Ini hari pertama bagi Nala menjadi seorang model, ia sangat gerogi tampil di depan kamera.
"Kanala ya? Kita langsung mulai ke konsep yang pertama aja ya" ucap seorang pria berpakaian santai dengan kamera di tangannya.
"Eh iyaa, kalo boleh tau konsepnya yang pertama apa ya?"
"Disney gitu, jadi kamu make dress"
"Kamu make dress ini ya"
"Iya, saya ganti dulu ya"
"Saya sudah siap"
"Cantik sekali, sangat anggun"
"Berdiri disana ya, sambil megang bunganya ya"
" 1 2 3 senyum"
"Saya boleh liat hasilnya pak?"
"Nih hasilnya, kamu emang cantik ya dijadikan model ga kaku juga gaya mu"
"Makasih pak, saya kira hasilnya bakalan jelek soalnya saya jarang foto jadi agak kaku"
"Sama sekali gaada kaku, kamu anggun sekali, baiklah kita lanjut ke tema yang santai ya"
"Kamu pake ini ya, kita akan foto di pantai"Haruskah pantai? Haruskah aku mengingat kejadian di pantai kala itu?Haruskah aku merasakan sakit lagi?
Flashback on..
"Pantai nya bagus ya bang" ucap seorang gadis berumur 12 tahun.
"Kanala, jangan liat belakang ya abang mohon abang gamau kamu liat hal yang bikin kamu sakit hati Nala" ucap pria yang menemani gadis itu ke pantai.
"Abang, Kanala siap melihat apa yang kanala lihat kalo hadap belakang kanala hadap belakang ya"
Setelah gadis itu menghadap ke arah yang dimaksud sang abang betapa terkejutnya gadis itu, gadis itu sontak mendatangi orang yang di lihatnya itu.
"Papa, jadi ini penyebab papa sama mama pisah? Papa kenapa gini? Apa yang bikin papa berpaling dari mama?"
"Kanala, bagus lah kalo kamu tau, papa kamu berpaling ke saya karna saya tau caranya selalu ada untuk suaminya" ucap seorang wanita yang datang bersama papanya.
"Tante, tante gaada hak buat manggil nama aku, nama aku mahal bahkan terlalu mahal jika harus disebut sama orang yang menjijikan kaya tante, maaf kalo Kanala lancang tapi apa yang Kanala bilang itu fakta, aku bakal ingat terus muka tante" ucap Kanala sebelum ia menangis dan pergi meninggalkan dua orang yang berhasil merusak harinya.
Flashback off..
"Kanala, kenapa kamu bengong? Kamu mau ga?" ucap sang fotografer menyadar Kanala dari flashback yang menyakitkan.
Pantai, bisakah kita bersahabat kali ini
Kanala dan tim model sampai di pantai dimana tepat 5 tahun lalu Kanala melihat rasa sakit yang membekas sampai saat kini.
Dan benar saja, kali ini pantai tidak mendengar kata Kanala untuk bersahabat. Pantai itu menampilkan dekorasi pernikahan yang cukup mewah dan terukir nama pengantin di papan dekorasi itu.
Anak mana yang tidak sakit melihat nama sang ayah yang terukir di dekorasi pernikahan bersama wanita lain, air mata Kanala turun seketika karna melihat nama yang terukir sebagai pengantin.
Pantai, aku hanya ingin bersahabat dan berteman dengan mu tapi kenapa kau selalu melihatkan padaku kesakitan
-Kanala Charliana Machela
Abangg🦸♂️Kanala, jangan diliat
( 10.30 A.M. )
Telat abang,
Nala udah liat
( 10.32 A.M. )
Aku, sudah belajar ikhlas tentang perpisahan namun jika untuk keluarga baru di salah satunya aku belum siap
-Kanala Charliana Machela
Rasanya setiap hembusan angin pantai yang menerka tubuh Kanala seperti ratusan pisau yang mengsayat tubuh Kanala. Memaafkan sang ayah untuk perbuatan yang seperti ini tidak akan mudah bagi Kanala, jangan salahkan Kanala jika ia tidak akan mengakui bahwa itu adalah ayahnya.
Keadaan Kanala tidak bisa diterka lagi semua rasanya bagi Nala campur aduk,rasanya ia ingin sekali pulang lalu menangis sejadi jadinya di kamarnya.
"Kanala, kenapa ada apa sama dekorasi pengantin yang ada disana" ucap wanita yang kala itu menawarkan pada Kanala untuk menjadi model.
"Papa s-saya menikah lagi tante" jawab kanala dengan suara menggetar menahan isakan.
"Tante boleh ga aku ga ikut foto dulu buat tema pantai nanti uangnya potong aja gapapa tante, saya mau istirahat"
"Boleh, gapapa uangnya gaakan saya potong"
Kanala berjalan ke arah air pantai lalu mulai memejamkan matanya dan hatinya yang sudah mulai mengeluarkan sumpah serapah.
Ombak pantai datang menerka kaki Kanala, dari dulu ia sangat ingin seperti anak lain yang mendapat kebahagiaan saat kepantai, namun yang didapat Kanala saat ia kepantai hanya rasa sakit.
Kedua mempelai pengantin dipersilahkan memasuki area pernikahan
Terdengar samar samar namun masih bisa didengar oleh Kanala, ia semakin memejamkan matanya menahan semua yang ia rasakan.
Belva yang kerap terpaksa menghadiri pernikahan itu pun menatap sinis kepada kedua mempelai dan juga mulai mengucapkan sumpah serapah di dalam hatinya, Belva tau Kanala lah yang paling membutuhkan sesosok ayah namun Belva lebih kasihan kepada adiknya jika harus mendapat kan ayah yang brengsek.
Ibu dari kedua anak itu pun menyaksikan pernikahan mantan suaminya berserta kedua anaknya dengan posisi berbeda dengan Belva yang kerap hadir dalam acara dan Kanala yang membujuk pantai agar mau bersahabat dengannya.
Dan tiba tiba saja,Kanala merasa ada yang menepuk pundaknya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Dengarkan Aku Bercerita
Teen Fictionseorang gadis cantik dengan cobaan hidup yang berat tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya dan selalu kehilangan orang ia sayangi, entah apa yang dipikirkan seorang gadis itu hingga masih bertahan hidup sampai saat ini, hingga bertemu lah gadis it...