05-Sabtu Meresahkan

68 57 7
                                    

“Nasib orang cuma dua, kalau bukan dikekang berarti mengekang”
-Ezalino Christtovel Adelvan-

Happy Reading
.
.
.
.

Bel istirahat telah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu banyak siswa yang berhamburan keluar kelas. Entah itu ke perpustakaan, ke kantin, ke lapangan ekskul, atau masih ada yang stanby didalam kelas

"Ges, ngantin yok" Seru Marsel pada ketiga temannya yang masih sibuk dengan ponsel mereka masing-masing

Mendengar ajakan Marsel tanpa ba-bi-bu Eza segera bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan kelas dan diikuti ketiga temannya

"Nah gitu kek daritadi" Sarkas Marsel berjalan dibelakang Nada

Diperjalanan mereka bertemu seorang gadis berkacamata bulat serta rambutnya yang dikuncir kuda sambil memegang sebuah buku, ia baru pulang deri perpustakaan. Melihat gadis itu seketika Nada dan Marsel langsung menghampiri dan mengganggu siswa tersebut yang bernama Jihana Pratiwi. Siswa yang sering dijuluki Si kutu buku

"Eh, ada Hana, halo kutu buku" Marsel menyapa murid kelas X MIPA2 itu diselingi dengan tawanya

"Gak boleh gitu Sel!" Nada memukul pelan bahu Marsel "Panggilnya Cecu, Cewe Cupu" Sambung Nada yang ternyata paling parah dibandingkan Marsel. Dan hal itu langsung mengundang gelak tawa dari Marsel serta beberapa siswa yang berlalu lalang di Koridor kelas XII IPS1 dengan tatapan mengejek yang ditujukan untuk gadis malang itu. Tidak dengan Eza dan Khafa yang hanya diam sedari tadi

Lalu Hana? Ia hanya pasrah menerima tawa dan ejekan yang tertuju padanya dengan terus menundukkan kepala, memang begini nasibnya sebagai adik kelas yang berpenampilan Cupu. Selalu diejek, di bully, bahkan direndahkan, tetapi apa dayanya? Dia hanyalah seorang gadis yang kebetulan beruntung karena mendapatkan beasiswa agar bisa bersekolah di gedung elit itu. Sedangkan didepannya ini? Mereka adalah anak dari petinggi-petinggi sekolah Yayasan ini, jadi dia sama sekali tak punya keberanian untuk melawan atau sekedar melaporkan pada Guru tentang Pembully-an ini sekalipun

"BERISIK!" Teriak Eza menggelegar di Koridor dan membuat seluruh siswa-siswi yang tertawa tadi seketika terdiam

Eza menatap gadis yang berdiri tepat dihadapannya itu "Lo anggota Osis kan?" Tanya Eza dengan wajah datarnya

"I- iya kak" Jawab Hana takut-takut

"Mana hp lo!"

"Hah? Hp aku?" Hana mengangkat kepalanya dengan tatapan herannya karena ucapan orang didepannya ini

"Mana!!" Sarkas Eza kesal dengan Hana yang lambat loading

Hana yang kaget dengan segera memberikan Ponselnya pada Eza. Tanpa membuang waktu Eza segera mengambil Ponsel Hana, membuka Ponsel tanpa password tersebut lalu menekan aplikasi Kontak dan menyalin deretan angka-angka yang bertuliskan nama seseorang dilayar Ponsel itu

"Lo mau ngapain?" Tanya Nada yang bingung dengan kelakuan teman misterius nya yang satu ini. Namun Eza sama sekali tak ada niatan untuk merespon pertanyaannya

"Thanks" Ucap Eza seraya mengembalikan Ponsel Hana setelah ia menghapus riwayat aplikasi Kontak ke beranda utama, lalu pergi meninggalkan koridor XII IPS1 dan diikuti ketiga temannya

EZALYARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang