eps 29

21 2 0
                                    

Seorang dokter pun keluar dari ruangan, leo melepas pelukan nya, dia berdiri dan bertanya kepada dokter tersebut.

"Dok, gimana keadaan teman saya" tanya leo

"Keadaan nya tidak cukup buruk, tapi dia perlu di rawat agar kondisi dia stabil" jawab dokter tersebut

"Lakukan yang terbaik untuk teman saya, dok" ucap leo

"Kami ada melakukannya dengan baik" jawab dokter tersebut

"Dok, apa kita boleh masuk" tanya tristan

"Untuk sekarang jangan dulu, kalian boleh menjenguk nya setelah dia pindah ke ruang rawat" jawab dokter tersebut

"Baik, dok" ucap tristan

"Kalo begitu saya permisi" ucap dokter tersebut

"Iya" jawab leo

Setelah menunggu akhirnya felix di pindah kan ke ruang rawat nya. Kini mereka semua ada di ruang rawat felix

"Gw tlpn ortu nya felix dulu ya" ucap leo dan pergi keluar ruangan

"Kak..., bangun dong" ucap aurora sedih melihat kondisi felix, kini dia duduk di kursi deket felix

"Maaf kak, ini salah gw" ucap aurora semakin sedih

"Udah ra, jangan salahin diri sendiri lagi" jawab langit dan menghampiri aurora

"Tapi bang, kak felix begini gara-gara gw" ucap aurora dan melihat felix

"Udah ra jangan nangis lagi" jawab langit, dia berusaha untuk membuat aurora berhenti menangis

"Maaf ini salah gua, maaf kak" ucap aurora pelan namamu terdengar oleh tristan dan langit

"Stop, nyalahin diri sendiri" udah tristan

Leo yang tadi keluar udah menelfon ortu nya felix kini sudah kembali

"Gimana" tanya tristan

"Mereka gk bisa kesini" jawab leo kecewa

"Gila, anaknya sakit bukan nya nemenin malah sibuk kerja" ucap zayn

"Eh, bahasa lu gk sopan anjirr" ucap angkasa

"Ya maaf, abis gw gereget sama mereka, sibuk banget sama pekerja anjirr" jawab zayn

"Hiks..., Hiks..." suara aurora nangis

"Dek, udah jangan nangis" udah leo, dan menghampiri aurora

"Bang, kak felix kapan sadar nya" tanya aurora

"Abang juga gk tau, kita do'ain aja ya semoga dia cepet sadar" jawab leo dan diangguki oleh aurora

"Woy lu pada ada yang laper gk, gw laper nih" ucap bintang tiba-tiba

"Makan mulu kerjaan lu" ucap zayn

"Biarin lah, eh kantin yuk" jawab bintang, dan dia mengajak ganus serta aurora untuk ke kantin rumah sakit

"Yok lah" jawab zayn

"Serah" jawab tristan

"Boleh tuh, gw juga laper" jawab angkasa

"Gas lah" jawab langit

"Ayok aja" jawab leo

"Kalian aja, gw mau disini" jawab aurora

"Lah, kenapa gk ikut ra" tanya langit

"Gpp" jawab aurora

"Entar gw bawain aja ya" ucap leo

"Hm" jawab aurora

Genus pun pergi ke kantin, dan sesampainya mereka di kantin mereka langsung memesan makanan, dan memakan nya.


"Leo, ortu nya felix bilang apa aja tadi" ucap bintang kepo

"Kepo amat lu" jawab zayn

"Dih, biarin aja sih" ucap bintang bodoamat sama ucapan zayn tadi

"Tadi.., bokap nya felix bilang..." ucap leo

Flashback

Tlpon
Malik bokap felix


"Halo om selamat malam" leo

"Iya selamat malam, ada apa leo" malik


"Om, felix masuk rumah sakit, apa om bisa kesini" leo

"Dia kenapa" malik

"Kecelakaan om" leo

"Ceroboh, maaf tapi saya sedang sibuk" malik

"Tapi om" leo

"Saya dan istri saya lagi sibuk" malik

Kalian traktir yang leo dengar sebelum malik mematikan telpon nya

Off Flashback

"Kok bisa ya mereka lebih milih pekerjaan dari pada anak nya sendiri" udah langit

"Ya mana gw tau" jawab leo

"Tapi gw kasian liat felix" ucap angkasa

"Sama bukan lu doang kok" jawab zayn

Di sisi lain aurora terus saja menangis berharap felix sadar

"Kak..., bangun doang" ucap aurora memegang tangan felix

"Kak, maaf. Hiks..., Hiks..." ucap aurora menangis

"Kaka, bangun" udah aurora mengerak gerakan tangan felix pelan

Berapa saat setelah aurora mengucap kalimat itu, tangan felix bergerak, dan membuat aurora menatap felix


"Kak" panggil aurora

"Emmm" felix tersada dan melihat aurora yang berada di samping nya

"Kak, beneran udah sadar" tanya aurora, dan di angguki oleh felix

Aurora senang karena felix sudah sadar, karan kesenangannya itu dia bangun dan memeluk felix yang masih terbaring di tempat tidur

"Maaf kak, Hiks..." ucap aurora nangis di pelukan felix

"Udah jangan nangis" jawab felix, dan membalas pelukan aurora. Felix mengelus surai rambut panjang aurora dia melakukan itu agar aurora merasa lebih tenang

"Makasih, kak udah maafin aku" ucap aurora lembut, dan melepas pelukan dan duduk kembali

"Sama-sama, jangan nangis lagi ya nanti cantik nya ilang loh" jawab felix sambil mencubit pipi aurora

"Kak..., kok di cibit sih sakit tau" ucap aurora cemberut, dan memegang pipi nya

"Abis nya lucu sih, hahaha" jawab felix tertawa kecil.

"Gk, mana ada lucu" ucap aurora, dengan pipi memerah seperti tomat

"Hahaha, liat pipi mu, kayak tomat rebus" ucap felilx tertawa meliat muka aurora, sedangkan aurora menahan malu

"Kak.., udah ih" ucap aurora malu

"Iya iya" jawab felix, dan tersenyum meliat aurora. Aurora yang merasa diliatin tun nambah salting

"Kak.., jangan liatin aku" ucap aurora, dan berusaha untuk tidak melihat felix. Sedangkan felix hanya tertawa melihat tingkat aurora

Nunggu kelanjutannya? Jangan lupa vote, bintang, dan komen nya ya.

aurora X felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang