Hai, Mocca kembali.
Chapter kali ini panjang, harap dibaca dengan perlahan.
300 vote + 250 komentar untuk bisa lanjut ke chapter selanjutnya. Semangat!
Happy reading~
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Q.S Al-Isra ayat 32
💙💙💙
Aroma kopi dan cokelat dari minuman hangat yang dipesan oleh beberapa pelanggan mulai memenuhi ruangan. Obrolan-obrolan samar dari orang-orang di kanan-kiri menjadi teman untuk gadis yang sedang duduk sendirian. Ia tampak gelisah di depan laptop dengan sesekali mengusap pipinya yang basah.
"Nes," seorang pria berbaju batik yang dilapisi jaket memanggil dengan lembut.
Gadis berbalut rok sepaha dan baju tanpa lengan itu mendongak. "Sugeng, kenapa baru sampe? Aku nungguin kamu dari tadi, file skripsiku ilang. Bantuin," rengeknya dengan manja.
"Maaf, aku tadi mampir salat isya dulu di masjid. Sini aku coba bantu pulihkan file-nya," ucap Sugeng seraya menggeser komputer lipat milik sang kekasih.
30 November 2023 lalu, Ines telah menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang telah berlangsung selama tiga bulan. Meskipun tidak lama, agenda tersebut berhasil membuat gadis itu frustrasi. Ia cukup kesulitan dalam membagi waktu, mengingat pekerjaannya adalah seorang influencer yang memiliki banyak aktivitas bersama influencer lain maupun orang-orang yang mempercayakan sebuah produk untuk ia iklankan. Di sisi lain, Ines juga ingin menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan. Ia sudah tidak sabar untuk lepas dari jerat pelajaran akademis yang sering kali membuatnya meringis.
"Waduh, Nes, laptop kamu kena virus. Kecil kemungkinan file yang udah hilang bisa balik. Apalagi kamu nggak pernah buat salinan di cloud dan Google Drive, to?" Sugeng kembali bersuara setelah beberapa menit mengotak-atik laptop.
"Terus gimana dong?" tanya Ines dengan mata yang kembali berkaca-kaca.
"Temen aku kayaknya bisa bantu. Sek, aku chat dia dulu," balas pria berhidung mancung itu seraya merogoh ponsel di saku celana.
Ines mengangguk. "Oiya, selain mau bantuin aku di sini, kamu tadi bilang kalau ada sesuatu yang mau diobrolin, kan? Apa, tuh?"
Sugeng menghentikan jari-jemarinya yang bergerak di layar gawai, kemudian mengangkat pandangan ke arah sang kekasih. Ada sedikit keraguan di dalam hatinya, tapi ia tidak bisa menunda-nunda lagi. Mengembuskan napas pelan, orang kepercayaan Ivander tersebut lantas menyampaikan sebuah hal yang menjadi kegelisahannya dua pekan terakhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose & Lose [S1 terbit - S2 on going]
FanfictionColaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary || Huang Renjun as Ivander Almeer Kaivan. 📌ROSE & LOSE 2 ADA DI BAB-BAB SELANJUTNYA (tidak terpisah). 📌NOVEL Rose & Lose 1 bisa dibeli di Shopee : Galeriteorikata dan toko buku online lainnya. 📌Ha...