"Terbiasa untuk terpaksa dengan orang pemaksa"
-Alyara Avilia Dewangga-
Happy Reading
.
.
.
."Eungh" Alyara melenguh sebab merasakan berat diarea perutnya. Ia melirik kebawah dan melihat tangan kekar Eza yang melingkar dipinggang nya
Ia menelisik kesetiap sudut kamar "Udah pagi ternyata" Alyara mengambil jam walker yang berada diatas nakas tepat berada disampingnya
"Udah jam setengah delapan. Untung hari minggu, jadi gak perlu kesekolah"
Namun seketika Alyara membelakkan matanya "Mami? Mama? Tante Mila? Dan Aza? Argh sial, pasti mereka udah bangun, sedangkan Gue jam segini baru bangun. Mau taro dimana My face!!" Gerutu Alyara yang masih terbaring diranjang
Segera dia menjauhkan tangan Eza dari perutnya "Ck, ini tangan atau tangan sih? Berat amat!"
Setelah ia terlepas dari pelukan Eza, Alyara langsung beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu ia keluar kamar menuju dapur, ruang makan, ruang keluarga, atau apapun yang menjadi tempat perkumpulan semua orang yang menginap di Mansion mertuanya
Tap
Tap
Tap
TapLangkah kaki itu mengalihkan atensi semua orang yang berada diruang makan
"Maaf, Ara telat bangun" Ucap Alyara pelan dengan menatap takut pada kedua orangtuanya
Berlyn bangkit dari duduknya dan membawa Alyara untuk duduk disampingnya "Gak apa-apa sayang, Mami tau pasti kamu capek karna peristiwa tadi malam"
Alyara ngeblank sesaat "Peristiwa semalem apa?"
"Loh gimana sih kamu, kan kemarin acara pernikahan kamu sama Eza masa udah lupa. Atau jangan-jangan semalem ada kejadian yang lain, selain acara pernikahan" Ucap Radit menahan tawanya
Alyara dibuat gelapan "E-enggak, gak ada apa-apa" Jawab Alyara yang dihadiahi kekehan kecil dari orang-orang diruangan itu
"Kak Ara, Bang Eza mana?" Tanya Aza yang sedang mengambil nasi
Daren yang melihat aksi dadakan oleh Aza segera ia menegur anak bungsunya itu "Aza gak boleh gitu, masa kamu udah nyosor duluan!"
"Aza udah laper Dad, kalian semua lama sih" Ketus Aza dengan mengerucutkan bibirnya lucu
"Udah gak apa-apa Dar, Gue juga udah laper ini ayok Za kita makan duluan aja" Timpal Devan yang malah mendukung aksi Aza
Saat semuanya akan menikmati sarapan tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang turun dari tangga dengan wajah bantalnya. Tapi, ada yang sedikit berbeda dari cara jalannya
"Ayok Za, sarapan bareng" Ajak Reni pada menantunya yang baru bangun itu
Aza yang tengah menggigit udang gorengnya dibuat terheran-heran "Bang, kaki lo napa? Kok pincang gitu?"
Atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Aza semua orang dimeja makan itu langsung menolehkan pandangan mereka pada Eza
Eza yang sudah merasa lapar langsung berjalan dan mengambil posisi duduk dekat dengan Alyara tanpa menjawab pertanyaan adiknya. Setelah itu menatap tajam kearah Alyara yang hanya menatap datar padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
EZALYARA [On Going]
Teen Fiction"Kenapa?" "Apa tanggapan lo atas perkataan ortu kita tadi?" "Gak ada" "Serius? Lo gak mau nolak gitu?" "Emang mempan?" "Tapi seenggaknya kita coba dulu" "Lo aja sendiri, Gue gak mau rugi" ••••• Mengisahkan tentang kehidupan dua remaja SMA yang t...