Berkomentarlah dengan bijak!
Dilarang menyebut nama asli tokoh di ranah Second Life!
Spesial karena ngilang tiba-tiba, chap kali ini lebih panjang yaa :D
***
"Karena dirimu itu bajingan yang berani merusak kebahagiaan keluargaku!"
Jika saja Dior berani menjawab seperti itu, habis sudah rencananya nanti.
Dior mengedarkan pandangannya, melihat situasi aman atau tidak lalu kembali masuk ke dalam taman kaca dan tak lupa menutup pintu taman tersebut.
Kakinya kembali melangkah mendekati Alzher yang masih di posisi yang sama tempatnya berdiri. Dior berhenti di hadapan Alzher dan menyisakan jarak tiga langkah di antara mereka.
"Alzher, sepertinya dirimu lupa apa yang aku katakan saat pertemuan pertama kita dua tahun lalu."
Alzher menggelengkan kepalanya, "tidak, aku tidak lupa."
Mendengar jawaban Alzher membuat satu alis Dior terangkat.
"Jika sudah tahu, kenapa masih bertanya?"
Lelaki itu bergerak satu langkah ke depan. Tatapannya tertuju pada kedua mata Dior yang membalasnya dengan tatapan sengit.
"Alasanmu menolak tanpa alasan hingga kejadian masuk rumah sakit terasa sangat mengganjal. Kau tau karena apa? Karena ini."
Secara tiba-tiba Alzher menodongkan jari telunjuknya tepat di antara mata Dior.
"Tatapan matamu yang selalu terlihat seperti menahan emosi besar kepadaku, seolah aku sudah melakukan dosa besar kepadamu. Pada kenyataannya saat itu adalah baru pertemuan pertama kita tetapi dari tatapanmu itu kita seperti sudah pernah bertemu sebelumnya."
"Jelaskan padaku, kenapa kau sebegitu bencinya padaku?"
Penjelasan panjang nan lebar itu hanya Dior dengarkan tanpa berniat menjawab.
Hal itu membuat Alzher bertambah curiga dan penasaran dengan alasan dibalik semua itu.
Jika mengingat kejadian dua tahun lalu, rasanya Alzher tidak sanggup menceritakan karena peristiwa lamarannya ditolak oleh Dior berakhir tidak baik.
.
.
Dua tahun lalu, tepat di hari minggu, dimana hari yang sangat ditunggu oleh para pekerja untuk beristirahat seharian dan meninggalkan sejenak pekerjaan mereka.
Hal itu jugalah yang dilakukan oleh Dior dan hari itu termasuk hari spesial karena kedua orang tuanya datang jauh-jauh dari Perancis untuk menjenguknya.
Ayah, Ibu, bahkan kakaknya pun ikut terbang ke London demi menemuinya. Keluarga cemara itu berencana menghabiskan waktu mereka untuk berlibur.
Dior yang sudah lama tidak bertemu dengan keluarganya pun antusias mengajak mereka piknik di sebuah taman yang terletak di pinggir sungai dekat area gedung apartemennya. Taman itu selalu ramai pengunjung yang ingin bersantai dengan keluarganya dan Dior ingin pergi kesana bersama ayah, ibu, dan kakaknya.
Kedatangan ketiga anggota keluarganya Dior sambut dengan senyuman bahagia dan pelukan erat penuh kerinduan. Mereka berempat menikmati waktu santai di ruang tamu apartemen Dior sebelum pergi ke taman sesuai keinginan Dior.
Hingga di malam harinya mereka memutuskan untuk dinner di sebuah restoran mewah yang ternyata sudah direservasi oleh sang kakak jauh-jauh hari. Hal itu membuat Dior yang awalnya enggan itu mau tidak mau harus ikut karena merasa tidak enak kepada sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionKehidupan apa yang kamu inginkan? Bahagia? Menyenangkan? Memiliki suami dan anak lalu menghabiskam masa tua bersama orang terkasih? Itulah kehidupan yang diinginkan seorang wanita bernama Diorella Balter. Namun realita kehidupannya jauh dari mimpi y...