O3 : Tamu Spesial

201 28 3
                                    

Berkomentarlah dengan bijak!

Dilarang menyebut nama asli tokoh di ranah Second Life!

***

Situasi menjadi sedikit canggung karena Dior yang menatap diam ke arah tamu 'spesial' yang diberitahu atasannya.

Mengetahui suasana berubah, Dior menyadarkan dirinya lalu tersenyum formal pada tamu 'spesial' itu seraya membungkuk sebagai bentuk kesopanan. Tak lupa juga mengucapkan maaf karena sempat melamun.

Usai dengan perkenalan singkat, mereka beralih tempat di ruang rapat untuk membahas lebih lanjut.

Perbincangan mengenai kelanjutan kerjasama antar perusahaan pun berjalan semestinya.

Sebagai calon mitra, Alzher diwakili oleh sekretarisnya pun menanyakan beberapa aspek penting dalam keberlangsungan proyek tersebut namun sekali-kali dirinya bertanya sendiri untuk memastikan dokumen yang sedang dibaca.

Dan Dior selaku sekretaris perusahaan bertanggungjawab untuk menjawab segala pertanyaan yang dilayangkan secara jelas dan padat.

Alzher pun mengangguk-anggukan kepalanya dan sesekali tersenyum tipis mendengar penjelasan Dior yang ia rasa sangat memuaskan.

Entah mengapa dirinya merasa bangga (?)

"Saya puas dengan penjelasan yang diberikan. Mungkin untuk kedepannya kita bisa menjadi mitra yang saling menuntungkan."

Ucapan yang dilontarkan Alzher pun membuat suasana tegang di ruang rapat itu menghilang secara perlahan.

Direktur Wesly Group memberikan isyarat kepada Dior untuk mengambil berkas kontrak yang akan ditandatangani oleh kedua pihak bersangkutan.

Dior dengan sigap melaksanakan tugas sang atasan lalu menyerahkan berkas kontrak tersebut kepada sekretaris Alzher dan membiarkan calon mitranya itu membaca isi dalam kontrak tersebut lalu ditandatangani.

Dior pun mengambil kembali berkas yang sudah ditandatangani agar segera diberi tanda tangan atasannya juga. Untuk mengambil berkas tersebut Dior mau tidak mau harus sedikit mendekat ke arah Alzher dan hal itu membuat Dior sedikit gugup karena Alzher dengan sembarangan terus menerus menatap ke arahnya.

Acara hari ini pun diakhiri dengan direktur Wesly Group dan CEO Heaven Labels saling berjabat tangan sebagai bentuk dimulainya Kerjasama antar perusahaan.

Dior tak melupakan etikanya untuk membungkuk sopan seraya tersenyum pada mitra baru perusahaannya.

Kedua mata Dior tidak sengaja beradu tatap dengan Alzher dan dirinya dapat melihat dengan jelas jika lelaki itu sedang tersenyum kearahnya.

Senyum yang sama seperti saat dirinya pertama kali bertemu dengan lelaki itu.

Sejak awal perbincangan ini dimulai bahkan saat Dior mengetahui Alzher tiba-tiba hadir di perusahaannya membuat dirinya kebingungan. Kejadian ini sama sekali tidak ada dalam scenario di kehidupan pertamanya.

Apakah ini akibat dari segala alur yang diubah oleh Dior? Jika benar, berarti dirinya sudah salah mengambil langkah.

Dior sama sekali tidak memikirkan hal seperti ini akan terjadi di saat pertama kali bertekad mengubah alur hidupnya. Jika hal ini terjadi, berarti di masa yang akan datang pun akan terjadi hal yang sama.

Setelah ini sepertinya Dior harus kembali berfikir dua kali untuk melanjutkan rencana yang sudah dirinya buat.

"Bagaimana Dior?"

Entah sudah sejauh mana Dior melamun hingga lupa jika kini dirinya masih dalam jam kerjanya.

"Ah..iya pak."

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang