💙💙Happy Reading💙💙
Jam kosong adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh murid. Dalam beberapa jam ke depan, XII TEI 1 akan terdengar ricuh karena Pak Icad tidak dapat hadir.Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh beberapa murid untuk melakukan kegiatannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh rombongan Fadhil yang berkumpul di barisan belakang. Tidak hanya itu, beberapa murid juga memilih untuk menikmati keindahan alam dalam mimpi mereka.
Namun berbeda dengan yang dilakukan oleh Charissa, gadis itu justru tengah asik dengan ponsel yang sedang ia genggam.
"Ini seriusan tugas bikin poster dikumpulin sekarang?" tanya Salsa yang diangguki oleh Charissa.
"Kerjain aja, bikin poster doang gampang," sahut Charissa.
plak
Salsa memukul pelan bahu Charissa, "Yaiyalah gampang, lo kan udah sering bikin yang kayak begini, Cha!"
Charissa menghela napas panjang lalu meletakkan ponselnya di atas meja, "Cari point pentingnya aja, terus abis itu tinggal lo edit sedikit biar keliatan lebih aesthetic,"
"Terserah lo dah, Cha!"
Pak Icad memang sedang berhalangan untuk hadir namun beliau tetap memberikan tugas agar kondisi kelas tetap kondusif atau paling tidak, tidak mengganggu kelas lain yang sedang melakukan Pembelajaran.
Sembari mengulum permen di mulutnya, tangan Charissa dengan lincah mengerjakan tugas itu dengan mudahnya. Tak lupa juga ia mendengarkan lagu-lagu dari idola favoritnya.
"Materinya cuman ini doang? apa nanya ke Ibra aja ya," gumam Charissa sembari membolak-balikkan buku paket.
Charissa bangun dari kursinya untuk ke tempat dimana Ibra berada dengan membawa buku paket di tangannya.
"Bra, materi cuman yang kerja keras dan bertanggung jawab doang kan?" tanya Charissa.
"Iya, cuman itu doang kok. Lo udah selesai emangnya?" lanjut Ibra.
"Belum, paling sebentar lagi juga gue selesai. Yaudah deh gue balik lagi mau ngelanjutin," ujar Charissa yang diangguki oleh Ibra.
Saat Charissa ingin kembali ke tempat duduknya, ia tidak sengaja berpapasan dengan Jefran.
"Udah selesai, Cil?" tanya Jefran.
Charissa menggelengkan kepalanya, "Jefran udah selesai emangnya?"
"Selesai dari mana, dari tadi aja gue mabar sama Gara," sahut Jefran sembari terkekeh.
"Bukannya ngerjain malah mabar," cibir Charissa.
"Biarin sih, coba gue mau liat punya lo, Cil," sahut Jefran.
Charissa menyodorkan ponselnya kepada
Jefran, "Nih, liat aja sendiri.""Bagus, bikin gue juga dong," ujar Jefran yang disertai sedikit candaan.
"Boleh-boleh aja, asal kasih Chacha lolipop dulu," sahut Charissa.
Mata Jefran membelalak ketika mendengar ucapan Charissa, gadis ini sadar atau tidak mengucapkan itu semua. Jefran mengatakan itu hanya sekedar candaan semata saja, justru respon yang Charissa berikan diluar ekspetasinya.
"Bercanda doang gue, Cil," ujar Jefran disertai kekehan kecil.
"Tapi Chacha nggak bercanda Jefran."
"Udah sana balik, makan permen kek atau nonton drakor gitu," ujar Jefran sembari memberikan ponsel Charissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionPertemanan antara laki-laki dan perempuan tanpa melibatkan perasaan sepertinya mustahil. Mungkin salah satu dari mereka kalah akan pertahanannya selama ini. Jefran nama laki-laki itu. Laki-laki yang berhasil membuat seorang gadis bernama Charissa ja...