01

2.6K 238 0
                                    

"ARVYN!"

"Dasar anak ini, udah jam berapa ini belum turun-turun."

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu semakin terdengar keras, "Arvyn, bunda hitung sampai 5 kalo kamu belom keluar juga bunda dobrak beneran ini pintu kesayangan mu."

"..."

"Satu."

"Dua."

"..."

"Ti..ga"

"Empat!?"

"Lim--,"

Suara grasak grusuk terdengar dari ruangan yang tertutup pintu cream.

Terdengar kunci yang dibuka dari dalam dan si pemilik kamar yang akhirnya mulai menyembulkan kapalnya keluar.

"Bagus ya, udah jam berapa ini baru bangun."

"..."

Tuk

"Aduh!"

Suara renyah dari ketukan spatula yang dibawa dari dapur mendarat dengan apik di kening sang anak yang masih berdiam diri dibalik pintu.

"Udah sadar belum?"

"..."

Helaan nafas mulai terdengar dari wanita yang mungkin sudah berkepala 4 ini, "mandi habis itu bantuin bunda di dapur."

Sebelum meninggalkan tempatnya wanita itu berbalik lagi menghadap anaknya, "awas kalo tidur lagi, jangan sampe panci bunda yang melayang."

"..."

Setelah keberadaan wanita itu tak terlihat kini pria atau mungkin saja 'bocah' yang masih memakai piyama ini segera masuk dan mengunci kembali pintunya.

"Hah?"

"Sebentar,"

Ia mulai memeriksa tangan, badan sampai meraba wajahnya yang nampak, berbeda?

"Bukannya tadi aku habis lompat, habis itu..."

"Kaca."

Ya benda yang sangat ia butuhkan sekarang.

"Dimana kaca?"

Ia berlari mendekati kaca yang berada tepat disebelah almari yang berada di kamar yang ditempatinya.

"What the fuck?!"

"Anjing! Ini wajah siapa?!"

Waktu yang ia cerna sedikit lama untuk pria kecil bernama Arvyn ini menyadari,

bahwa ia sekarang tidak berada ditubuhnya, tetapi masih dengan nama yang sama. Arvyn.

Hanya satu kata yang terpikirkan dari otaknya sekarang, transmigrasi.

Wah, sudah gila. Ia yang dulu menertawakan hal yang tak akan terjadi malah balik menyerang takdirnya dan membawanya pada kenyataannya bahwa transmigrasi tenryata nyata.

Tapi ga kayak gini juga dong pembuktiannya!?

Arvyn atau sekarang kita panggil saja Arvy ini mengacak rambutnya sebal.

Dari banyaknya novel fantasi yang ia baca, seharusnya jika ia menempati raga orang lain ia mendapat ingatan dari raga tersebut dong?

Dan apa ini? Kenapa ia tak diberikan ingatan apa-apa? Dan biasanya pula ada hologram atau sistem yang akan membantu dan memberikan beberapa misi. Tapi ini?

- KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang