5. Ep. 1 Starting the Paid Service (5)

278 49 2
                                    

Orang-orang panik saat melihat serangga-serangga itu berlarian di sekitar gerbong.

"H-hei! Kenapa kau melakukan hal semacam-"

Sementara beberapa orang menatap kosong, orang yang cukup cerdas mendekat ke arah Kim Dokja dan mendorongnya.

"Bangsat kau."

"Sebaiknya kau segera menemukannya. Hanya tersisa tiga menit."

Kata-kata yang diucapkan Kim Dokja adalah sebuah tanda, membuat orang-orang mulai mencari serangga kemana-mana di antara kursi kereta bawah tanah seperti binatang buas yang kehilangan akal sehatnya.

"Unnie, apa kau dapat?"

"Aku menangkap satu ... tapi bagaimana denganmu?" Yoo Sangah benar-benar orang yang lembut. Karena ini aku cukup menyukainya, walaupun tetap saja orang yang paling kusukai adalah bajingan yang saat ini sedang berdiri di hadapan Kim Namwoon.

"Unnie tidak perlu khawatir. Aku bisa mengatasinya sendiri." Aku menenangkannya dengan senyuman kecil.

Tanganku masuk ke saku celana, tempat dimana aku menyimpan pack yang berisi isi cutter. Aku mengeluarkannya dan mengambil satu bilah isi cutter.

Kata Kim Dokja di novel, untuk mengaktifkan skill hanya perlu memikirkannya dan berkeinginan untuk menggunakannya saja. Setidaknya aku tidak perlu berteriak seperti yang ada di animasi yang ku tonton untuk mengaktifkan skill.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah pesan di telingaku, [Skill eksklusif, 'All Weapons' lv. 3 telah diaktifkan!]

Ternyata benar, sangat mudah. Aku menatap orang-orang yang sedang ribut di depanku, lalu diam-diam melempar bilah cutter itu ke salah satu orang dari kerumunan dengan segala kekuatan yang ku punya. Bilah itu langsung menusuk tepat ke area vitalnya dan menancap cukup dalam, sehingga orang itu mati seketika. Beruntungnya Yoo Sangah tidak fokus kepadaku, aku tidak ingin menjelaskan apapun sekarang.

[Anda telah membunuh makhluk hidup.]

[100 koin telah diterima sebagai kompensasi tambahan.]

Aku menatap pesan-pesan yang muncul itu dalam diam. Jika aku harus jujur, tidak ada perbedaan khusus saat aku membunuh orang. Perasaanku cukup tenang, dan mentalku tidak terguncang. Apa karena orang yang kurasuki terbiasa dengan hal semacam ini? Siapa 'Han Yeonsol' sebenarnya?

Percakapan Kim Dokja dan Kim Namwoon membuat pikiranku teralihkan ke mereka.

"Apa yang kau inginkan?"

"Apa kau harus menanyakannya?"

"Kau tidak akan menangkap serangga?"

"Serangga? Kenapa aku harus menangkap itu?" Kim Namwoon tertawa. "Aku sudah menangkap satu serangga di depanku."

Suara tawanya membuatku kesal.

"Apa yang kau lihat? Bukankah kau akan menyingkir dengan cepat?"

"Itu sulit."

"Apa?"

"Aku tidak akan menyingkir."

Sekarang saatnya. Aku mengeluarkan satu cutter yang tersimpan di salah satu saku celanaku. Melihat itu, Yoo Sangah menatapku sambil berkata dengan nada sedikit khawatir, "A-apa yang akan kau lakukan dengan itu?"

"Tentu saja membantu teman unnie."

"Itu berbahaya! Lebih baik kau tetap di sini!"

"Aku tahu, tetapi sebaiknya unnie tidak terlalu meremehkanku. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Lebih baik unnie cepat bunuh serangga yang tertangkap tadi."

What's Your Wish? || [ORVxFem/OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang