Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu, kini Antha sedang mengadakan perkumpulan pertama ekskul yang di ikutinya. Di suatu ruangan serbaguna yang memang bisa dipakai untuk apapun, tak terkecuali ekskul yang di ikuti Antha. Ketiga teman Antha sedang mengikuti ekskul basket. Antha memahami kata-kata yang diberikan oleh ketua ekskul nya; english club.
“Berhubung ini hari pertama kita kumpul, gimana kalau sekarang kita perkenalan diri dulu aja?” Ucap Damar selaku ketua english club.
Antha mengetahui namanya, sebab tertera di badge seragam Damar.“Tungguin yang lain kumpul dulu, Mar. Baru kita mulai.” Ucap Dean.
Antha duduk sambil memperhatikan cuap-cuap antara Damar dan Dean. Sisanya suara-suara obrolan orang-orang didalam ruangan ini. Sebagian yang mengikuti ekskul ini adalah perempuan, tidak ada satupun teman yang Antha kenal ikut ekskul bersamanya. Viona? Ia ikut ekskul PMR.
Sebenarnya bosan, namun Antha begitu menyukai pelajaran Bahasa Inggris.
Tidak lama setelahnya terdengar beberapa orang memasuki ruangan. Sepertinya mereka yang ditunggu Damar dan Dean.
“Assalamualaikum..” Ucap seseorang yang mengenakan peci hitam di kepalanya, memiliki postur tubuh yang tinggi, kurus, dengan warna kulit sawo matang. Mata Antha menyipit melihat badge name cowok itu,
“Lama banget lo, Yadh.” Cibir Damar.
Ya, cowok itu namanya Fayyadh. Selanjutnya disusul 4 orang lainnya. Ada yang berperawakan gemuk, ada yang bermata sipit, ada yang kurus pendek namun kulitnya bersih, dan satu orang terakhir yang membuat Antha terkejut, si pengendara Motor Oranye.
“Tadi sholat dzuhur dulu gue, Mar. Sori ya lama.” Ucap Fayyadh dan duduk dibangku yang kosong.
Di susul dengan ke empat temannya yang lain, yang langsung duduk dibangku yang masih kosong.
“Kenapa jadi pada duduk sih? Bukannya bantuin gue ngomong.”
“Lo kan ketua nya, Mar. Kita mah nurut aja apa kata lo.” Sahut si Sipit.
“Sialan.”
“Tadi lo bilang kita mau perkenalan dulu kan?” Tanya Dean.
“Basa-basi banget lo, ah. Bosen kenalan mulu sama lo.” Cibir si Pendek.
“Jangan gitu dong, Re. Emang lo nggak ada niatan buat kenalan sama dedek-dedek gemes?” Kekeh si Gemuk. Hingga di susul tawa seisi ruangan.
“Udah-udah, berisik lo ah! Yaudah gini aja, sekarang kita perkenalan dulu ya, berhubung belum ada materi yang bisa disampein. Kan, Mr. Leo nya juga udah pulang tadi.” Ujar Damar. “Yaudah sekarang perkenalannya dimulai dari kakak kelasnya dulu ya, dek.” Lanjut Damar.
“Mulai dari siapa nih?” Tanya Dean.
“Lo aja, Wan.” Seru Damar.
“Re, lo aja.” Si Gemuk menyikut si Pendek.
“Kas, lo sana.” Si Pendek menepuk si Sipit.
“Ndra-“ belum selesai si Sipit bicara dan ingin menepuk bahu si Pengendara Motor Oranye, ia langsung menangkis tangan si Sipit hingga si Sipit terdiam.
Seisi kelas menatap si Pengendara Motor Oranye itu, tak ada suara. Hingga akhirnya, ia menatap si Gemuk dengan tatapan maju lo sekarang!Si Gemuk maju setelah dibuat melongo seperkian detik. Hingga tatapan seisi ruangan pun ikut teralih pada si Gemuk.
“Sori, Ndra.” Desis si sipit.
"Hallo, guys! My name is Begawan, you can call me Awan. Thank you!” Awan begitu singkat memperkenalkan dirinya, hingga langsung berlari ke tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalantha
Novela JuvenilManusia tidak pernah tahu bahwa jalan perih yang mereka pilih terkadang sebuah jalan yang benar, yang akan membawa mereka ke tujuan yang di impikan, yang di harap. kejadian demi kejadian, hanya bagian dari alur hidup. selebihnya, kau akan terkejut b...