Keesokan harinya.
Tyler terbangun dari tidurnyaa, pria itu memegang kepalanya sendiri yang masih sedikit pusing. Dia langsung menuju dapur dan mencari sesosok adiknya.
"Rose... Rosee...." Teriak Tyler duduk di meja makan dan memakan beberapa roti di atas meja makan.
Semenjak kepulangan nya kemarin, Er baru sadar bahwa ia tak melihat Rose sama sekali.
Er mengambil ponsel dan menelpon Caroline untuk menanyakan hal ini, namun Caroline menjawab jika Rose tidak bersamanya.
"Sial, telepon Rose berdering namun tak ada jawaban." Geram Tyler karena sedikit khawatir.
Tyler menelpon seluruh anak buahnya dan memerintahkan mereka semua untuk mencari Rose.
Di sisi lain.
Di ruang Meeting hanya ada Matteo dan Emuel, Emuel menceritakan kejadian sebenarnya yang terjadi pada dirinya, hingga ia bertemu dengan Rose adik Tyler Gunvor.
"Aku turut bersedih atas kejadian yang menimpa adikmu El, Tyler Gunvor. Tidak salah jika dia adalah pria yang bejat dengan kedua temannya." Ujar Matteo melihat mata El mulai berkaca-kaca.
El mencoba menahan air matanya. "Sudahlah, aku tak ingin membahas adikku."
"Tapi apakah kau yakin? Kau akan melakukan ini dengan Rose? Apakah kau siap dengan konsekuensi ini El? Keluarga Gunvor bukanlah keluarga yang sembarangan." Kata Matteo menjelaskan dan sudah mengenal rumor keluarga Gunvor.
"Aku sangat yakin Matteo, terkadang kita hanya perlu tak berperasaan saat melakukan dendam, agar dendam itu menjadi lebih sempurna." Perjelas Emuel dengan sungguh-sungguh.
Matteo terdiam, ia sudah tak bisa berkata-kata lagi di depan Emuel.
Emuel berdiri dan berjalan menghampiri Rose di ruang make up, disana terlihat Rose begitu malas dan tak bersemangat.
"Keluar kalian!" Perintah Emuel kepada seluruh crew make up, seketika mereka pergi dari ruangan itu.
"Pulangkan aku!" Kata Rose.
Emuel duduk di sebelah Rose dan memutar kursi gadis itu tepat di hadapannya. "Kenapa? Ini adalah bagian dari pekerjaan Rose, lagipula mengapa kau takut? Aku juga tidak mengigit." Goda Emuel dan mengangkat roknya.
Cpack....
Rose menepuk tangan Emuel seketika, "Lancang!"
Emuel tertawa melihat reaksi gadis itu, rasanya mainan baru ini sungguh menyenangkan bagi Emuel.
Rose menangis di hadapan Emuel dan merapatkan pahanya. "Kakak, aku mau pulang." Tangis Rose.
"Kau ini cenggeng sekali." Balas Emuel melirik gadis itu benar-benar menangis.
"Baiklah begini saja, kau nanti kuantar pulang, tapi kau harus berpamitan pada kakakmu bahwa kau baik-baik saja, kau harus mencari alasan apapun itu untuk tinggal bersama ku." Kata El menepis tangan Rose yang berusaha menutupi paha seksinya.
"Jika aku tidak mau?" Jawaban Rose yang begitu polos.
"Jika aku bisa menyekap mu tanpa mengenal mu terlebih dahulu, maka aku akan dengan mudah menculikmu jika aku mengetahui semua identitas mu, pikirkan itu." Ancam Emuel agar Rose menuruti perintah nya.
Tenang saja, Emuel juga bukan pria bodoh yang akan melepaskan Rose secara cuma-cuma, tentu itu sudah ada di dalam rencana Emuel.
Rose berpikir keras, dan melirik Emuel. "katakan padaku, jika aku tidak mau, kau akan membunuh keluarga ku?"
Emuel menggeleng. "Mungkin aku akan membunuh seluruh keluarga mu, tapi tidak sekarang, aku suka dengan permainan." Jawab Emuel mengambarkan sesosok dirinya yang suka dengan hal-hal kepuasan.
"El, waktunya casting." Teriak Matteo di luar pintu.
Seluruh crew Demon Entertainment sudah berkumpul di lokasi syuting, Rose memakai baju pengantin nya sesuai instruksi yang ada dalam naskah. Gadis itu terlihat cemberut dan kesal, pasalnya dikatakan bahwa ia akan debut enam bulan lagi, namun hal ini secara dadakan.
"Emm.. tuan Matteo, siapa partner ku? Bukankah seharusnya aku tidak memerankan peran ini." Ucap Rose menutup dadanya sendiri yang sedikit terbuka.
"Aku, kenapa? Kau tidak suka?" Balas Emuel tiba-tiba muncul.
"El, gilaaaaaaaa...." Geram Rose meremas gaun pengantin nya.
"Matteo, atur sesuai rencana ku." Ujar El dan menarik kasar tangan Rose.
"Ayo!" Paksa El.
Dengan sesuai misi yang sudah dikatakan El terlebih dahulu, Matteo mengatur rencana itu dengan baik.
"Camera roll action." Teriak Matteo menghadap layar dan duduk di depan.
El segera menyiapkan diri untuk melakukan aksinya, pria itu mendekap tubuh Rose secara kasar. "Oh... Jadi ini, istri yang akan menikah denganku." Ucap El benar-benar mencekram lengan Rose,
Orang-orang di sekitar hanya biasa saja karena mengira itu hanyalah acting."El sakit, lupakah kau ini hanya acting." Bisik pelan Rose kesakitan.
"Jawab aku! Jadi apakah kau yang akan menjadi istriku?" Ketus El meninggikan suaranya.
Rose hanya menahan rasa sakit itu di depan orang-orang. "Iyah, benar... Aku....." Kata Rose menahan rasa sakit.
"Kau perawan?" Tanya El dengan enteng.
Seketika mata Rose membulat sempurna. "Pertanyaan itu tidak ada dalam isi naskah." Kata Rose pelan.
"Cut... Cut...." Matteo menghentikan aksi mereka, dan Emuel melepas cengkraman itu seolah berperilaku profesional di depan semua orang.
"Ayolah Rose, mengapa actingmu sangat kaku." Ucap Matteo mengulung kertas di depan dan memukulnya di gagang kursi.
Rose hanya diam, gadis itu binggung dengan dirinya sendiri, dia ingin sekali kabur dari tempat ini, tapi ia sudah menandatangani sebuah perjanjian kontrak.
"Camera roll action." Kata Matteo mengangkat tangan.
Emuel dengan sigap mendorong tubuh Rose terbentur tembok di belakang. "Baiklah, pernikahan ini hanya pernikahan palsu, ingat itu." Kata Emuel sengaja menekan pundak Rose dengan serius.
______________________________________
TBC
IG: HES_REE
FOLLOW ME UNTUK TETAP MEMBACA CERITA INI YA🤩🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Behavior
Romance21+❗"Aku bisa membuatmu terkenal, tapi aku akan menyetubuhimu kapan pun aku mau." Emuel Desmon Hanya kegelapan dan malam yang menyelimuti hati Emuel, setelah kematian sang adik yang bunuh diri akibat diperkosa dan kehilangan cinta sejatinya. Setelah...