Happy reading....
“Untuk pertama kalinya
Aku terpikirkan orang
Baru saja kutemui.”
~ChenZheyuan***
Pukul 10.45
“Nona, apakah yakin tidak mau saya tungguin?” ucap Pak Bei, sekali lagi menyakinkan Nona-nya. Dia adalah salah satu supir kepercayaan keluarga Zhao yang kini ditugaskan menjadi supir pribadi Zhao Lusi.
“Hmm, cepat kau pergi saja sana.” Lusi mengusir Pak Bei dengan gerakan tangannya, karena matanya fokus memandangi gedung tinggi dihadapannya.
“Baiklah, kalau begitu jika sudah selesai acaranya, telpon saya saja, bagaimana?” Pak Bei kembali bernegosiasi, karena dia tidak mau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada majikannya.
“Hǎo de (Baik),” jawab Lusi dengan cepat. Bodoamat lah yang penting dia ingin supirnya itu cepat pergi, masalah pulang suka-suka dirinya lah nanti.
“Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu."
“Hǎo de, xiǎoxīn diǎn (Baik, hati-hati).”
Setelah kepergian supirnya, barulah Lusi memasuki gedung Caffe tempat dimana dia akan bertemu klien Kakaknya, yang kini akan menjadi klien dirinya.
Sesampainya di dalam, Lusi menatap sekitar, mencari orang yang akan dia temui. Namun, karena tidak tahu dia pria atau wanita, dan orangnya seperti apa, akhirnya Lusi memilih duduk dulu di meja samping jendela yang tak jauh dari pintu masuk. Lusi mengeluarkan ponselnya dan berinisiatif menanyakannya pada Yang yang.
Ài de núlì :
Kak, seperti apakah
orang yang akan kutemui
hari ini? Eum, atau dia
berpakaian seperti apa?Kau tinggal tunggu saja,
Sekretaris Xu sudah
memberitahu orang itu
ciri-ciri kau.Hǎo de
(Baik)Satu hal lagi,
jangan terlalu banyak tingkah
karena klien satu ini tidak suka
berbasa-basi. Jadi, kalau sampai
dia membatalkan kontraknya
aku tidak akan kaget, karena
pastinya kau sendiri yang
mengacaukannyaApa maksudmu?
Lihat saja, aku pasti
akan membuatnya bekerja
sama!“Huft! Apa-apaan maksudnya ini? Tidakkah dia tahu adiknya yang imut ini bisa bersikap tegas soal pekerjaan?” Lusi mematikan ponselnya dengan kesal, dia tidak terima kinerjanya diremehkan. Lihat saja, jangankan kontraknya, hatinya pun pasti bisa aku menangkan haha, pikirnya dengan tengil.
“E-eh, tapi? Bagaimana jika orang ini bukan laki-laki? Atau kalaupun laki-laki sudah sangat tua? Ahh, sudahlah, apa yang sebenarnya sedang kupikirkan!” Lusi menggelengkan kepalanya setelah berbicara random sendiri.
Beberapa menit terdiam, Lusi melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, lima menit lagi menunju jam yang dijanjikan.
Lusi mengernyitkan dahinya saat terpikirkan sesuatu. Apakah Kakaknya berniat menjalin kerjasama dengan orang yang tidak konsisten? “Lihat saja, jika telat, aku sendiri yang akan membatalkan kontraknya!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love's Destiny Journey (YuanLu)
RomanceNote: Cerita ini hanya untuk bersenang-senang, tidak untuk menyinggung Aktor/Aktris favorit lainnya,,, (Usahakan follow sebelum baca, jangan lupa juga tinggalkan jejaknya) Zhao Lusi, adalah seorang gadis yang beranjak dewasa juga sangat terkenal den...