bab 9 : rasa iri

101 13 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Saat keluar dari ruangan Laura melihat ke arah bulan malam yang cantik dengan bulan yang bersinar terang dan bintang-bintang yang menghiasinya

Laura merasa tenang dia berdiri sambil menutup matanya

Merasakan tenang nya malam yang berbintang dan angin malam yang menerpa rambut Laura yang bergoyang-goyang dengan lembut

Saat sudah merasa tenang dan rasa lelahnya mulai hilang Laura membalikkan badannya. Laura melihat seseorang yang sedang memandang ke arahnya

Laura pun tersenyum tipis yang masih bisah di lihat orang dan  angin yang menerpa menambah kesan ya tersenyum ke pada seseorang yang berada di hadapan nya

Di tempat lain terlihat seorang pria berambut kuning dengan mata biru permata nya sedang berjalan-jalan ke luar karena bosan berada di dalam aula

Hingga jalan nya terhenti dan matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang berdiri membelakanginya

Surai coklat yang berterbangan dan hembusan angin yang lembut

Claude melihat ke arah anak bersurai coklat yang sedang membelakanginya , terlihat gadis itu berbalik arah

Kini pandangan Laura dan claude bertemu satu sama lain. Claude terlihat terkejut saat melihat senyum gadis yang berada di depannya

Senyum yang tipis dengan tatapan mata yang sendu dan Surai yang bergoyang-goyang dengan lembut

Claude melihat sosok Diana yang berada di dalam diri gadis yang tersenyum padanya

Sosok yang di rindukan claude dan sosok yang sangat di cintai claude

" Diana " gumam claude pelan

Bayang Diana perlahan menghilang dari diri gadis bersurai coklat yang berada di depannya

Claude berjalan mendekati gadis bersurai coklat dengan tatapan yang tidak bisah dia artikan rasa rindu , sendi , dan yang lainya

" Apa yang sedang kau lakukan ? " Tanya claude

Gadis berambut cokelat itu membungkukkan badannya memberi hormat

" Saya hanya sedang mencari angin yang mulia " Jawab nya sambil mengangkat mengangkat kembali badannya

Claude melihat mata anak yang berada di depannya mata yang tidak menunjukkan rasa takut sama sekali saat melihat nya

Berbeda dengan orang-orang yang takut saat melihat nya justru anak yang berada di depannya saat ini adalah anak yang tidak memiliki rasa takut sama sekali

" Kalau boleh tau ? Apa yang sedang yang mulai lakukan " ucap Laura

" Hanya mencari udara segar" jawab claude

Di tempat athanasia ia sedang berjalan menyusuri tempat mencari keberadaan sang ayah yang tidak terlihat dari tadi Padahal katanya hanya mencari angin sebentar

" Di mana sih papa " ucap athanasia mencari kepada sang ayah yang tidak terlihat hingga dia melihat sang ayah

" Pap-" ucap athanasia terhenti saat melihat ayahnya sedang berbicara oleh seorang gadis bersurai coklat

Ayah nya terlihat mengobrol asik bersama dengan seorang gadis bersurai coklat yang membuat athanasia mengepalkan tangannya

Bagaimana jika ayahnya akan menyayangi jennette ketimbang dirinya? Bagaimana jika nanti dirinya di benci? Bagaimana jika dirinya mati di usia 18 tahun seperti alurnya

Berbagai pertanyaan muncul di pikiran athanasia

" Jennette " gumam athanasia yang mengira bahwa yang berbicara dengan sang ayah adalah jennette orang yang akan merebut ayahnya

Who Made Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang