Part 6 - PERTENGKARAN

119 2 8
                                    

Pond bangun dari tidurnya, Phuwin masih tidur disebelahnya. Pond mengagumi Phuwin yang sedang tidur. Selepas itu, Pond berdiri dari ranjang dan berjalan menuju ke kamar mandi. Pond menutup pintu kamar mandi tersebutMandi tanpa menyadari bahwa pintu kamar mandi tidak terkunci. Pond Mandi tanpa menyadari bahwa pintu kamar mandinya tidak terkunci. Phuwin terbangun dan melihat tidak ada Pond di sampingnya. Dia mendengar suara shower dari kamar mandi.

Phuwin berdiri dan mengetuk pintu kamar mandi. Pond mendengar ketukannya dan menyelesaikan mandinya dengan menutup air shower tersebut. Lalu, Pond membuka pintunya bersama handuk yang melilit pinggangnya.

Pond : napa ?
Phuwin : mau mandi.
Pond : yaudah sni sama gw aja
Phuwin : eh-..!

Pond menarik pergelangan tangan Phuwin ke kamar mandi. Phuwin kaget, dia menatap Pond dengan mata terbuka lebar. Pond tersenyum ke arah Phuwin. Phuwin menampar tangan Pond dan melepaskan dirinya dari cengkeraman Pond. Pond tertawa sedikit dan melepaskan pergelangan tangan Phuwin dari cengkeramannya sendiri.

_________________________________________________________________________________

Saat mereka berbicara bersama, Telepon Pond berdering. Dia terkejut dengan deringan itu, Pond mengambil telepon dan melakukan panggilan pribadi. Dia pergi ke luar untuk berbicara.

Sudah lama tetapi Pond masih belum kembali, Phuwin memutuskan untuk pergi kepadanya. Saat Phuwin dalam perjalanan untuk melihat Pond di luar, Phuwin mendengar Pond berkata “i will always love you” . Phuwin berhenti, dia berbalik.

Pond kembali, dia melihat Phuwin duduk di sofa dengan ekspresi marah dan cemburu. Pond memperhatikan tentang hal itu dan dia terlihat penasaran dengan alasan dia marah.

Pond : Phu-
Phuwin : siapa. dia siapa ?

Phuwin menatap mata Pond dengan sangat dalam dengan suara tegas. Pond terkejut, dia benar-benar hanya menelepon ibunya. Kemudian, Pond menjawabnya dengan bingung.

Pond : Ibu-
Phuwin : ibu, huh ?

( Phuwin tertawa )

Pond : Phu ? kamu kenapa ?
Phuwin : “i will always love you” ?
Pond : ya kan itu normal Phu, bilang ke ibu kayak gitu.
Phuwin : normal? Sejak kapan normal kalo nada suaranya kayak gitu?

Pond tidak mengerti apa yang dia bicarakan.Nada suara? Dalam pikiran Pond. Phuwin berdiri di depannya dan berkata kepada Pond bahwa dia akan pergi.

Pond : PHUWIN, LU SALAH FAHAM !?
Phuwin : Bukti?
Pond : INI BUKTINYA BISA DIBUKA DI RECENT-

Pond membuka di *Recent Call* tapi... sayangnya panggilan ibunya masih belum ada di recent tersebut. Tetapi, di recent call yang terakhir adalah panggilan Pond dan Rakannya, Joong. Pond mencobanya lagi dan lagi tapi sayangnya masih belum ada nomor ibunya.

Pond : WEH-
Phuwin : Joong? bukannya itu temen lu?
Pond : IYA, INI LAG !

Phuwin memutar mata dan berjalan pergi. Pond mencoba menarik pergelangan tangannya tetapi dia tidak bisa. Phuwin memasuki kamarnya dan menguncinya. 

_________________________________________________________________________________

WAKTU DILEWATI..

Pond bertemu dengan rakan-rakannya iaitu, Joong, Perth dan Gemini. Tetapi Joong membawa pacarnya, Dunk Natachai. Dunk ialah rakannya Phuwin dan hanya Gemini dan Pond yang mengetahui tentang itu. Begitu Pond melihat Dunk ada di sana bersama mereka juga, Pond menelan air liur untuk membicarakan apa yang terjadi antara dia dan Phuwin. Matanya melebar terbuka, dia gagap membicarakannya di depan teman Phuwin.

- 𝐒𝐗𝐒 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐫 -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang