KEKHAWATIRAN-

920 88 12
                                    

Bahasa Indonesia 🌎
.
.
.
.
.

Bunuh diri? Fang tidak sebodoh itu untuk melakukan hal tersebut, karena ia masih memiliki mimpi yang belum tercapai didunia ini.

Pernah suatu hari ketika anak kelas 11 ditanya apa impian mereka? Semua menjawab dengan masuk akal terkecuali Fang.

"Impian saya cuma satu, mau dipanggil “adik” oleh abang sendiri dan dipeluk sama kaya pelukan 5 Tahun lalu."

Mungkin menurut mereka itu aneh tapi bagi Fang itu adalah impian yang saya ia inginkan dan berharap suatu hari nanti Kaizo bisa memenuhi keinginannya.

Bel istirahat berbunyi dan perut mereka juga berbunyi, semua murid-murid berhamburan keluar untuk pergi ke kantin.

Fang dan kawan-kawannya menikmati makanannya dibawah pohon yang rindang dan sejuk.

"Fang kenapa banyak luka ditubuh kamu?" Tanya Yaya khawatir, Fang selalu datang ke sekolah ditemani oleh luka dan memar yang bersarang ditubuhnya.

"Ermm… ini aku jatuh kemarin dari tangga, aku yang ceroboh juga sih." Jawab Fang santai dan lanjut memakan donat kesukaannya.

"Tapi…

Gopal mendekati Fang dan menyilak kerah baju Fang, terdapat memar dan juga luka seperti habis dipukul dengan sesuatu yang keras.

…Dibelakang leher kamu juga ada luka, kamu yakin habis jatuh dari tangga Fang?" Tanya Gopal.

Dengan segera Fang menepis tangan Gopal dan kembali merapihkan kerah bajunya.

"Yakinlah, kalian gak percaya?" Tanya Fang pada kawan-kawannya. Memang, yang lain tidak percaya akan perkataan Fang, tidak mungkin setiap hari Fang jatuh dari tangga kan?

"Abang Kaizo gak nyakitin kamu kan?" Tanya Boboiboy, Fang yang mendengarnya tersedak dan segera diberi minum oleh Gopal.

"Jangan ngawur deh Boboiboy, mana mungkin abang aku bikin aku kaya gini, abang aku tu sayang banget sama aku. Dia perhatian dan selalu baik sama aku, dia gak mungkin bikin hal kaya gini, kan aku udah bilang ini itu bekas jatuh dan juga kecerobohan aku." Jawab Fang.

"Oke Fang, kami percaya. Tapi, kalo ada hal yang terjadi kami mohon kamu mau cerita ya? Kita khawatir Fang." Ucap Yaya.

"Iya, untuk sekarang semuanya baik-baik aja." Jawab Fang tersenyum.
__________

Sekarang kelas olahraga dan anak-anak kelas 11 sedang bersiap ditengah lapangan.

"Aku bakal pastiin nilai olahraga kali ini, dapet 100 dan akan ngalahin kamu Fang!" Semangat membara Boboiboy.

Fang smirk, "Ngalahin? Gak salah denger nih? Yang ada aku bakal ngalahin kamu!" Tantang Fang.

Kelas olahraga dimulai dan Fang mulai berlari mengelilingi lapangan sebanyak 8 kali dan disusul oleh Boboiboy.

Boboiboy yang merasa bahwa badan Fang selalu oleng pun berusaha menyamakan lariannya dengan Fang tetapi Fang yang mengira bahwa Boboiboy ingin mengalahkannya pun semakin melajukan lariannya.

"Fang!" Teriak Boboiboy yang semakin khawatir ketika melihat darah yang memenuhi baju belakang Fang, pikiran Boboiboy bukan lagi soal kalah-menang melainkan kekhawatiran yang menyelimutinya.

Ketika hampir sampai diujung finish Fang semakin melajukan lariannya dan—

"Fang yang pertama sampai digaris finish."

Mendengar itu ia tersenyum dan semuanya menjadi gelap, Fang pingsan.

Semua rakan-rakannya menghampirinya dan membawanya ke uks, mereka yakin Fang memiliki masalah yang tidak pernah ia ceritakan.

"Coba hubungi abang Kaizo, mungkin Fang butuh istirahat." Saran Ying.

"Jangan!" Larang Boboiboy dan Yaya bersamaan.

"Jangan? Jangan kenapa?"

"Maksudnya biar Fang istirahat dulu disini, mungkin dia gak mau nyusahin abang Kaizo, yang ada nanti Fang dimarahin." Kata Yaya.

"Dey orang sakit mana ada dimarahin." Sahut Gopal heran, emang ada ya orang lagi sakit dimarahin?

Fang melihat semuanya putih, ia bingung sekarang berada dimana, ia takut.

"Ini dimana? Fang dimana?" Tanya Fang yang kemudia tempat yang semula putih berubah menjadi hitam keabu-abuan.

Tempat itu berubah menjadi sebuah masa lalu Fang dengan keluarganya yang masih cemara dengan Kaizo yang masih menyayanginya.

"A-abang, adik mau es krim!"

"No. Adik lagi sakit jadi jangan makan es krim dulu ya?" Kata Kaizo.

Fang merengek, "Mau es krim, pang mau es krim…"

"Kaizo, kenapa sama adik?" Lyna datang menghampiri keduanya.

"Adik mau es krim tapi kan dia lagi sakit ma, gak mungkin Kaizo kasih nanti yang ada malah makin parah sakitnya." Adu Kaizo yang mulai kebingungan melihat Fang menangis.

"Sayang, tunda dulu ya mam es krimnya, adik kan lagi sakit. Nanti kalo udah sembuh mama beliin banyak es krim, oke?" Bujuk Lyna, Fang yang terlampau bahagia pun langsung memeluk Lyna, janji Lyna pada akhirnya tidak terpenuhi karena kecelakaan itu.

Tiba-tiba tawa yang mengisi ruangan itu berubah menjadi kemarahan dan kemurkaan Kaizo pada dirinya, Fang melihat Kaizo yang memukul dirinya di basement dan mengurungnya selama 3 hari tanpa makan dan minum, dan berakhir dirumah sakit.

"Lo itu pembawa sial! Harusnya lo yang mati, bukan mama sama ayah." Teriak Kaizo.

"Gue benci lo Fang, gue jijik sama lo, gue harap lo segera mati!"

"Kehadiran lo disini bukan yang gue harapkan, gue benci sama lo Fang."

"Harusnya lo yang mati, sampai kapanpun gue gak sudi punya adik kaya lo."

"Gue bakal bikin lo menderita didunia ini sampai akhirnya lo bunuh diri, gue harap secepatnya lo mati."

"Jangan abang!!" Fang berteriak dan membuat kawan-kawannya terkejut, Fang sadar dari pingsannya.

"Fang kamu kenapa? Kenapa teriak?" Tanya Boboiboy panik, abang? Apa ada kaitannya dengan Kaizo dan juga luka?

"Ka-kalian? So-sorry bikin kalian panik, ak-aku cuma kecapean aja kok." Jawab Fang yang kemudian memberikan senyumannya.

"Kamu gak usah bohong Fang, kamu ada masalah kan? Cerita! Apa susahnya sih cerita sama kita?" Tanya Boboiboy lagi. Dia tidak bisa melihat sahabatnya seperti ketakutan dan juga khawatir setiap saat.

"Aku hubungi abang kamu ya? Biar dia jemput kamu disini dan kamu juga bisa istirahat." Kata Yaya yang mengeluarkan handphonenya.

"JANGAN YAYA!!" Teriak Fang tanpa sadar.

"Ya-yaya maaf, maksud aku gak usah. Aku sekarang udah baikan kok." Kata Fang tidak enak hati pada Yaya.

"Fang… sebenarnya kamu kenapa?" Tanya Yaya perlahan, ia yakin Fang memiliki masalah.

"Aku baik-baik aja, semua." Jawaban Fang membuat yang lain menghela nafas.
__________

"Aku baik-baik aja kan?" Tanyanya pada dirinya sendiri ketika menyadari ia mimisan kembali.

"Aku masih bisa bertahan lagi demi impian aku, kan?" Bisiknya.

"Aku mohon jangan mati sekarang, aku mau liat abang aku bahagia karena kehadiranku." Fang mulai menangis sendirian ditempat yang sunyi.

CADEAU POUR FRÈRE [KaiFang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang