Berkomentarlah dengan bijak!
Dilarang menyebut nama asli tokoh di ranah Second Life!
***
Rintikan air hujan yang deras menghiasi langit London di sore ini. Cipratan-cipratan air yang berasal dari kendaraan berlalu lalang membuat suara gemericik air yang sangat mengganggu.
Kegiatan yang seharusnya dilakukan di luar rumah pun harus dibatalkan karena cuaca yang berubah secara tiba-tiba. Orang-orang yang berjalan dibawah payungnya dengan hati-hati memperhatikan langkah mereka agar terhindar dari kubangan air.
Sedangkan orang-orang yang sudah berada didalam kediaman masing-masing menikmati pemandangan hujan diluar sana ditemani segelas teh atau coklat panas. Rasa syukur mereka ucapkan karena tidak terjebak di bawah hujan yang sangat deras sore ini.
Waktu terus berlalu, jam menunjukkan pukul 7 malam, jalanan mulai senggang karena hujan yang masih terus turun dengan derasnya membuat orang-orang malas untuk keluar.
Dior pun merasakan hal yang sama, saat hujan seperti ini biasanya dia habiskan dengan menghadap laptop kerja ditemani susu panas favoritnya dan pemandangan kota London dari kamar tidurnya.
Namun kegiatan itu harus Dior nomor duakan untuk malam ini karena tuntutan janji dari seseorang bernama Alzher Hadeon.
Sejak masih di kantor sore hari tadi, Dior sudah berharap jika makan malam paksaan itu akan ditunda karena cuaca buruk. Namun sialnya, Alzher mengirimkan sebuah pesan yang berisi jika makan malam akan tetap dilakukan tanpa alasan apapun dan dia sendiri yang akan menjemput Dior. Entah dari mana pria itu mendapatkan nomor ponselnya.
Maka disinilah Dior berada, di dalam apartemennya dengan penampilan rapi dan rambut yang setengah digerai memandang balkon yang terpisahkan dinding kaca dengan rintikan hujan yang membasahi latarnya.
Dior mengenakan setelan dress dibawah lutut berwarna cream dan berlengan panjang. Rambutnya sengaja ia bentuk setengah digerai mengingat cuaca malam ini akan sangat dingin ditambah dirinya akan pergi keluar. Riasan wajahnya pun tidak tebal, hanya seperti saat dirinya berangkat kerja. Mungkin agak berbeda di bagian warna bibirnya yang memakai lipstick berwarna peach pink. Penampilan itu membuat Dior lebih terlihat segar walau kini raut wajahnya sangat datar dan memandang kosong ke arah depan.
Ingin tahu apa yang dipikirkan oleh Dior? Let me tell you.
Sesaat sebelumnya, Alzher mengabari jika dirinya sebentar lagi akan sampai di apartemen Dior. Setelah menerima pesan itu, Dior kembali memikirkan beberapa kejadian yang sudah menimpanya beberapa waktu lalu.
Dior menangkap kesimpulan jika dirinya mendapat akibat atau hasil dari apa yang sudah dirinya lakukan selama ini. Dior namai ini dengan hukum sebab akibat.
Alzher sekarang masih sama seperti Alzher dulu yang bertekad menghancurkan keluarganya, Balter family. Kenekatan Alzher waktu itu merupakan akibat dari penolakan kasar yang Dior lakukan dua tahun lalu. Tentu Dior tahu jika Alzher tidak akan semudah itu menyerah karena jika pria itu berhasil menaklukan seorang Diorella Balter, maka seluruh anggota keluarga Balter akan langsung tunduk patuh di kakinya.
Kali ini Dior akan berusaha sekuat tenaganya untuk menghindar dari pandangan pria itu dan mengurangi kemungkinan dirinya kembali tertangkap oleh Alzher. Apapun yang terjadi, jangan sampai dirinya lengah dan membuat celah untuk Alzher menghancurkan keluarga tersayangnya.
Makan malam ini akan menjadi interaksi terakhirnya dengan Alzher. Mungkin untuk beberapa waktu kedepan akan sulit baginya untuk menghindar karena Dior yakin pria itu pasti akan sering berkunjung ke Wesly Group dengan dalih ingin melihat progres dari proyek perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionKehidupan apa yang kamu inginkan? Bahagia? Menyenangkan? Memiliki suami dan anak lalu menghabiskam masa tua bersama orang terkasih? Itulah kehidupan yang diinginkan seorang wanita bernama Diorella Balter. Namun realita kehidupannya jauh dari mimpi y...