PROLOG

39 5 0
                                    

10 tahun yang lalu.

Gadis kecil berlesung pipi itu dengan ceria menggandeng tangan seseorang di sebelahnya. Mereka mengelilingi sebuah taman yang begitu indah yang letaknya di negara bak surga, Swiss.

"Pelan-pelan Hana, nanti jatuh." Pria itu sedikit berlari mengikuti aluran tangan Hana.

Sampai lah mereka disebuah permainan anak-anak. Hana mengarahkan gandengannya ke sebuah ayunan.

"Kak Dio, mainin ayunannya!", Dio tersenyum dan mengayunkan ayunan kecil di depan dirinya dengan hati-hati.

"Lebih kencang kak!", Dio menghela nafas ia tetap kekeh memelankan ayunan itu takut terjadi sesuatu terhadap adiknya.

"Nanti kamu jatuh Hana!"

Hana memelas ia tetap teguh pada keinginannya, kakinya ia mainkan ke tanah  agar ayunan itu semakin kencang. Lima kali permainan, semakin kencang saja. Dio dibelakang yang sedikit cemas ia langsung menghentikannya.

"Sudah Hana, yuk kita ke tempat mama."

"Tapi Hana masih mau main ayunan.", Hana sangat susah dibujuk, Dio tidak ada ide untuk merayu Hana dengan cara apalagi agar adik angkatnya itu mematuhi perintahnya.

Kali ini berhasil, Hana mengiyakan ajakan Dio untuk pergi ke spot yang letaknya tak jauh dari taman bermain itu.

Jika bertanya bagaimana mereka bisa menjadi saudara angkat? Hana dan Dio adalah tetangga dekat. Keluarga Hana sangat percaya pada pemuda yang baru berusia dua puluh tahun itu, karena kasih sayangnya yang tulus terhadap putri sulung mereka.

Kini Dio mengajak Hana ke sebuah pondok kecil yang didepannya dipenuhi taman bunga matahari.

Mereka berdua duduk bersebelahan, tidak ada percakapan yang terucap. Dio asik dengan dunianya sendiri. Hana hanya melamun memainkan rambut panjang yang terkepang dua miliknya.

"Kak Dio!"Hana mendekatkan posisi duduknya hingga bahu keduanya bersetuhan.

"Hmmm?", sahut Dio tanpa mengarahkan matanya ke Hana. Ia tengah asik membalas SMS dari seseorang.

Hana merasa terabaikan. Gadis berusia sepuluh tahun itu berdiri dan berjalan ke belakang Dio. Hana menyipitkan matanya sedikit mendongakkan kepalanya melihat apa yang Dio lakukan dengan ponselnya.

Hana justru curiga karena Dio terlihat senyam-senyum memandangi benda pipih itu dihadapannya.

"Cie-cie, kak Dio punya pacar ya? Manggilnya sayang-sayangan!", Dio terkejut Hana sudah berada di belakangnya. Ia buru-buru memasukkan ponsel itu kedalam saku celana levis miliknya.

"Tau apa kau anak kecil!", ejek Dio menjulurkan lidahnya ke Hana.

Hana memudarkan senyumnya merasa jengkel, bukan karena cibiran yang Dio berikan melainkan ia seperti iri melihat Dio memuji orang lain.

Keheningan terjadi lagi.

"Kak Dio, Hana mau nanya sesuatu?", ucapan Hana berhasil memecah hening yang terjadi kedua kalinya.

Pertanyaan gadis kecil itu membuat Dio sedikit mengerutkan keningnya.

"Apa?"

"Kak Dio kalo udah punya pacar jangan lupa sama Hana ya?", ucap Hana menundukkan kepalanya. Raut wajah Hana  tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Dio heran, sejak kapan Hana menjadi adik perempuan yang cemburuan seperti ini? Yang membuat Dio tambah heran adalah ekspresi Hana bukan seperti seorang adik yang cemburu kepada sang kakak namun seperti kecemburuan lain yang tak bisa Dio jelaskan.

Dio menarik tangan Hana untuk duduk dipangkuannya, tangan pria itu terangkat membelai lembut surai panjang yang terkepang dua milik adik angkatnya.

"Kakak janji, akan dan terus bersama mu Hana. Selamanya!" Dio mengecup pucuk kepala gadis kecil itu dengan gemas.

Hana yang merasakan itu membuat pipi merah meronanya semakin menyala. Hana salah tingkah.

Dengan wajah yang masih memerah dan mengeluarkan senyuman lugunya. Hana mendekatkan wajahnya ke telinga Dio.

"Hana tidak akan membiarkan orang lain  dekat dengan Kak Dio, tidak akan!"

Setelah bertahun-tahun hanya menjadi pembaca Wattpad, gua gamau begini terus. Apalagi sekarang banyak novel-novel yang sudah dipublikasikan, rasanya pengen bgt kyk mereka menjadi penulis sukses. Ini karya terbaru dari gua dan gua harap kalian bisa menikmati hasil kegabutan ini. Jangan lupa di vote ya guys, jika ada kesalahan bisa dikoreksi lewat komen😚

Selamat membaca🥰

Eternal Love | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang