"Nyesek banget njir jadi nyamuk di antara temen² laknatku yang udah punya pacar" ujar Ara sembari menyetir mobilnya "coba aja gue punya pacar, bakal gue pamerin tuh ke mereka" lanjutnya
(Ara menyetir mobilnya pulang dengan perasaan kesel karena waktu dia menghadiri pesta tadi, semua temen²nya pada bawa gandengan sementara dia sendiri yang solo)
"Kalo gue punya pacar gue gak bakal bandel lagi dah, gue bakal jadi anak yang bai- eh eh anying" Ara nge rem mendadak karena dia hampir menabrak cewe di depannya yang tiba² menyebrang "apa²an sih tuh orang" lanjutnya sambil keluar dari mobilnya
(Ara keluar dari mobilnya dan menghampiri orang yang tadi hampir dia tabrak)
"Lu apa²an sih!? Kalo mau mati ya jangan ngajak²!" ujar Ara yang sama sekali gak di gubris oleh cewe itu
(Cewe itu sama sekali tidak mendengar ucapan Ara, bahkan cewe itu lanjut jalan ke arah jembatan)
"Wah anying gue di kacangin" ujar Ara "Eh eh mau ngapain tuh cewe" lanjut Ara sambil menyusul cewe itu
(cewe itu udah berdiri di pinggir jembatan dan kemungkinan dia bakal lompat)
"Weh turun lu" ujar Ara yang berusaha menghentikan percobaan bundir itu "Eh jangan bundir woy, walaupun hidup gak enak tapi mati juga gak enak weh" lanjut Ara sambil menahan tangan cewe itu
"Lepas!" ujar Cewe itu
"Gak, gue gak bakal lepas sebelum lu turun"
"Lepasin gue!"
"Waduh gimana nih" batin Ara "Ah gue tarik aja dah, bodo dia mau marah sama gue ntar" lanjutnya
(Ara pun langsung menarik cewe itu untuk menjauh dari jembatan itu dan tentu saja cewe itu kaget dan langsung memberontak)
"Lepasin gue, lu apa²an sih!" ujar Cewe itu sambil memberontak
(Ara langsung memeluk cewe itu walaupun dia memberontak keras)
"Shttt tenang dong" ujar Ara sambil memeluk erat cewe itu untuk menenangkannya
(Waktu demi waktu pun berlalu sampai akhirnya cewe itu tenang dalam pelukan Ara)
"Udah tenang?" ujar Ara dan cewe itu pun hanya mengangguk
(Tanpa basa basi, Ara langsung membawa cewe itu ke mobilnya)
"Rumah lo dimana? Gue anterin lo pulang" ujar Ara
"Gue gak mau pulang" ujar Cewe itu "Mending gue mati daripada pulang" lanjutnya
"Jadi lo mau tinggal di mana kalo lo gak pulang?"
"Ntah, lu turunin aja gue di mana aja" ujar Cewe itu datar
(Ara tak menjawab, dia langsung saja menjalankan mobilnya pergi dari sana)
(Sesampainya di rumah Ara)
"Malem ini lo tinggal di rumah gue aja dulu, lo mau?" tanya Ara dan mendapat anggukan dari cewe itu "Yaudah yuk masuk" lanjutnya
(Ara pun membawa cewe itu masuk ke rumahnya)
"Lo bersih² dulu gih di kamar gue yang di ujung tuh" ujar Ara sambil menunjuk kamarnya dan lagi² cewe itu hanya mengangguk
(Cewe itu pun pergi ke kamar Ara untuk bersih²)
"Cih ngangguk mulu" ujar Ara
...
(Setelah bersih² cewe itu pun langsung menemui Ara yang lagi di dapur)
"H-hei" ujar cewe itu
"Eh udah selesai lo" ujar Ara
"Iya, m-makasih udah minjemin bajunya" ujar cewe itu
"Iya, eh btw makan yuk gue udah bikin mie instan nih" ujar Ara sambil meletakkan dua mangkuk mi untuk dirinya dan orang yang baru ia temui itu "sorry ya cuman mie instan" lanjutnya
"Eh gak papa kok, gue makasih banget malah" ujar cewe itu
"Btw nama lo siapa?"
"Gue Yessica"
"Gue panggil Chika aja boleh kan?" ujar Ara
"Boleh"
"Btw gue Zahra tapi panggil aja Ara" ujar Ara dan dapat anggukan dari Chika
(Setelah itu tak ada lagi obrolan antara mereka karena mereka fokus dengan makanannya)
(Setelah makan, mereka pun pergi ke kamar untuk istirahat karena mereka udah sama² lelah)
"Gue tidur di sof-"
"Jangan" ujar Ara "di kasur aja, lagian gue gak bakal apa²in lo kali" ujar Ara dan tertawa di akhir kalimatnya
"Tapi ntar lo sem-"
"Yaelah santai aja kali Chik, lagian badan gue gak besar² amat"
"Bukan itu maksudnya" ujar Chika
"Udah ah tiduran aja" ujar Ara sambil menarik tangan Chika untuk rebahan dan pastinya ada guling yang membatasi mereka
"Makasih udah nolongin gue ya Ra" ujar Chika
"Iya, btw kenapa lo lakuin itu?" tanya Ara
"Gue terpaksa, gue gak mau di jodohin sama orang yang gue gak cinta apalagi cuman demi bisnis" ujar Chika "Gue capek ngikutin apa mau orang tua gue, mending gue mati daripada ngelakuin itu hiks hiks" lanjutnya sambil terisak
Ara reflek memeluk Chika untuk menenangkannya "Gue tau kita baru kenal beberapa jam lalu but belive me kalo gue ngerti dan ikut sedih dengan keadaan lo sekarang" ujar Ara sambil mengelus punggung Chika
"Apa gue gak bisa bahagia? Apa gua gak punya hak atas hidup gue Ra?" ujar Chika sambil memeluk Ara erat
"Lo berhak bahagia dan lo berhak atas hidup lo Chik" ujar Ara "mungkin ini terdengar kyk omong kosong tapi percaya lah kalo gue bakal ada buat lo dan bakal buat lo bahagia" lanjutnya
"Is that promise Ra?"
"I promise, I promise I will always be there for you and will never leave you" ujar Ara
"Thank you Ra"
*AKU GAMON AKU BILANG!!
JAN LUP VOTE NYA AND HAVE A GREAT DAY ♡
....TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
OS & Short Story 48
FanfictionOne shoot atau short story nya jeketi nih ngab 🤟🏻 Baca ye 😃 • • • • • • • • • • • • GxG, Shiper, harsh word (jadi bijaklah dalam membaca dan jangan bawa ini ke RL oke, halu nya cukup di Wp dan imajinasi kalian aja) *Disclaimer > kalo gak suka k...