21

19 0 0
                                    

Setelah memberi makanan biasanya Kimberly memutuskan untuk kembali ke kelas tapi hari ini karena pelajaran dan juga kegiatannya di kampus sudah selesai maka dari itu ia memilih untuk pulang karena para siswa juga memilih untuk pulang ke apartemen mereka masing-masing

"Gue ke depan kali ya buat cari taksi karena kan gue ke sini pakai taksi nggak mungkin gue ke sini pakai mobil karena kan jarak apartemen sama kampus ini cuma"

Sebelum Kimberly mencari taksi tak lama ada sebuah mobil yang menghampirinya entah mobil itu milik siapa tak lama kaca mobil itu terbuka dan ternyata yang menjemput dirinya adalah pria yang selama ini ia anggap sebagai pria yang selalu mendukung dirinya pria itu menyuruh Kimberly untuk masuk ke dalam mobil tersebut dan Kimberly masuk

"Bukannya hari ini kamu latihan ya kenapa kamu sempat buat jemput aku ke kampus emang latihan kamu nggak terganggu"

"Iya sebenarnya hari ini adalah hari latihan aku tapi karena latihannya itu selesai awal jadi aku nyobain waktu buat jemput kamu sekedar jalan-jalan dan menghabiskan waktu"

Jax memang sangat terbuka tentang kegiatannya bersama Kimberly apalagi Kimberly begitu sangat mendukungnya di setiap situasi apapun dan begitu juga dengan jax sangat mendukung Kimberly dalam bidang apapun ia juga begitu sangatlah mendukung ketika Kimberly ingin mengambil kuliah di Filipina dan mengambil jurusan bisnis dan juga pembukaan lahan pekerjaan dan itu sangat didukung oleh jax setelah berjalan-jalan cukup lama pria itu mengajak Kimberly untuk mampir terlebih dahulu ke sebuah toko kopi di mana pria itu sering sekali ke tempat itu sekedar membeli kopi atau menongkrong dengan teman-temannya

"Kamu mau kan beli temenin aku buat minum kopi di sini"

"Mau dong masak temenin pacar sendiri minum kopi aja nggak mau"

"Kimberly aku mau tanya tapi kamu harus jawab jujur ya kalau kamu merasa bahwa pertanyaan aku ini nggak seharusnya ditanyakan kamu boleh kok nggak jawab pertanyaan aku"

"Emang kamu mau tanya apa"

"Gimana kalau aku ngelamar kamu dan kita nikah tahun ini kamu setuju atau enggak"

"Apa kamu yakin umur aku masih 18 tahun gimana bisa kamu ngajak aku nikah sekarang tunggu aku sampai umur aku 19 tahun"

"Iya aku yakin aku mau nunggu sampai kamu umur berapapun yang penting aku bisa sama kamu"

"Bulan ini aku ulang tahun ke-19 tahun kamu boleh bicarain itu ke mama dan papa"

"Bulan ini aku juga ada libur jadi aku bisa pulang ke Indonesia untuk sementara waktu"

Jax pun mengerti lagi pula Kimberly juga tidak menolak tentang ajakan yang pria itu bicarakan kepada Kimberly Kimberly hanya bilang untuk membicarakan itu semua kepada orang tuanya terlebih dahulu karena Kimberly tidak mau memutuskan secara sepihak saja takutnya keputusannya tidak benar-benar bagus untuk dirinya sendiri

"Ya kalau kamu menginginkan itu nggak papa aku akan bicarakan hal itu kepada mamah dan papah kamu lagi pula tahun ini aku juga ambil cuti untuk sementara waktu sampai aku bisa ngobrol semuanya ke orang tua kamu"

"Ya memang harusnya seperti itu aku akan pergi ke Jakarta terlebih dahulu setelah itu kamu boleh menyusul ke sana dan kamu boleh untuk bicarain itu semua"

Kimberly pun mengangguk dia juga tidak mengambil keputusan di untuk dirinya sendiri tapi untuk dirinya dan juga kekasihnya lagi pula umur mereka masih sama-sama muda dan tidak mungkin hanya mengambil keputusan secara sepihak saja ia juga sering mengambil keputusan dengan mengobrol terlebih dahulu dengan orang tuanya maka dari itu Kimberly memilih untuk membicarakan semua itu kepada orang tuanya

"Apa kamu udah selesai buat minum kopinya kalau udah aku anterin ke apartemen kamu sekarang karena aku masih ada latihan lagi"

"Ya aku udah selesai dan mungkin aku akan nunggu kamu di bulan ini karena dua bulan lagi aku udah ulang tahun kan"

Jax mengangguk setelah itu Kimberly pun masuk ke dalam mobil pria tersebut dan langsung diantarkan pulang sampainya di apartemen pria itu langsung membuka pintu mobil dan mempersilahkan Kimberly untuk keluar setelah itu Kimberly masuk ke apartemen dan dia itu kembali ke klub timnasnya

"Kenapa rasanya begitu sangat cepat apa yang jax itu benar atau salah tapi sepertinya dia serius gue harus bicara ini semua ke mama gue nggak mau ambil keputusan sendiri sebelum jax ke Jakarta gue harus obrolin semuanya ke Mama"

Kimberly menghubungi orang tuanya untuk sekedar memberitahu niat pria tersebut untuk meminang dirinya dan orang tua Kimberly pun hanya bisa memberitahu Kimberly agar ia menanyakan kepada hati kecilnya saja karena kehidupan yang akan ia jalani itu menyangkut dirinya sendiri jika memang Kimberly sudah mantap dia bisa memilih dan memutuskan sendiri

"Rasanya sulit banget buat bisa memutuskan kayak gini apalagi ini menyangkut kehidupan gue"

"Tapi semoga apa yang gue putusin hari ini gue akan bilang ke dia kalau gue terima semua apa yang dia mau itu bukan berarti gue terima hal itu secara cuma-cuma dia harus nunggu gue sampai gue umur 19 tahun terlebih dahulu biar gue udah siap antar semuanya"

Kimberly pun langsung menghubungi pria tersebut dan bilang ingin bertemu untuk membicarakan hal penting di cafe dekat apartemen dan pria itu langsung menjemput Kimberly dan menanyakan apakah ia sudah memberi jawaban tentang apa yang ia pertanyakan atau jawaban yang ia pertanyakan sekarang membuatnya merasa terganggu

"Gimana jawabannya apa kamu udah memikirkannya atau pertanyaan yang aku buat mengganggu pikiran kamu"

"Ya aku udah mikirkan semuanya dan aku udah bilang ke mama dan mama bilang bahwa aku harus tanya hati aku sendiri sebenarnya aku terima semua hal yang kamu inginkan tentangnya terbaik kamu itu tapi kamu harus nunggu aku sampai umur aku 19 tahun baru aku siap untuk menerima semuanya"

"Ya aku akan nunggu kamu sampai umur kamu 19 tahun dan aku nggak akan maksa kamu untuk bisa nerima segalanya dengan secara cepat lagi pula hubungan kita ini berjalan seperti air kan jadi pernikahan kita nanti akan berjalan seperti air"

Kimberly pun tersenyum setelah ia memesan sesuatu dan pesanannya sudah datang ia pun langsung memakan dengan pria tersebut karena hari sudah cukup sore ia pun langsung memutuskan pulang sedangkan pria itu kembali ke klub di mana klub itu begitu sangat penting untuk pria itu karena satu bulan lagi pria itu juga akan mengikuti Timnas

Bersambung

Bunga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang