12

21 1 0
                                    

Terasa hari mulai sore Kimberly pun baru bangun dari tidurnya ia pun langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekalian untuk mandi selesai mandi ia mengganti bajunya setelah itu pergi ke depan untuk menonton TV

"Ya ampun di sini hujannya deres banget gue kan rencananya mau keluar eh malah hujan"

Kimberly menonton kartun kesukaannya karena ia sudah lama tidak menonton kartun tersebut ia pun menikmati hiburan tersebut sambil melihat hujan ia pun berpikir mau melakukan apa ya pun memilih untuk membuat mie instan di apartemen tersebut sambil menonton TV

"Gue buat mi aja kali ya beda kali kalau hujan-hujan makan mie"

"Seandainya gue bisa keluar buat jalan-jalan tapi sayangnya hujan"

Setelah selesai membuat mie Kimberly pun kembali ke sofa untuk duduk dan sambil menonton kartun tersebut ia pun melihat kartun tersebut sampai kartun itu habis tak lama ada yang mengetuk pintu apartemennya dan ia membuka pintu tersebut ternyata ada yang mengirimkan makanan untuk dirinya

"Is this true, Miss Kimberly? There was a food delivery from under the name Jax Pena?"

"Yes, that's right, I'm alone"

"Sis, please sign this first and I ask for a photo as proof that Jax's order has arrived"

Kimberly pun mengangguk setelah ia menandatangani tanda terima tersebut dan foto ia pun kembali ke dalam kembali dan ia membuka kiriman makanan tersebut sebenarnya Kimberly tidak meminta apa-apa hanya mungkin jax mempunyai inisiatif sendiri

"Gue chat aja dulu mungkin ini salah kirim"

Kimberly pun mau WhatsApp pria tersebut untuk menanyakan apakah ini kiriman dari pria itu atau memang sebenarnya salah kirim kau pun me-whatsapp dan bertanya demikian

Setelah menerima jawaban tersebut Kimberly mau tidak mau harus memakan makanan tersebut karena iya harus menghargai makanan yang sudah diberi dan tentunya ia juga menghargai orang yang memberi makanan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menerima jawaban tersebut Kimberly mau tidak mau harus memakan makanan tersebut karena iya harus menghargai makanan yang sudah diberi dan tentunya ia juga menghargai orang yang memberi makanan tersebut

"Terkadang gue merasa aneh sama lo jax tapi perhatian lo ke gue buat gue yakin suatu saat lo bakal buat gue lebih dari ini gue nggak tahu gimana perasaan gue sekarang tapi ketika gue jauh dari lo gue ngerasa kurang tapi ketika gue deket sama lo ada hal yang baru yang gue rasain"

Setelah selesai makan Kimberly pun langsung mengganti bajunya karena ia ingin berjalan-jalan di luar karena hujan juga cukup reda kau pun mengganti bajunya dengan baju santai ya pergi ke suatu toko yang tidak jauh dari apartemen dan toko itu menyediakan banyak aksesoris wanita seperti anting-anting dan baju

"Ih ini lucu banget gue mau beli ini deh"

"Apa gue beli bando ini aja ya lucu juga beli jepit sama bandonya"

Setelah membeli barang-barang yang sudah ia inginkan Kimberly pun berjalan-jalan ke sebuah-sebuah di mana spot tersebut sangat dekat dengan pantai ia pun pergi ke sana untuk melihat sinar matahari yang hampir tenggelam

"Gue nggak nyangka ternyata suasana di sini masih sama di situ gue ketemu sama Jax dan ngobrol sama dia dan sekarang hal itu terjadi lagi ke gue"

Kimberly pun duduk di batang kayu yang roboh dan ia melihat sunset yang begitu indah di sana ternyata juga ada jax jax yang melihat Kimberly di sana ia pun langsung menghampirinya Dan bertanya kenapa gadis itu di situ

"What's your name?"

Kimberly menengok ke arah pria tersebut yang mengucap perkataan yang sama Kimberly pun tersenyum dan membalas tangan yang menghadap kepada dirinya

"My name is Kimberly"

Jax kembali tersenyum dengan perkataan Kimberly yang selalu ia ingat dan tempat yang ia ingat pertama kali ia bertemu Kimberly di tempat yang sama di tempat duduk yang sama yang Kimberly duduki sekarang

"Gue nggak tahu ini suatu kebetulan atau sudah direncanakan Tuhan momen ini kembali lagi dan di saat itu gue masih belum mempunyai rasa kalau dan sekarang gue nggak tahu gimana perasaan gue"

"Di antara yakin dan tidak yakin gue nggak tahu gimana perasaan gue ke elo sekarang mungkin masih sama atau udah berubah semuanya seperti cerita dongeng"

Jax pun duduk di samping Kimberly dan menatapnya dengan dalam ia juga tidak tahu gimana perasaannya sendiri dulu ya anggap Kimberly hanyalah sebuah tantangan untuk dirinya tapi entah kenapa ia merasa nyaman dan ingin memperjuangkan perasaan itu

"Gue juga sama gue ngerasa ini sebuah hal yang nggak pernah gue rasain sebelumnya dulu mungkin gue anggap lo sebagai tantangan buat gue karena sikap lo dulu yang cuek dan juga misterius tapi berjalannya waktu gue terbiasa dengan perasaan ini sampai sekarang dan gue nggak tahu perasaan ini apa"

"Semua gue jalani dari sikap lo yang aju tak acuh ke gue dan cuek dan keras kepalanya lo semuanya gue udah jalani dengan mengalir seperti air sampai lo sekarang kayak gini ke gue gue bersyukur karena Tuhan kasih gue perjalanan yang indah walaupun gue nggak tahu apa itu"

Setelah mengobrol ia pun melihat ke arah depan di mana matahari yang sudah tenggelam dan diganti dengan langit malam Kimberly pun bangkit dan hanya bisa menepuk pundak pria tersebut dengan mengatakan Kimberly akan menunggu dia di tempat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia

"I'm waiting for where I was raised and born, where I can get love and attention, how the story appears and disappears, I will wait for you there."

Kimberly pun berjalan meninggalkan pria itu di sana dan berjalan menjauh pria itu hanya tersenyum dan mengangguk dan menundukkan kepalanya sambil tersenyum ia pun kembali bergabung dengan teman-temannya yang lain

"Cerita ini akan terus berlanjut jax sampai lu paham dan sampai lu tahu gue udah tahu apa yang gue rasain saat ini ini adalah perasaan cinta yang gue rasain yang tidak gue sadari tapi lu belum jax apa yang lu rasain sekarang itu sebuah cinta atau hanya sebuah tantangan"

Kimberly pun masuk ke dalam mobilnya dan ia melajukan mobilnya untuk sampai di mana ia menginap ia membereskan baju dan juga perlengkapan yang lain karena besok ia sudah kembali ke Jakarta

Bersambung

Bunga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang