eps 30

22 3 0
                                    

"Kak.., jangan liatin aku" ucap aurora, dan berusaha untuk tidak melihat felix. Sedangkan felix hanya tertawa melihat tingkat aurora

"Hahaha, iya iya" jawab felix masih tertawa

"Kak..., udah ketawa nya" ucap aurora, dia masih malu dengan felix

"Oke oke kaka berhenti" jawab felix, dan menatap aurora

"Kenapa kak" tanya aurora

"Ra, gw mau ngomong sesuatu sama lu" jawab felix

"Ngomong apa, kok serius banget" tanya aurora bingung

"Ra, sebenarnya gw-" kalimat felix terpotong karna ada yang mengetuk pintu ruang rawan nya

"Woy lix lu dah bangun" tanya bintang heboh dan dia menghampiri felix

"Belom, gw masih tidur" jawab felix sinis

"Ye lu" ucap bintang

"Udah gpp lu" tanya leo

"Gpp bang, aman kok" jawab felix, dan diangguki oleh leo

"Nih, dimakan" ucap leo, dia memberikan roti dan susu coklat untuk aurora

"Iya nanti" jawab aurora, menerima makanan dari leo

"Dimakan sekarang" ucap leo tegas

"Nanti aja" jawab aurora, dan meletakkan makanan itu di meja samping dia duduk

"Ra, dimakan dulu. Nanti sakit" ucap felix lembut

"Hiss, iya iya dimakan" jawab aurora, mengambil kembali makanan tersebut dan memakannya

"Lah si anjirr, gua tadi suruh lu makan gk mau, giliran felix  yang nyuruh mau lu dasar adek aneh" ucap leo

"Bodoamat" jawab aurora, dan menatap sinis leo

"Hahaha, kasian amat lu jadi abang" ucap angkasa

"Sadar diri lu juga abang" jawab leo

"Ye gw kan abang yang baik, gk kayak lu" ucap angkasa

"Eh, lu berdua bisa diem gk ini rumah sakit" ucap langit

"Lah dia duluan tuh" jawab leo

"Lu anjirr" jawab angkasa

"Diem" ucap tristan, mereka semua pun langsung diem

"Eh, kak tadi mau ngomong apa" tanya aurora

"Eh, apa ya gk tau kaka lupa hehehe" jawab felix, dia tidak lupa tapi karna ada genus dia gk jadi bilang

"Oh, oke" ucap aurora

Genus kini sedang sibuk bermain game, begitu pun aurora. Dia juga sibuk dengan hp nya. Felix yang merasa bosen kini dia duduk meraih hp nya dan menghubungi ortu nya, namun sayang tidak di angkat oleh ortu nya.

  💬 chat ayah (ayah nya felix)

"Ayah, bias ke RS felix sedang di RS" felix

"Ayah sedang sibuk, dan jangan ganggu ayah dulu" ayah felix

"Tapi yah" felix

"Cuman kecelakaan biasa kan, gk usah manja. Jangan ganggu ayah" ayah felix

Felix kini terdiam dengan pesan terakhir ayan nya itu, dia coba mengirim pesan sama bunda nya namun hasil nya sama aja.

💬 chat bunda (bunda felix)

"Bunda" felix

"Ada apa" bunda felix

"Apa bunda sibuk" felix

"Iya, kenapa" bunda felix

"Felix sedang di RS apa bunda bisa ke sini" felix

"Bunda tidak bisa" bunda felix

"Baik lah" felix

"Cepet sembuh ya" bunda felix

"Iya bun" felix

Lagi dan lagi felix kembali terdiam dan tidak dia sadarin air mata turun, aurora yang baru sadar felix menangis, tapi satu sisi dia bertanya apa dia menangis

"Apa dia menangis" tanya aurora di dalam hati, dan melihat wajah felix yang kini menunduk

"Kak, kenapa" tanya aurora, dia memegang salah satutangan felix

"Hah, gpp" jawab felix kemudian menghapus air mata yang mengenai pipi nya

"Bener gpp" tanya aurora

"Iya gpp ra" jawab felix dan memberi senyum tipis. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruang rawan fellix

"Tok, tok, tok" suara pintu ruang rawan fellix, menampilkan 3 orang anak perempuan melangkah masuk ke ruang rawan felix, kini semua orang yang berada di situ pun mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, pintu terbuka dan.. (Hayo tebak siapa yang dateng, dah lanjut ya)

"Ngapain lu cil kesini" ucap angkat dan dia menghampiri Renata. Yap yang datang adalah Renata, Bianca, dan Zura

"Iya mau jenguk lah, abang angkasa yang ganteng" jawab renata dengan senyum terpaksa nya. Dan membuat yang ada disitu ketawa kecuali renata dan angkasa

aurora X felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang