1. Panahan Terlarang

239 66 21
                                    

÷Di kelas÷

''Yeji!! Yeji!!!" Yeji melihatnya tergesa - gesa saat dia mendekatinya.

"Uuh!" Yeji terkejut ketika dia tersandung di depan meja dan kepalanya hampir terbentur.

"Aduh!" dia segera berdiri dan mengusap lututnya.

"Napa lo terburu-buru? Apaan?" Yeji tidak bisa berhenti tersenyum saat melihatnya terengah-engah di depannya.

"Ottoke, ini berita buruk!!! Tim panahan putri akan di hapus besok, gue gak sengaja denger di kantor dekan tadi," Yeji segera berdiri dan membanting buku catatannya ke atas meja.

"Anjirlah!" teriak Yeji, semua teman sekelas menatap mereka berdua. karena kuatnya suara Yeji, ada bekas keterkejutan di wajah mereka.

"Lo berisik bangsat," ucap Aran seraya melempar buku ke arahnya.

Yeji mengabaikan apa yang dia katakan dan menatap Lia, menariknya tegak dan memegang tangannya erat-erat.

"Siapa yang ngomong gitu?!"

"Pak Shim, tadi gua gak sengaja denger petisinya untuk ngehapus tim panahan putri dari sekolah ini, mau lebih fokus ke atlet tim panahan putra karena targetnya tahun ini sekolah harus menang pertandingan panahan antar sekolah'' ujarnya mengatakan.

'Sialan'- batin Yeji.

"Ya gak bisa gitu dong!" Yeji mendengus dan segera menarik Lia keluar kelas, Yeji tidak akan mengizinkan mereka menghapus tim panahan putri.

Setiap langkahnya cepat, "Bentar Yeji, mereka bakal marahin lo nanti!" Kata Lia ketakutan, tapi Yeji tidak peduli jika mereka memarahinya.

"Hei, tunggu bentar!" Lia bahkan mencoba menghentikannya ketika mereka berhenti di depan pintu dekan, tapi Yeji bertekad.

Kuat dan cepat ketukannya setelah mengetuk, Yeji membuka pintu dan masuk ke dalam, menghampiri mereka.

Pak Shim HyungTak sedang berbicara dengan dekan Park Eunseok.

"Nona Yeji, apa yang kau lakukan di sini? Bukankah ini waktunya kelas?" dekan Park bertanya kepada mereka berdua, dan dia menatap kami dengan buruk, yaitu tuan Shim.

"Anda tidak bisa menghapus tim panahan putri," kata Yeji dengan berani, mereka berdua saling berpandangan.

"Bagaimana kau tahu tentang itu?" dekan Park bertanya padanya.

Yeji melirik ke arah Lia, dan dia segera menggelengkan kepalanya, seolah mengatakan bahwa dia tidak boleh terlibat dalam kekacauan yang telah Yeji lakukan.

Yeji menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara, "Saya mendengar percakapan antara anda dan tuan Shim ketika saya melewati ruangan kantor anda, dan saya tidak akan mengizinkan anda membubarkan tim panahan perempuan!"

"Tetapi Nona Yeji, Sekolah kita sudah hampir 6 tahun tidak menjuarai pertandingan panahan antar sekolah khususnya melawan juara bertahan sekolah asrama putra 4-Way Sky, kami bermaksud memberikan seluruh perhatian kami pada panahan putra agar setidaknya kami bisa masuk final," kata pak Shim.

Yeji menggeleng, "Kenapa perempuan yang harus kehilangan hak nya? Seharusnya antara perempuan dan lelaki harus di perlakukan setara''

"Karena semua dana akan diberikan untuk para atlet tim panahan putra, tahun ini hanya sedikit yang masuk panahan di tim perempuan, hampir tidak ada yang tertarik dengan panahan perempuan'', lanjut pak Shim.

"Tapi kami bisa mengimbangi, dan saya akan mengalahkan Pangeran panahan asrama 4-Way Sky tahun ini, beri aku kesempatan untuk bertarung di pertandingan panahan," kata Yeji, keterkejutan terlihat di wajah mereka berdua.

I'm Not Him - YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang