akan mati!" Ucapku sambil mengelus dadaku yang berdetak kencang. Lisa hanya menoleh sambil memutar bola matanya.

"Yeahhh itumah maunya kamuuu ajaaaa Rubyyy." Ucap tetanggaku yang sedang memperhatikan permainan kami.

Semua orang tertawa termasuk Lisa yang sudah membuatku hampir pingsan karena terkejut.







End
================================

Bangun tidur bukan karena dibangunin emak tapi gara gara mimpi dicium Lisa. Pipi gemoyyy nya masih keliatan nyata pas bangun:)

 Pipi gemoyyy nya masih keliatan nyata pas bangun:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream & MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang