07-Resmi

70 60 10
                                    

“Dunia ini terlalu tiba-tiba. Tiba-tiba lahir, tiba-tiba remaja, tiba-tiba nikah. Turunkan egomu dan Terima pasanganmu”
-Eza & Ara-

Happy Reading
.
.
.
.

"Udah siap Za?" Tanya Radit pada Eza yang ada dihadapannya

Eza menghembuskan napasnya teratur lalu mengangguk, ia pun menerima jabatan dari Radit dan tangan mereka bersatu diatas meja yang berada ditengah-tengah mereka

"SAUDARA EZALINO CHRISTTOVEL ADELVAN BIN DARENO ADELVAN. SAYA NIKAHKAN DAN KAWINKAN ENGKAU DENGAN PUTRI KANDUNG SAYA, ALYARA AVILIA DEWANGGA BINTI RADITYA DEWANGGA. DENGAN MASKAWIN UANG SENILAI RP 250.000.000, EMAS 15 GRAM, DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT. DIBAYAR TUNAI!!"  Ucap Radit dengan lantang

Eza ngeblank sesaat “Mati gue”  Ucapnya dalam hati, Eza berdehem sejenak dan menarik nafas dalam-dalam "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA, ALYARA AVILIA DEWANGGA BINTI RADITYA DEWANGGA DENGAN MASKAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI!"  Ucap Eza dengan lantang dan menggelegar seisi ruangan. Plong?  Itulah yang dirasakan oleh Eza saat ini ketika ia berhasil mengucapkan ijab qabul dengan lancar

“Mas kawinnya cuy, ortu Gue otw borong Ferrari sih ini!”  Alyara monolog dalam hati karena kaget mendengar berbagai macam harta yang dijadikan mahar oleh Keluarga Eza

"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya penghulu dengan menoleh kesamping guna meminta dukungan dari para hadirin

"SAH!" Ucap mereka serempak, apalagi teman-teman Eza dan Alyara, mereka sangat bersemangat mengucapkan satu kata itu

"Alhamdulillah" Ucap penghulu disamping Radit lalu mulai membacakan do'a

"Mulai detik ini Gue jadi istri orang dong?! What the?! Gak kebayang sih ini” Alyara menolog dalam hati

"Sekarang kalian telah resmi menjadi pasangan suami istri, semoga pernikahan kalian Sakinah, Mawadah, dan Warohmah" Ucap penghulu tersebut sesudah membacakan do'a

"AMIN!" Sahut para saksi dan tamu-tamu undangan kecuali dua pengantin itu yang hanya diam mengikuti acara, karena mereka menikah dengan terpaksa

****

Sekarang lanjut pada acara kedua yaitu Resepsi  tak terlalu banyak orang yang berdatangan memberikan doa restu dan berjabat tangan. Dikarenakan pernikahan ini dilaksanakan dengan tertutup seperti keinginan Eza dan Alyara

"Selamat ya kalian, semoga bahagia selalu" Ucap wanita paruh baya sambil menyalami Eza dan Alyara yang berada diatas panggung. Tak lupa ia juga memeluk Alyara. Dia adalah Milaya Restia. tante Eza (Adik ipar Daren)

"Makasih tante" Alyara menyalami tangan Mila dan suaminya Devano Adelvan (Adik Daren) dia senyum dengan terpaksa menatap pasutri paruh baya didepannya itu

"Za, ntar malem jangan ganas-ganas yah!" Timpal Devan sambil terkekeh

“Ganas? Gak sudi!”  Cetusnya dalam hati "Ini perjodohan kalau Om lupa" Eza menatap Devan dengan datar

"Om cuma ingetin aja, siapa tau nanti kamu berubah pikiran" Sambung Devan tertawa

"Udah Pah, jangan ganggu mereka nanti merekanya malu loh" Kekeh Mila nenegur suaminya

EZALYARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang