Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━ ❬ yang kembali ❭
❛ piearinejjang
TUK
Pensil kayu yang sudah habis setengahnya menyentuh dahan yang ia duduki.
Duduk sembari menggambar keindahan surga dari keluarga terhormat Henituse. Gadis kecil dengan surai pirang panjang bergoyang mengikuti arah embusan angin, netra zamrud penuh kepolosan menatap kagum segala hal yang ada dalam matanya.
Burung-burung cantik berterbangan ke sana kemari, tak lupa dengan kupu-kupu yang hingga di mahkota bunga warna-warni. Lalu aliran tenang nan jernih air danau, berbagai pepohonan dan berry yang cantik tertangkap pada mata polosnya. Ini adalah keindahan yang kesekian kalinya ia lihat di Henituse.
Entah kenapa segalanya di Henituse sangat indah baginya. Dirinya .... Sangat bahagia rasanya dalam lubuk hati kecil milik Si Gadis.
Dirinya mendapatkan kebahagiaan berkali-kali lipat di Henituse. Salah satunya dirinya bertemu dengan seseorang yang tulus kepadanya.
Tampang memang seperti tokoh jahat dalam cerita kanak-kanak, namun hati yang tersembunyi dari rupa itu sangatlah hangat daripada api di perapian. Dia adalah Bill Remmer, biasa ia panggil Paman Bill.
Dia adalah orang yang paling tulus di dunianya. Dia adalah orang yang hangat walaupun penyampaiannya kadang terbilang kasar jika untuk anak-anak. Namun, tetap saja dia adalah orang yang paling tulus di dunianya.
Paman Bill adalah seseorang yang memperlakukannya selayaknya manusia kedua setelah seorang orang tua meninggalkannya.
Dirinya sangat bersyukur bersama dengan Paman Bill kali ini setelah kehidupannya yang berkali-kali berpindah dari tangan ke tangan yang lain dengan penuh luka mendalam menyayat raga dan hatinya.
"Eh, sekarang sudah mau sore!" Gadis kecil berusia 12 tahun itu dengan cekatan membereskan barang-barangnya, menuruni pohon yang terbilang cukup tinggi untuk anak-anak seusianya.
Ia segera berlari pergi ke 'rumah' untuk membantu Sang Paman. Entah apapun pekerjaannya, ia akan selalu berusaha untuk membantu.
Mencuci piring, menyapu, mengepel dirinya bisa! Percayakan saja, dirinya sudah terbiasa melakukannya di rumah orang-orang yang menampung gadis malang alias dirinya sendiri.
"Paman! Selamat sore!" Pemilik surai pirang itu memasuki suatu rumah.
Meletakkan barang-barangnya di meja kamarnya, ia berjalan menuju ke dapur untuk membantu Sang Paman yang mungkin sudah kembali ke rumah. Ah, untuk mengecek cucian pirang yang mungkin ada.
Di depan suatu meja makan, terlihat seorang pria dewasa yang sibuk menyiapkan suatu makanan. Tampangnya memang sedikit galak, namun dia baik. Siapa lagi jika bukan Paman Bill.
"Mandilah terlebih dulu, lalu makanlah cepat, (Name)." (Name) gadis pirang itu mengangguk.
Gadis kecil itu sangat ceria, bahkan setelah diterpa badai alami dari kerabat-kerabatnya.
BYURRR!!
"HAHAHAHA!!" Anak-anak dari keluarga kerabat pertama yang merawatnya menceburkannya ke suatu kolam alih-alih penyambutan dan lelucon konyol yang menghibur.
PRAK!
Tes ... Tes ... Tes ...
Pecahan botol kaca, aroma alkohol kuat, dan tetesan darah. Hari-hari suram yang berakhir setelah empat hari setelahnya.
"Kau gila?!! Apa kau ingin membunuhnya??"
"Ah! Diam! Jangan ganggu aku!" Wajah memerah mabuk itu lebih menakutkan daripada tetesan darah dari hidung dan lebam pipinya.
Menakutkan ....
BYUR!
PRANG!
PLAK!
"Ah, dia akan pergi? Sayang sekali ...."
"Kita tidak bisa bermain lagi, ya?" Semuanya sangat menakutkan dan membuatnya ingin kabur secepatnya dari penjara sementara ini.
Semuanya menyakitkan.
Tapi.
(Name) menatap pada roti dengan selai berry kesukaannya. Matanya terasa perih. Ia tidak merasakan sedih, namun rasanya ingin menangis. Menangis kalau mengingat hari-hari sebelum ia bertemu dengan Paman Bill, menghantui seperti trauma yang tidak akan padam.
Ia melahap rotinya secara perlahan, menikmatinya dengan senyuman yang terukir manis.
Sekarang dirinya merasa sangat bahagia.
Dirinya berharap hari-hari kedepannya akan menyenangkan seperti ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— 558 words 12224
pendek ya? Iya. Tapi, chapter kedepannya mungkin 1000 kata ada lah, hehe.